Mohon tunggu...
Avanti HA
Avanti HA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kebijakan Lepas Masker di Tempat Terbuka, Apakah Tepat?

21 Juni 2022   23:27 Diperbarui: 21 Juni 2022   23:38 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Kebijakan ini juga tidak sepenuhnya disambut baik oleh seluruh masyarakat. Beberapa dari mereka masih ragu untuk melepaskan masker di masa pandemi yang sekarang ini masih kurang jelas ke depannya. Angka kasus Covid-19 pun sempat meningkat beberapa hari belakangan ini. 

Vaksin juga belum sepenuhnya menjangkau seluruh masyarakat Indonesia. Vaksin booster pun masih menjangkau sekitar 20% total keseluruhan penduduk Indonesia. Beberapa masyarakat juga mengatakan sudah terlalu nyaman dan terbiasa menggunakan masker saat beraktivitas, sehingga akan terasa janggal atau aneh jika harus melepas masker saat beraktivitas. 

Pendapat tidak hanya keluar dari masyarakat awam, tetapi juga beberapa epidemiolog. Dicky Budiman, seorang epidemiolog dari Griffith University Australia mengatakan bahwa Indonesia mampu melepas masker sepenuhnya jika didukung dengan pemahaman dan pelaksanaan protokol kesehatan di tengah masyarakat. Selain itu, dikatakan ada tiga proteksi, antara lain proteksi diri, proteksi keluarga, dan proteksi masyarakat. 

Sedangkan pendapat lain keluar dari Laura Navila Yamani, seorang pakar epidemiologi Universitas Airlangga Surabaya. Menurutnya dengan kondisi Covid-19 di Indonesia yang bisa dikendalikan, masyarakat bisa melepas masker. Tetapi hal tersebut tetap harus memperhatikan keadaan masyarakat yang bergejala Covid-19 atau memiliki penyakit bawaan atau komorbid. 

Kondisi yang terkendali bukan berarti penyakitnya sudah hilang tambahnya. Hal tersebut yang harus disadari oleh masyarakat sehingga masyarakat tidak terlewat santai dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini. 

Suara lain juga keluar dari Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin. Menurutnya, pemerintah tidak bisa mengambil keputusan sendiri mengenai pandemi Covid-19 yang telah berubah menjadi endemi karena situasi ini adalah situasi yang terjadi secara global sehingga perlu adanya keputusan dari WHO. Kesadaran masyarakat adalah kunci yang bisa menekan kasus Covid-19 dan menjadikannya sebagai endemi. 

Menurutnya, jika masyarakat sadar akan kesehatan melihat dari situasi dan kondisi yang ada sekarang ini maka tidak perlu adanya pemaksaan dari pemerintah. Adanya kebijakan melonggarkan pemakaian masker juga bertujuan untuk mendidik masyarakat akan kesadaran mereka akan perlu tidaknya penggunaan masker. 

Kebijakan yang dikeluarkan oleh Joko Widodo pada akhirnya bertujuan untuk memberikan kelonggaran pada masyarakat, sekaligus membangunkan kesadaran masyarakat akan penggunaan masker selama masa pandemi sekarang ini. 

Seperti yang dikatakan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bahwa Covid-19 adalah pandemi global, maka kita tidak bisa memutuskan sendiri jika pandemi ini sudah bertransisi menjadi endemi. WHO sendiri masih menetapkan Covid-19 sebagai pandemi. Dengan kondisi inilah masyarakat diharapkan sadar akan situasi sekitar. 

Melepaskan masker di ruangan terbuka sekarang bisa menjadi pilihan, namun tetap dengan penerapan protokol kesehatan. Tetap peduli dan menjaga orang-orang sekitar dengan mengingat untuk proteksi diri, keluarga, dan masyarakat.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun