Mohon tunggu...
Aaron Lee
Aaron Lee Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Karena yang kita perlukan hanyalah kaki yang akan melangkah lebih jauh, tangan yang akan berbuat lebih banyak, mata yang akan melihat lebih lama, leher yang akan lebih sering mendongak, tekad yang setebal baja dan hati yang akan bekerja lebih keras serta mulut yang selalu berdoa.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Pemanfaatan Kembali Sampah Organik, Omong Kosong atau Kenyataan?

21 September 2020   10:00 Diperbarui: 21 September 2020   10:01 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semuanya dimulai dengan inovasi di Wageningen University. Untuk pertama kalinya dinyatakan bahwa caproic acid  dapat dihasilkan dari aliran limbah organik. Ini bisa menjadi langkah maju yang besar dibandingkan dengan pengomposan atau penguraian sampah organik menjadi biogas. 10 tahun terakhir ChainCraft terus mengembangkan inovasi ini, dari skala laboratorium ke pilot scale dan kemudian ke skala demonstrasi operasional dan semi-komersial. Sekarang sudah mencapai scale-up, dengan konsep yang layak secara teknis dan ekonomi, ChainCraft siap untuk tumbuh mengambil peran dalam industri kimia. - dilansir dari web resmi Chaincraft

Contoh-contoh di atas adalah bukti jika limbah yang kita anggap zat sisa yang harus dibuang ternyata memiliki manfaat yang luas jika diolah secara tepat. Masih ragu dengan potensi limbah ? 

Bila iya, cobalah balikkan pandangan Anda dengan melihatnya dari sisi angkanya yang interpretasinya negatif. Sekitar 1.3 miliar ton sampah makanan dihasilkan per tahunnya di seluruh dunia. 

Di Indonesia sendiri, setiap tahunnya menghasilkan sampah sisa makanan 13 juta ton setiap tahunnya. Andaikan 13 juta ton sampah tersebut dapat digunakan sebagai bahan baku yang gratis untuk produk yang canggih, contohnya plastik biodegradable . 

Memang dibutuhkan langkah yang rumit agar suatu limbah bisa menjadi suatu produk, apalagi jika ingin mengekspansinya ke pasar. Apalagi di Indonesia yang terbatas dalam berbagai aspek dan rintangan yang kompleks. Namun, para inventor di bidang bioteknologi  saat ini terus mencari solusi dari dinamika permasalahan limbah ini. 

Satu solusi demi satu solusi ditemukan dengan riset-riset yang dikembangkannya. Perlahan tapi pasti, dunia akan menjadi tempat yang dapat menyulap sampah dengan memaksimalkan potensi yang dimilikinya. Tugas kita sebagai masyarakat, adalah meminimalisir sampah tersebut dengan tidak membuang-buangnya.  

Infografis sampah sisa makanan (Sumber: Olleco)
Infografis sampah sisa makanan (Sumber: Olleco)

Sumber

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun