Mohon tunggu...
Ave Agunk
Ave Agunk Mohon Tunggu... -

Si Ave Pengagum Sastra. \r\nSuka berbagi spirit positif ke penghuni planet bumi. :)\r\n\r\n(penulis lepas) \r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Si Anggra yang Luar Biasa

27 Januari 2012   03:15 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:24 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Catatan KAKI sengaja tak taruh didepan sini, sbb:


“ Bu’ “ , ada tanda petik satu itu artinya temen2 kudu membacanya spt ini “ BUK” , tidak bener2 dibaca berakhiran huruf “K” , dalam bahasa jawa itu dibaca setengah ada aliran udara lewat suara pertengahan hidung dan tenggorokan. Jadi tidak benar2 dibaca “K” sperti logatx “orang TEGAL” lho…. Udah beda kesan suasana yg dihasilkan. “tak jitak kau! ..jika pe salah baca, bercanda aj lagi..hehe”.

“Nduk”. Sebutan ke anak putri (perempuan yg lebih muda). Tapi umumnya lebih untuk “panggilan ortu ke anak putri, bukan yang laen”.

“Dipan”. Itu adalah nama lain dari “tempat dudukan” yang biasanya bagi budaya org jawa kuno bisa dipakai untuk duduk, “rebahan” atau untuk tidur juga bisa. Biasanya selalu terbuat dari “Bambu” dan rakitan kayu. So,, kalo ada Sponx tu bukan dipan namax…. Itu ma namax “tempat tidur” huahahaha..!

Kebetulan logat yg tak pake “ akhiran “e” or “ ne”… tu bahasa logat jawa di daerahku.

“Doyong” . wah pasti udah tau…. (bukan judul lagu dangdut lho…. Tak jitak dua kali kau tar!”.. ahaha)

Nb: semua nama2 (nama orang, tempat) yg tercantum di dalamx… Cuma asal buat aj aq. Oh ya aq cm membgikan cerpen ini untuk membuat semangat positif  kpd khalayak luas khususnya orang muda sebaya sepertiq…. Ga boleh dicopy ke yg lain. Thank u.

Aq ingin membuat Indonesia manjadi bangsa yang maju lewat karya-karya sastraku nantinya... :D.

SELAMAT MEMBACA ya ......



> Page 1

Sebuah kotak kubus dengan panjang 9m, lebar 7m dan tinggi 3,5m. Sebenarx tidak benar-benar berbentuk kubus. Salah satu dinding anyaman bambu rumah Nyi Warda sudah sedikit “DOYONG” sekitar 7 derajat dari bidang vertikal. Seandainya diijinkan ikut perlombaan keajaiban dunia, tentu saja rumah itu lebih hebat dari Menara Pisa di Italy itu. Tapi kesempatan Nyi Warda menang tentu sangatlah kecil, mana mungkin bisa menang coba?, membangun rumah 1 lantai saja sudah ada sudut dinding semiring itu, apalagi jika dia buat 20 lantai misalx. Wah.. bisa-bisa rubuh semburat ga karuan. Ga jadi deh ikut pentas keajaiban dunia macam Menara Pisa dsb. Ahahaha…….Entahlah!, lagipula tentu saja Seorang Nyi Warda tidak punya harta sebanyak itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun