Toko kelontong adalah toko yang menjual berbagai macam kebutuhan sehari-hari. Selain itu, jenisnya pun beragam dan lebih lengkap. Produk yang dijual biasanya peralatan dan kebutuhan rumah tangga, seperti beras, bumbu dapur, peralatan mandi, sabun mencuci pakaian, pembersih rumah, dan lain sebagainya. Menjadi pemilik toko kelontong tidaklah mudah, karena akan menghadapi berbagai saingan. Dimana membuat toko kelontong adalah satu hal usaha yang sangat mudah dan bermodal tidak cukup banyak untuk membukanya.Â
Mahasiswa bernama Avella adalah mahasiswa dari UNIMED yang sedang mewawancarai seorang pemilik toko kelontong di Jl. Dahlia Indra Kasih yaitu Ibu Rosianna Silalahi. Ibu Rosianna sudah membuka toko ini sudah cukup lama, mulai dari tahun 2013. Ibu ini mengakui bahwa selama membuka toko ini, ibu ini menerima banyak sekali persaingan, karena sungguh banyak yang membuka toko kelontong di daerah itu.Â
Beliau mengatakan bahwa dia mampu menghidupi keluarga nya dengan pendapatan yang berbeda-beda setiap bulannya. Tahun pertama dan Tahun kedua beliau mendapatkan pendapatan cukup banyak, karena saat itu toko yang lain tidak lah begitu banyak yang membuka. Namun tahun selanjutnya pendapatan beliau mulai menurun karna persaingan mulai terasa.
Berdasarkan data yang diperoleh Mahasiswa Avella pada tahun 2022, Ibu R mengatakan tidak stabil nya pendapatan yang diperoleh. Kadang dari bulan ke bulan meningkat bahkan menurun drastis. Namun Ibu R tidak menutup tokonya walaupun pendapatan yang tidak stabil. Beliau tetap berjualan dan tetap melanjutkan tokonya dengan persaingan yang cukup tinggi.Â
Dari hasil data yang diperoleh Mahasiswa tersebut pada bulan Januari-Februari Ibu pemilik toko tersebut mendapat omset yang cukup stabil. Namun pada bulan Maret menurun. Omset yang cukup tinggi ada pada bulan Juli yaitu sebesar Rp 3.000.000 dari Rp 2.000.000 bulan Juni. Â Beliau memperoleh omset yang turun drastis terjadi pada bulan Juni yaitu sebesar Rp 2.000.000 dari Rp 3.000.000 bulan Mei. Dalam omzet yang menurun drastis sangatlah tidak mudah bagi beliau, untung nya beliau tinggal memiliki tanggungan 2 anak.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H