Mohon tunggu...
News Update Bandung
News Update Bandung Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Informasi kegiatan, informasi hukum, pendidikan dan sosial

Menambah wawasan dan kepekaan dari berbagai peristiwa

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Rahasia Kesolehan Sosial dalam Amaliah Ramadhan

6 April 2022   22:14 Diperbarui: 6 April 2022   22:26 715
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Penulis sebenarnya ingin mengingatkan para orangtua untuk bisa memanfaatkan momen Ramadhan  untuk lebih memperhatikan generasi penerus. Anak-anak milenial sekarang kurang mengikuti kegiatan sosial karena terlalu banyak tersibukan oleh gadget, lebih individualitas dan apatis.

Miris saya mendengar seorang ibu yang bercerita bahwa ketika anak perempuannya yang berusia 5 tahun menangis karena terjatuh, sedangkan kakaknya berumur 10 tahun tetap duduk santai di sofa menggenggam handphone dan tidak peduli terhadap kondisi adiknya.

Dahulu ketika saya masih kanak-kanak masih senang ngabuburit bersama kawan-kawan. Ada komunikasi yang dibangun, ada pemandangan alam yang kita nikmati. Namun saat ini lebih banyak anak-anak yang ngabuburit dengan bermain game online. Seringkali mereka berkumpul disatu tempat tapi tidak bercakap-cakap karena masing sibuk dengan handphone.

Lebih menghawatirkan lagi dalam lingkungan keluarga, dimana komunikasi hanya sekedarnya saja. Orangtua dan anak-anak berkumpul di meja makan untuk berbuka puasa tapi masing-masing sibuk dengan media sosial. Bagaimana generasi penerus bangsa akan peka terhadap sosial sedangkan dilingkungan keluarga saja sudah acuh tak acuh.

Dulu sholat berjamaah tarawih sangat dinanti-nanti oleh anak-anak, mereka semangat untuk saling mendatangi rumah kawan-kawannya untuk bergerombol berangkat ke masjid. Para orangtua juga setelah berjamaah akan duduk sejenak untuk saling menyapa dengan tetangganya. Jika diluar bulan Ramadhan kita dianjurkan untuk sholat tahajud dan witir secara sembunyi-sembunyi, sedangkan dibulan Ramadhan kita melaksanakan sholat sunah secara berjamaah, bukankah ini melatih agar masing-masing individu untuk kembali menjadi satu komunitas masyarakat yang bersatu dalam kerukunan.

Kebahagiaan di hari raya Id Fitri bukan hanya memakai baju baru, tapi memakaikan baju baru kepada anak yatim dan duafa. Kemenangan saat Id Fitri bukan hanya makan enak di rumah tapi bagaimana membuat fakir miskin juga bisa ikut menikmati makanan enak itu.

Puasa mengajarkan kita merasakan bagaimana seorang fakir miskin merasakan kelaparan, tarawih berjamaah memberikan kita ghiroh untuk kembali berjamaah bukan hanya ketika sholat dimasjid tapi meningkatkan kembali kegiatan bersama dimasyarakat, dan zakat mendidik kita untuk mau mengorbankan harta kita untuk orang lain. Semoga saat bertemu Id Fitri 1443 H, kita semua mendapatkan magfiroh dan rahmat dari Allah Yang Maha Pengasih, serta bangsa Indonesia meraih kerukunan dan kemakmuran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun