Mohon tunggu...
Avatara Aziz
Avatara Aziz Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Mahasiswa UNS

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

KKN UNS Era Covid-19: Wujud Nyata Kepedulian UNS akan Bahaya Covid-19

11 Juli 2020   15:52 Diperbarui: 11 Juli 2020   15:45 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemberian jamu atau empon-empon untuk meningkatkan imun dan daya tahan tubuh. (Dokpri)

Coronavirus adalah sebuah virus yang pertama kali terdeteksi keberadaannya disebuah pasar ikan bernama Pasar Grosir Makanan Laut Huanan, Distrik Jianghan, Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok. 

Sebenarnya Coronavirus sudah eksis sejak lama dan telah menyebabkan banyak penyakit baru bermunculan dan sampai-sampai ditetapkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO/World Health Organization) sebagai pandemi di seluruh dunia, karena penyakit tersebut sudah menyebar ke seluruh dunia. 

Seperti misalnya Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) yang pertama kali diketahui kemunculannya di Tiongkok pada tahun 2002-2003. SARS menjadi temuan pertama dari Coronavirus yang berpindah dari kelelawar ke musang, dan baru kemudian menjangkiti manusia. 

Lalu pada tahun 2012 terdapat penyakit serupa yang berasal dari Coronavirus, yakni disebut dengan Middle East Respiratory Syndrome (MERS), MERS sendiri diketahui berawal dari kelelawar lalu berpindah ke unta dan akhirnya menjangkiti manusia.

Sementara itu baru-baru ini Coronavirus kembali menjadi biang kerok dari munculnya sebuah penyakit baru, yang oleh peneliti diberi nama Coronavirus Disease atau COVID-19. 

Pertama kali diketahui kemunculannya di pasar ikan Huanan, Wuhan, Hubei, Tiongkok. Dan perlahan demi perlahan virus ini menyebar dari hewan ke manusia dan dari manusia menjangkiti manusia lainnya. Hingga pada akhirnya saat ini virus tersebut sudah menyebar ke hampir seluruh negara di dunia. 

Dilansir dari Google News, per 9 Juli 2020 saja pasien penderita Covid-19 di dunia menyentuh angka 11,8 juta orang. Untuk di Indonesia di tanggal yang sama bahkan mencatatkan rekor baru penambahan angka pasien Covid-19, yakni 2.657 orang sehingga totalnya menjadi 70.736. 

Hal ini tentu harus menjadi perhatian besar bukan hanya bagi pemerintah saja namun juga seluruh pihak terutama masyarakat itu sendiri, untuk berperan dalam mencegah penyebaran dan menekan angka penambahan orang terjangkit.

Oleh karena itu, Universitas Sebelas Maret atau dikenal juga dengan UNS sebagai salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia menginginkan mahasiswanya untuk berkontribusi secara nyata dalam memerangi Covid-19. Maka dari itu, UNS membuat sebuah gebrakan baru yakni dengan mengganti KKN konvensional menjadi KKN di Era Covid-19. 

KKN ini berbeda dengan pelaksanaan KKN sebelumnya, di KKN kali ini mahasiswa diterjunkan di desa asal mahasiswa masing-masing dan diberi tugas untuk mengedukasi masyarakat di wilayah tersebut mengenai bahaya dari Covid-19.

Salah satunya seperti yang dilakukan oleh mahasiswa UNS bernama Avatara Aziz (K4417018) yang melaksanakan KKN Era Covid-19 di Perumnas Palur RT 04 RW 15, Ngringo, Jaten, Karanganyar, Jawa Tengah. KKN ini dilaksanakan mulai dari tanggal 15 Mei hingga 30 Juni 2020 dengan didampingi oleh seorang Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) bernama Prof. Dr Warto, M.Hum.

Pengadaan tempat cuci tangan di tempat-tempat yang berpotensi menjadi tempat berkumpulnya orang banyak (Dokpri)
Pengadaan tempat cuci tangan di tempat-tempat yang berpotensi menjadi tempat berkumpulnya orang banyak (Dokpri)

Adapun program kerja yang dilaksanakan pada KKN kali ini adalah yang pertama AADC (Ada Apa Dengan Covid), kegiatan ini dilaksanakan secara daring melalui grup RW 15. Konsep dari kegiatan ini sendiri adalah dengan melakukan sosialisasi yang bersifat edukatif, saling sharing dan berdiskusi mengenai serba-serbi dari Covid-19. 

Kegiatan ini dilakukan seminggu 2 hingga 3 kali dan diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan ilmu baru bagi warga masyarakat yang berada di lingkungan RW 15. 

Program kerja kedua yang sudah terlaksana adalah Edukasi PHBS dan GERMAS, dalam program kerja ini konsep pelaksanaannya adalah secara daring melalui grup RW 15 dengan melakukan sharing dan diskusi yang sebelumnya sudah dibagikan beberapa cara atau tutorial yang telah diunggah di beberapa platform media sosial seperti YouTube dan Instagram, mengenai serba-serbi dari  Covid-19 terutama bagaimana cara mencegah penularan virus ini.

Pemasangan poster mengenai Physical Distancing (Dokpri)
Pemasangan poster mengenai Physical Distancing (Dokpri)
Pemasangan poster mengenai Physical Distancing (Dokpri)
Pemasangan poster mengenai Physical Distancing (Dokpri)

Program kerja lainnya adalah Gerakan Tangkal Hoax Covid-19, kegiatan ini juga dilaksanakan secara daring melalui grup masyarakat RW 15 yang sudah tersedia sebelumnya. 

Dalam kegiatan ini pemberian edukasi mengenai informasi yang beredar di masyarakat itu apakah sudah benar keabsahan dari informasi tersebut ataukah info tersebut hanyalah sebuah hoaks yang berkembang di tengah masyarakat, dan hanya menakut-nakuti masyarakat saja. 

Program kerja selanjutnya adalah Poster dan Stiker Covid-19, dalam program kerja keempat ini konsep pelaksanannya adalah dengan pemasangan poster-poster di tempat-tempat strategis atau di tempat-tempat yang berpotensi menjadi tempat berkumpulnya orang banyak dan tidak mengindahkan aturan protokol kesehatan Covid-19 yang ada. 

Lalu juga terdapat pembagian stiker yang memuat mengenai kampanye Stay At Home, dimana diharapkan dengan adanya kampanye Stay At Home ini warga masyarakat lebih memahami mengenai pentingnya untuk di rumah saja demi mencegah penyebaran dan penularan Covid-19. 

Adapun program kerja terakhir yang sudah terlaksana adalah Ronda Malam Tangkal Covid-19, kegiatan ini dilaksanakan selama 4 kali dalam sebulan sesuai jadwal yang sudah dibuat oleh pengurus RT 04. 

Dalam program ini diharapkan dengan dilaksanakannya ronda malam dapat menciptakan kehidupan bermasyarkat yang lebih harmonis ditambah dengan terciptanya lingkungan bermasyarakat yang aman dan nyaman.

Dengan terlaksananya KKN UNS di Era Covid-19 ini diharapkan masayarakat dapat lebih aware dan waspada akan bahaya yang dapat mengintai kita semua kapanpun dan dimanapun kita berada. Maka dari itu janganlah lengah tetap waspada walaupun kita hanya di rumah saja. 

Mari ikut berkontribusi untuk menekan angka positif, menekan angka penyebaran dan penularan Covid-19 hingga nanti akhirnya virus dan penyakit ini dapat segera pergi dari bumi Indonesia maupun dunia. 

Sehingga kita dapat melakukan kegiatan sehari-hari seperti semula kembali tanpa adanya kekhawatiran mengenai penularan sebuah virus atau penyakit berbahaya lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun