Bekasi – Memasuki pekan hari raya Imlek, mulai terjadi kenaikan harga pada kebutuhan pokok di Pasar Tradisional Kranji, Bekasi, Jawa Barat. Pasar yang selalu sesak akan pengunjung kali itu tampak sedikit lebih leluasa bagi para pengendara motor yang berlalulalang, tidak sepadat hari-hari sebelumnya. Kenaikan harga yang signifikan dialami oleh para pedagang sayuran, terlebih pada sejumlah varian sayur mayur yang mereka jajakan.
Seorang pedagang yang telah berpengalaman berdagang di sana selama 5 tahun, Joko Santoso mengatakan, sayuran yang mengalami kenaikan harga di antaranya adalah bawang merah dan cabai rawit merah. Bawang merah bertengger pada harga Rp 46.250/kg, sementara untuk cabai rawit merah (kg) adalah seharga Rp 68.750/kg. Pengakuan tersebut menunjukkan bahwa pergerakan harga yang merangkak naik berpengaruh terutama pada sayuran yang biasa digunakan untuk mengolah bumbu dalam masakan. Lonjakan harga dipicu oleh permintaan pembeli yang besar demi memenuhi kebutuhan di tengah-tengah momentum hari raya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, berikut perkembangan harga sejumlah kebutuhan pokok per-komoditinya di Pasar Kranji, Rabu, 25 Januari 2023:
1. Beras (kg) Rp 12.750
2. Daging ayam (kg) Rp 37.500
3. Daging sapi (kg) Rp 136.250
4. Telur ayam (kg) Rp 28.500
5. Bawang merah (kg) Rp 46.250
6. Bawang putih (kg) Rp 24.750
7. Cabai merah (kg) Rp 47.500
8. Cabai rawit (kg) Rp 60.650
9. Minyak goreng (kg) Rp 20.150
10. Gula pasir (kg) Rp 14.500
“Kalau kita belinya mahal, jualnya juga mahal,” ujar Joko, Rabu (25/1/2023). Dirinya menganggap bahwa turut serta menaikkan harga pada barang dagangan perlu dilakukan agar menghindari kerugian lebih lanjut. Joko juga mengungkapkan bahwa kenaikan harga tersebut cukup berdampak pada penghasilannya dan sesama pedagang di sekitarnya.
Dampak kenaikan harga tidak hanya dirasakan oleh pihak pedagang, tetapi juga berimbas pada konsumen yang memiliki keluhannya tersendiri. Kenaikan harga ini menyulitkan dan memusingkan para pembeli, terlebih mereka yang mendirikan usaha mulai dari kecil-kecilan sampai menengah, seperti pedagang kaki lima hingga warteg. Mereka harus memutar otak untuk menyediakan stok makanan di tengah-tengah situasi rumit melambungnya harga bahan pangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H