Mohon tunggu...
Avhiez Kurniawan
Avhiez Kurniawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Lampung, mendapat sertifikat dari UniAthena dengan mengambil course Executive Diploma in Business Communication

Seorang penulis lepas yang ingin membagikan ilmunya dan pandangannya kepada masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Komunikasi dalam Parenting: Bagaimana Cara Bicara agar Anak Mau Mendengarkan?

31 Januari 2025   02:30 Diperbarui: 31 Januari 2025   01:43 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: https://www.freepik.com)

Sebagai orang tua, salah satu tantangan terbesar adalah bagaimana berbicara dengan anak agar mereka mau mendengarkan. Sering kali, nasihat atau perintah yang diberikan justru diabaikan, membuat orang tua frustrasi. Namun, apakah kita sudah berkomunikasi dengan cara yang tepat?

Berkomunikasi dengan anak bukan sekadar berbicara, tetapi juga tentang bagaimana kita menyampaikan pesan sehingga anak memahami dan merespons dengan baik. Berikut beberapa cara efektif agar anak lebih mau mendengarkan:

1. Gunakan Nada Suara yang Lembut dan Ramah

Nada suara yang terlalu keras atau bernada perintah dapat membuat anak merasa tertekan dan menutup diri. Sebaliknya, berbicara dengan nada lembut dan ramah akan membuat anak lebih nyaman untuk mendengarkan dan memahami pesan yang disampaikan.

2. Berikan Perhatian Penuh

Saat berbicara dengan anak, hindari melakukan hal lain seperti bermain ponsel atau mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Tatap mata mereka, tunjukkan bahwa Anda benar-benar hadir dan mendengarkan mereka. Dengan begitu, anak akan merasa dihargai dan lebih terbuka untuk mendengarkan.

3. Gunakan Kalimat Positif dan Jelas

Alih-alih mengatakan "Jangan berlarian di dalam rumah!", coba ubah menjadi "Ayo berjalan pelan-pelan agar tidak jatuh." Kalimat positif lebih mudah diterima oleh anak dibandingkan dengan larangan yang cenderung membuat mereka merasa dikekang.

4. Dengarkan dan Hargai Pendapat Anak

Komunikasi bukan hanya soal berbicara, tetapi juga mendengarkan. Ketika anak merasa pendapatnya dihargai, mereka akan lebih mudah menerima arahan dari orang tua. Jika anak menyampaikan perasaannya, berikan respon yang menunjukkan bahwa Anda memahami mereka.

5. Gunakan Bahasa Tubuh yang Mendukung

Selain kata-kata, bahasa tubuh juga berperan penting dalam komunikasi. Berlutut atau duduk sejajar dengan anak saat berbicara akan membuat mereka merasa lebih dihormati dan diperhatikan.

6. Berikan Contoh yang Baik

Anak cenderung meniru perilaku orang tua. Jika Anda ingin anak mendengarkan dengan baik, tunjukkan bagaimana Anda juga bisa menjadi pendengar yang baik bagi mereka.

7. Jangan Terlalu Banyak Memberikan Perintah

Terlalu banyak memberikan instruksi dalam satu waktu dapat membuat anak kewalahan dan akhirnya mengabaikan semuanya. Sebaiknya, sampaikan pesan dengan jelas dan sederhana satu per satu.

8. Gunakan Humor dan Kelembutan

Alih-alih langsung memarahi, coba gunakan humor atau cara yang lebih lembut dalam menyampaikan sesuatu. Misalnya, jika anak belum mau mandi, Anda bisa berkata, "Aduh, sepertinya ada monster bau di rumah ini. Apa ada yang lupa mandi ya?" Hal ini bisa membuat anak lebih tertarik untuk mengikuti arahan.

9. Berikan Pujian dan Apresiasi

Jika anak sudah menunjukkan usaha untuk mendengarkan, berikan pujian seperti, "Terima kasih sudah mendengarkan Ibu dengan baik." Apresiasi ini akan membuat mereka lebih termotivasi untuk terus melakukannya.

10. Bersabar dan Konsisten

Komunikasi yang baik dengan anak tidak bisa dibangun dalam semalam. Diperlukan kesabaran dan konsistensi agar anak terbiasa dan memahami pola komunikasi yang diterapkan oleh orang tua.

Membangun Hubungan yang Harmonis dengan Anak

Membangun hubungan harmonis dengan anak adalah fondasi penting dalam parenting. Hubungan yang baik tidak hanya menciptakan ikatan emosional yang kuat, tetapi juga membangun rasa percaya dan kenyamanan antara orang tua dan anak. Dengan hubungan yang harmonis, anak akan lebih terbuka, mudah berkomunikasi, serta merasa aman dan dihargai dalam lingkungan keluarganya. Berikut beberapa cara untuk mencapainya:

  • Luangkan Waktu Berkualitas: Sempatkan waktu untuk melakukan aktivitas bersama anak, seperti bermain, membaca buku, atau sekadar berbincang santai.

  • Tunjukkan Kasih Sayang: Anak membutuhkan kepastian bahwa mereka dicintai. Ungkapkan kasih sayang melalui kata-kata, pelukan, atau tindakan kecil yang menunjukkan perhatian.

  • Hindari Menghakimi: Jika anak melakukan kesalahan, berikan bimbingan dengan cara yang lembut, bukan dengan kritik yang tajam.

  • Bangun Kepercayaan: Biarkan anak merasa aman untuk berbicara tanpa takut dimarahi atau dihakimi.

  • Jadilah Teman bagi Anak: Tidak hanya sebagai orang tua, cobalah untuk menjadi tempat curhat yang nyaman bagi mereka.

Kesimpulan

Membangun komunikasi yang efektif dengan anak membutuhkan kesabaran, perhatian, dan teknik yang tepat. Dengan menerapkan cara-cara di atas, diharapkan anak akan lebih mudah mendengarkan dan memahami pesan yang ingin disampaikan oleh orang tua. Ingat, komunikasi yang baik bukan hanya membuat anak mendengarkan, tetapi juga membangun hubungan yang lebih erat dan penuh kasih sayang antara orang tua dan anak. Dengan hubungan yang harmonis, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih percaya diri, bahagia, dan memiliki keterampilan sosial yang baik.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun