Mohon tunggu...
Auzan Rama
Auzan Rama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Magister Psikologi UI

Seorang mahasiswa Psikologi yang memiliki ketertarikan dalam melihat dinamika sosial di masyarakat, cenderung lebih suka bubur yang diaduk daripada yang tidak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ketika Kenyamanan Menjadi Bumerang: Tantangan Mental Generasi Z di Era Digital

27 November 2023   12:40 Diperbarui: 27 November 2023   12:51 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dari kasus-kasus di atas, menjelaskan bahwa Generasi Z, meskipun memiliki akses ke sumber daya yang belum pernah ada sebelumnya, tetap menghadapi tantangan mentalnya sendiri. Mereka mungkin tidak menghadapi perjuangan ekonomi atau politik yang sama seperti generasi sebelumnya, tetapi tantangan psikologis yang mereka hadapi adalah nyata dan memerlukan perhatian yang serius.

Generasi Z, yang dibesarkan di era digital, menghadapi tantangan unik yang berbeda dari generasi sebelumnya. Studi menemukan bahwa interaksi mereka dengan teknologi dan media sosial sangat mempengaruhi kesehatan mental mereka. Misalnya, penggunaan media sosial oleh Generasi Z berbeda; bukan hanya sebagai cara berkomunikasi, tapi juga tempat mereka sering membandingkan diri dengan orang lain, yang bisa menyebabkan perasaan tidak cukup baik, depresi, dan masalah citra tubuh. Media sosial bisa menghubungkan mereka dengan orang lain, tetapi juga menekan mereka untuk hidup sesuai standar yang sering tidak realistis.

Penelitian lain menunjukkan bahwa bagi banyak anggota Generasi Z, teknologi lebih dari sekedar alat, tetapi menjadi bagian penting dari hidup mereka. Namun, ketergantungan ini bisa berdampak negatif, seperti kecemasan dan ketergantungan teknologi. Selama pandemi COVID-19, ketika pertemuan langsung terbatas, banyak orang menggunakan media sosial untuk berinteraksi. Ini memang membantu menjaga hubungan, tetapi ketergantungan yang meningkat pada media sosial juga memiliki efek buruk pada kesehatan mental.

Namun, tidak semua pengaruh media sosial negatif. Studi di Malaysia menunjukkan bahwa perasaan kesepian tidak selalu terkait dengan penggunaan media sosial. Ini menunjukkan bahwa banyak faktor, termasuk budaya dan konteks sosial, mempengaruhi dampak teknologi terhadap kesejahteraan kita.

Secara keseluruhan, temuan-temuan ini menyoroti bahwa, sementara teknologi dan media sosial telah membawa banyak manfaat bagi Generasi Z, ada juga tantangan dan dampak negatif yang harus dihadapi. Ini menegaskan pentingnya pendekatan yang seimbang dalam menggunakan teknologi dan pentingnya kesadaran akan potensi dampaknya terhadap kesejahteraan mental.

Untuk memperkuat mental Generasi Z di tengah era digital, kita perlu pendekatan holistik. Pertama-tama, penting bagi mereka untuk mengenali dan mengelola emosi mereka. Melalui program pendidikan atau workshop, kita bisa melatih mereka dalam kesadaran diri dan regulasi emosi. Namun, bukan hanya pemahaman teoritis saja yang mereka butuhkah. Mereka perlu terjun langsung, menghadapi tantangan nyata, baik melalui proyek sekolah, aktivitas sukarela, atau kegiatan ekstrakurikuler. Di era media sosial ini, pemahaman tentang dunia digital juga esensial. Generasi Z perlu dibekali dengan pengetahuan tentang dampak media sosial pada kesejahteraan mental mereka. Mereka perlu tahu cara menjaga keseimbangan antara dunia digital dan kehidupan nyata untuk mengembangkan hubungan yang sehat.

Selain itu, keterlibatan dalam komunitas bisa memberikan banyak manfaat. Melalui kegiatan sukarela atau komunitas, mereka bisa belajar empati dan keterampilan berkomunikasi. Orang tua juga memiliki peran penting di sini. Mereka perlu memastikan bahwa perlindungan yang diberikan kepada anak-anak mereka tidak berlebihan, namun cukup agar anak-anak bisa belajar dari kesalahan tanpa takut. Generasi Z juga harus dibekali dengan keterampilan hidup yang esensial, seperti manajemen waktu, pengambilan keputusan, dan komunikasi. Dan tentu saja, bagi mereka yang membutuhkan, dukungan psikologis harus selalu tersedia.

Kita semua, sebagai bagian dari masyarakat, bertanggung jawab untuk memastikan bahwa Generasi Z memiliki dukungan dan sumber daya yang mereka butuhkah untuk tumbuh menjadi individu yang kuat dan tangguh. Dengan kerja sama dan pendekatan yang tepat, kita bisa membantu mereka menghadapi dunia yang penuh tantangan dengan percaya diri. Generasi Z, meski dilahirkan di tengah kecanggihan teknologi dan kemudahan hidup, tetap menghadapi rintangan emosional dan mental yang unik. Ironisnya, justru kenyamanan dan proteksi yang mereka terima bisa mempengaruhi ketahanan mental mereka. Tekanan dari media sosial, harapan masyarakat, dan perlindungan ekstra dari orang tua menjadi beban tersendiri bagi generasi ini.

Tapi, kita tak boleh melupakan bahwa Generasi Z memiliki segudang potensi. Mereka bisa kokoh dan berdaya asalkan diberikan dukungan yang tepat. Kita perlu memahami apa yang mereka hadapi dan bagaimana memberi mereka alat untuk menavigasi dunia yang semakin kompleks ini. Kita seharusnya tidak hanya memanjakan dan melindungi mereka, tetapi juga mendidik tentang nilai-nilai kehidupan, ketangguhan, dan karakter. Dengan begitu, Generasi Z bukan hanya akan siap menghadapi masa depan tetapi juga menjadi pribadi yang peka, bertanggung jawab, dan memberi dampak positif pada dunia. Untuk mencapai ini, dukungan dari semua pihak sangat diperlukan. Baik itu keluarga, guru, komunitas, maupun masyarakat harus bekerja sama agar Generasi Z dapat meraih masa depan yang cemerlang dan berarti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun