3. Ketelitian (Precision)
Pengujian presisi yang dilakukan adalah kategori keterulangan (repeatability). Pengujian dilakukan dengan menimbang ofloksasin dan dilarutkan dalam larutan dapar fosfat sehingga diperoleh konsentrasi 10x10-3, 6x10-3 dan 4x10-3 g/L. Masing-masing diukur absorbansinya pada panjang gelombang maksimum dengan spektrofotometer UV-VIS. Prosedur tersebut dilakukan pada ketiga variasi pH. Ketelitian ditentukan sebagai simpangan baku (SD) atau koefisien variasi (KV).
Uji ketelitian ditentukan berdasarkan nilai simpang baku (SD) atau koefisien variasi (KV). Berdasarkan hasil uji, penetapan kadar ofloksasin dalam dapar fosfat pH 3,0; 7,4; dan 12,0 memiliki presisi yang baik dengan KV 2% pada konsentrasi tinggi, sedang dan rendah.
Hasil uji ketelitian (presisi) ofloksasin dala pelarut dapar fosfat pH 3,0; 7,4; dan 12,0 dapat dilihat pada tabel:
Penulis berharap artikel ini bermanfaat bagi para pembaca
Daftar Pustaka
Harmita. 2004. Petunjuk Pelaksanaan Validasi Metode dan Cara Perhitungannya. Majalah Ilmu Kefarmasian; 1 (3): 117-135
Irawan A. 2019. Â Kalibrasi Spektrofotometer Sebagai Penjamin Mutu Hasil Pengukuran dalam Kegiatan Penelitian dan Pengujian. Indonesian Journal Of Laboratory; 1(2):. 1-9.
Kan. 2003. Pedoman Evaluasi dan Pelaporan Ketidakpastian Pengukuran. http://pphp.deptan.go.id/layanan_informasi/mutu_dan_standarisasi/lainlain/codex_allimentarious_commission/kanLIPI 2008.Pelatihandan Teknik Pengukuran Massa. UPTBalai Pengembangan Instrumentasi: Bandung.
Okeri, H.A., Arhewoh, I.M. 2008. Analytical Profile of the Fluoroquinolone Antibacterials, I. Ofloxacin. Afr. J. Biotechnol; 7 (6): 670-680.