Mohon tunggu...
Stella Chrisfanny Nainggolan
Stella Chrisfanny Nainggolan Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

"KESEPIAN"... konsekuensi dari pilihan idealisme, keteguhan hati, dan kesetiaan kepada kebenaran.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

We Need To Talk About Kevin

3 Agustus 2016   23:11 Diperbarui: 3 Agustus 2016   23:19 2228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Eva sempat mengajak Kevin bermain golf untuk mempererat hubungan antara anak dan ibu. Saat di tempat golf, Eva berceloteh tentang orang yang tampak kerakusan makan di tempat golf kepada Kevin. Sepulang dari tempat golf, Eva mengajak Kevin untuk makan malam. Saat turun ke lantai bawah setelah berganti baju karena kehujanan dari tempat golf, Eva mendapati Kevin tengah makan dengan rakusnya. Saya mengira aksi Kevin ini untuk kembali memperolok Eva atas celotehannya di tempat golf tadi. Benar saja, di restoran Kevin tidak memesan menu apapun, Eva tampak kesal.

Alur cerita film ini maju mundur, awal menontonnya saya agak mengernyitkan dahi karena tidak mengerti kejadiannya. Yang saya masih bertanya-tanya adalah apa persisnya pekerjaan Franklin sehingga bisa membeli rumah besar tersebut. Lagipula, Eva tampaknya menduduki jabatan sebagai petinggi di perusahaan travel.

Beberapa adegan Eva yang sedang membersihkan cat merah di kaca depan rumah, kaca mobil, dan lantai teras rumah baru Eva. Saya menduga itu dilakukan anak-anak tetangga di rumah baru Eva yang marah karena tidak mendapatkan permen saat mereka berkeliling di perayaan Haloween.

Pusing dengan sikap Kevin yang sudah kelewat batas, Franklin dan Eva berembuk dan sepakat akan mengirimkan Kevin ke panti rehabilitasi anak yang bermasalah. Kevin mendengar hal tersebut. Adegan berikutnya ada paket diantarkan untuk Kevin yang isinya adalah gembok besar yang dibelinya via daring.

Adegan berikutnya, Kevin mengunci ruang gymnasium sekolahnya. Kemudian, Eva diberitahukan oleh asistennya di kantor perihal Kevin. Ternyata Kevin memanah teman-teman sekolahnya di ruang gymnasium. Eva tak sengaja melihat gembok yang dibeli Kevin saat petugas kepolisian mencoba membuka gembok yang terkunci di sekolah. Saat gembok terbuka, keluarlah Kevin yang menyerahkan diri. Eva lunglai.

Lebih terpukul lagi saat Eva mendapati Franklin dan Celia tewas terpanah juga di halaman rumah mereka. Ada adegan, Eva seperti sehabis keluar dari pengadilan didampingi pengacara, saya menduga itu untuk membayar kasus Kevin yang memanah temannya di sekolah. Itulah awal kebangkrutan Eva yang memutuskannya harus melamar kerjaan menjadi seorang staf di travel agency hingga tak bisa memberikan permen kepada anak-anak tetangga rumahnya. Eva benar-benar jatuh miskin dan ketakutan.

Ada adegan seorang perempuan yang menampar wajahnya yang saya duga itu adalah ibu dari siswa salah satu korban pemanahan Kevin. Ada juga pria muda yang duduk di kursi roda dan memanggil Eva saat keluar makan siang. Saya menduga itu adalah salah satu siswa korban pemanahan Kevin juga.

Akhir dari cerita ini adalah saat Eva menjenguk Kevin setelah dua tahun berada di penjara dan saat itu hari Senin yang bertepatan dengan ulang tahun Kevin. Eva meminta Kevin memberitahukannya alasan di balik semua kejahatan yang dilakukan Kevin. Di akhir cerita film ini menurut saya kurang dramatis dan menggantung, Kevin tidak menyebutkan alasan di balik semua tindakannya, ia hanya mengatakan tidak tahu.

Peran Eva Khatchadourian diperankan oleh Tilda Swinton. Franklin oleh John C. Reilly. Celia oleh Ashley Gerasimovich. Kevin balita oleh Rocky Duer, Kevin usia 6-8 tahun oleh Jasper Newell, dan Kevin remaja oleh Ezra Miller.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun