Mohon tunggu...
Avhiez Kurniawan
Avhiez Kurniawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Lampung, mendapat sertifikat dari UniAthena dengan mengambil course Executive Diploma in Business Communication

Halo! Saya seorang penulis lepas yang memiliki ketertarikan mendalam pada dunia otomotif, teknologi, dan sejarah. Hobi saya menulis memberi saya ruang untuk berbagi perspektif dan ide-ide baru, terutama dalam membahas berbagai peristiwa sejarah yang sering kali menjadi inspirasi saya. Selain itu, saya juga gemar mengeksplorasi perkembangan teknologi terkini dan bagaimana hal itu memengaruhi kehidupan kita sehari-hari, serta menikmati diskusi seru seputar dunia otomotif. Dalam menulis, saya dikenal sebagai seseorang yang analitis, penasaran, dan senang menggali detail untuk mendapatkan pemahaman yang lebih luas. Saya percaya bahwa setiap cerita, baik dari masa lalu maupun dari kehidupan sehari-hari, memiliki nilai untuk disampaikan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Komunikasi Persuasif: Strategi, Contoh, dan Penerapan dalam Kehidupan Sehari-Hari

11 Januari 2025   00:10 Diperbarui: 11 Januari 2025   00:10 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

8. Gunakan Prinsip Konsistensi dan Timbal Balik

Manusia cenderung menghargai konsistensi dalam tindakan dan sikap. Jika Anda dapat menghubungkan pesan Anda dengan nilai atau tindakan sebelumnya dari audiens, mereka lebih mungkin menerima pesan tersebut. Prinsip timbal balik juga efektif, di mana audiens merasa "berutang" setelah menerima sesuatu dari Anda, seperti informasi berharga atau perhatian.

 

Contoh Komunikasi Persuasif dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-Hari

1. Membujuk Anak untuk Makan Sayur

Seorang ibu sering menghadapi tantangan saat mencoba meyakinkan anaknya untuk makan sayur. Alih-alih memaksa, sang ibu bisa menggunakan pendekatan persuasif dengan mengatakan:
"Tahukah kamu? Superhero favoritmu suka makan sayur karena itu membuat mereka kuat dan cepat. Kalau kamu makan sayur, kamu juga bisa seperti mereka!"
Melalui pendekatan ini, ibu mengaitkan pesan dengan hal yang disukai anak, sehingga lebih mudah diterima.

2. Meyakinkan Teman untuk Bergabung dalam Aktivitas Sosial

Anda ingin mengajak teman bergabung dalam kegiatan relawan untuk membersihkan lingkungan. Alih-alih hanya mengatakan "Ayo ikut," Anda bisa mencoba:
"Bayangkan betapa menyenangkannya jika kita bisa membantu membuat lingkungan lebih bersih sambil bertemu orang-orang baru. Selain itu, ini juga cara bagus untuk memberi dampak positif pada komunitas kita."
Pesan ini menyentuh sisi emosional (kepedulian) dan logis (manfaat bersosialisasi), yang membuat ajakan lebih menarik.

3. Mempromosikan Produk kepada Pelanggan

Seorang penjual ingin mempromosikan produk kesehatan seperti vitamin. Daripada hanya menyebutkan harga dan manfaat umum, ia berkata:
"Produk ini telah membantu banyak orang merasa lebih energik dan fokus sepanjang hari. Dengan tambahan bahan alami, Anda bisa mulai merasa perbedaannya hanya dalam seminggu. Kenapa tidak mencobanya sekarang untuk merasakan manfaatnya?"
Pendekatan ini menggunakan testimoni dan urgensi untuk memengaruhi keputusan pembelian pelanggan.

4. Meyakinkan Rekan Kerja untuk Menerima Ide dalam Rapat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun