Mohon tunggu...
Tim KKN Bumirejo Untidar
Tim KKN Bumirejo Untidar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Tidar

Hobi kami menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kolaborasi Tim KKN Universitas Tidar Dan Duta GenRe Kabupaten Magelang 2024: Wujudkan Generasi Muda Berencana Melalui Sosialisasi PIK-R

10 Agustus 2024   22:30 Diperbarui: 10 Agustus 2024   22:42 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Magelang, 28 Juli 2024 – Dusun Dukuh, Desa Bumirejo, Kecamatan Mungkid, menjadi tuan rumah bagi sosialisasi Program Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) yang diselenggarakan oleh Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Tidar (Untidar). Program PIK-Remaja dilaksanakan pada hari Minggu (28/07/2024). Acara ini semakin istimewa dengan hadirnya Duta Genre Kabupaten Magelang 2024, Egi Irhas M, sebagai narasumber yang memberikan materi kepada para remaja setempat.

Sosialisasi ini dilaksanakan dalam rangka untuk mengenalkan Pusat Informasi dan Konseling Remaja atau yang lebih dikenal dengan PIK-R, yang mana merupakan suatu wadah kegiatan PKBR (Pusat Penyiapan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja) yang dikelola dari, oleh, dan untuk remaja memberikan pelayanan informasi dan konseling tentang perencanaan kehidupan berkeluarga bagi Remaja serta kegiatan-kegiatan penunjang lainnya.

Agung Ashadi Maradona, S.Kom. selaku kepala wilayah Dukuh dalam sambutannya mengucapkan terimakasih kepada tim KKN Universitas Tidar yang telah menyiapkan kegiatan ini. Menurutnya, keberadaan PIK-R sangat penting bagi remaja di Dusun Dukuh. "Dengan adanya PIK-R, kami berharap remaja Dusun Dukuh dapat terhindar dari berbagai perilaku negatif seperti penyalahgunaan narkoba dan pergaulan bebas," ungkap Agung. Ia juga menambahkan bahwa dukungan dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk memastikan kelangsungan dan keberhasilan program ini.

Sosialisasi dimulai dengan pemaparan oleh Egi Irhas M yang memberikan pemahaman mendasar tentang remaja. Remaja, menurutnya, adalah individu yang berada dalam masa transisi dari anak-anak menuju dewasa, di mana terjadi perubahan fisik, psikologis, dan sosial. "Masa remaja adalah periode penting untuk pembentukan identitas diri, namun juga penuh dengan tantangan," ujar Egi. Ia menambahkan bahwa remaja perlu mendapatkan dukungan yang memadai untuk melewati masa ini dengan baik.

Egi kemudian menjelaskan berbagai permasalahan yang sering dihadapi oleh remaja, mulai dari masalah identitas diri, tekanan teman sebaya, hingga pengaruh media sosial yang sering kali menimbulkan kecemasan dan ketidakpastian. Ia juga menyinggung tentang meningkatnya kasus kenakalan remaja, pergaulan bebas, dan penyalahgunaan narkoba.

Dalam sesi ini, Egi menawarkan berbagai cara untuk mengatasi permasalahan remaja. Ia menekankan pentingnya komunikasi yang terbuka dengan orang tua, guru, dan teman sebaya yang dapat dipercaya. Selain itu, Egi juga menggarisbawahi pentingnya pendidikan karakter dan pengembangan soft skills, seperti kemampuan untuk mengelola emosi, berpikir kritis, dan mengambil keputusan.

Egi melanjutkan dengan penjelasan tentang susunan organisasi PIK-Remaja yang berperan sebagai wadah bagi remaja untuk saling berbagi informasi dan mendapatkan konseling. "Dalam PIK-Remaja, terdapat dua peran penting yaitu konselor sebaya dan pendidik sebaya," jelas Egi. Ia menekankan bahwa pemilihan anggota yang bertugas sebagai konselor dan pendidik harus dilakukan dengan cermat, memilih mereka yang memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga kepercayaan remaja lainnya. “Konselor sebaya harus memiliki integritas tinggi dan tanggung jawab besar karena mereka diamanahi untuk menjaga kepercayaan remaja lainnya," ujarnya.

Untuk membentuk PIK-Remaja, Egi memaparkan beberapa langkah penting, mulai dari pengumpulan remaja di komunitas, pembentukan struktur organisasi, hingga pelatihan bagi para anggota agar siap menjalankan peran mereka. Ia juga menambahkan bahwa dukungan dari pemerintah desa dan tokoh masyarakat sangat penting dalam kelancaran dan keberlanjutan PIK-Remaja.

Acara sosialisasi semakin menarik ketika seorang remaja bernama Sadam mengajukan pertanyaan paad sesi tanya jawab. "Pada zaman sekarang ini, banyak remaja yang sungkan bercerita mengenai masalah pribadinya dengan dalih takut ceritanya tersebar lalu bagaimana cara atau solusi yang dapat mengatasi ketimpangan tersebut?" tanya Sadam. Menanggapi pertanyaan ini, Egi menegaskan kembali pentingnya memilih anggota organisasi yang dapat dipercaya. "Dalam PIK-Remaja, konselor sebaya harus memiliki integritas tinggi dan rasa tanggung jawab yang besar. Mereka harus mampu menjaga kerahasiaan dan memberikan dukungan yang diperlukan oleh teman-temannya," jawab Egi.

Tidak hanya remaja, acara ini juga mendapatkan perhatian dari para orang tua dan tokoh masyarakat setempat. Mereka berharap agar PIK-R ini dapat menjadi solusi efektif dalam menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi oleh remaja saat ini. Kepala Dusun Dukuh,  Agung Ashadi Maradona, S.Kom., menyampaikan harapannya agar program ini dapat terlaksana dan memberikan dampak positif bagi komunitasnya. "Kami berharap PIK-R ini dapat berjalan semestinya dalam memberdayakan remaja melalui program yang positif dan bermanfaat," tuturnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun