Kamu boleh menangis, merasa sedih, namun harus sadar juga bahwa dunia akan terus berjalan dan suatu saat hidupmu akan kembali baik-baik saja. Hilangkan pikiran negatif yang menghantui isi kepalamu dan berhenti untuk menyalahkan dirimu sendiri.
2. Meregulasi emosi
Cara yang dapat dilakukan oleh remaja yaitu dapat menahan amarahnya, mendahulukan cara berpikir daripada perasaan agar dapat menemukan solusi permasalahan yang dihadapi (Tyas, 2012). Setelah pikiranmu kembali jernih, kamu bisa mengatur ulang apa saja yang sudah kamu abaikan selama masa patah hati. Bisa dengan membangun kebiasaan-kebiasaan baik seperti memulai lagi untuk belajar dan mengerjakan tugas-tugas atau hal lain yang tertinggal. Hal tesebut juga bisa menjadi pengalihan agar kamu tidak memikirkan hubungan itu lagi.
3. Bercerita dengan orang terdekat
Remaja sangat membutuhkan bantuan dari orang lain karena rendahnya pengalaman dan ilmu kehidupan yang dimiliki. Dukungan dapat diberikan oleh keluarga, saudara, atau teman dekat. Dalam penyelesaian masalah khususnya saat putus cinta, tanpa dukungan sosial, remaja dapat melakukan hal-hal yang dapat merugikan kehidupannya seperti prestasi yang menurun, melakukan kenakalan remaja, hingga bunuh diri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H