Disusun Oleh: Auwalid  Yuliatul Nafi'ah, Nabella Xenna Priyantama, Qothrun Nadia Mahbbah, Rosmalinda Bakari, Sri Indah Wahyuningsih.
Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medis, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta.
Spektrofotometri UV-VIS merupakan salah satu metode instrument dalam kimia analisis yang digunakan untuk mendeteksi senyawa (padat/cair) berdasarkan absorbansi foton baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Biasanya sampel diperlakukan atau derivatisasi agar sampel dapat menyerap foton pada daerah UV-VIS (panjang gelombang foton 200 nm -- 700 nm).
Prinsip Kerja Spektrofotometer, Mekanisme kerja spektrofotometer yang mana cahaya putih dibiaskan oleh prisma menjadi sejumlah cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda. Cahaya tersebut akan melewati sampel dan kemudian melewati tabung/kuvet yang mengubah energi cahaya menjadi energi listrik yang digunakan untuk mengukur densitas sampel tersebut. Perhitungan dilakukan dengan komputer yang sudah terprogram.
Kalibrasi alat Spektrofotometer
1. Â Penentuan kurva kalibrasi dilakukan dalam larutan dapar fosfat pada tiga variasi pH. Ofloksasin ditimbang sebanyak 1,0 mg kemudian dilarutkan dengan larutan dapar fosfat hingga diperoleh 3 konsentrasi 10x10-3; 6x10-3; 4x10-3 g/L larutan tersebut ditentukan panjang gelombang maksimumnya secara spektrofotometri UV-VIS dengan sanning antara panjang gelombang 200 -- 400 nm.Â
Selama proses validasi metode minimal harus didapatkan 3 kurva kalibrasi. Hasil persamaan regresi kurva kalibrasi ofloksasin yang didapatkan pada pH 3,0; 7,4; dan 12,0 dengan masing-masing 3 replikasi menunjukkan korelasi yang baik dilihat dari nilai r-nya. Nilai r pada semua persamaan regresi sebesar 0,878 yang artinya kurva ini dapat menjadi kurva standar untuk penentuan konsentrasi/kadar karena kurva ini berbentuk cukup linear sehingga dapat menjadi hubungan korelasi antara konsentrasi dengan absorbansi.
2. Ketepatan (Accuracy), Pengujian dilakukan dengan membuat suatu seri baku ofloksasin dalam dapar fosfat dengan lima konsentrasi. Pengujian dilanjutkan dengan melakukan penimbangan ofloksasin sejumlah tertentu sehingga diperoleh konsentrasi 10x10-3; 6x10-3; dan 4x10-3 g/L. Ketiga sampel tersebut dianalisis dengan menggunakan spektrofotometer UV-VIS pada panjang gelombang maksimum. Hasil pengukuran dibandingkan dengan kurva baku yang telah dibuat dan digunakan untuk menghitung persentase recovery. Pengujian akurasi dilakukan dengan 3 kali pengulangan pada masing-masing konsentrasi.
Uji ketepatan digunakan untuk menunjukkan hasil analisis yang paling dekat dengan kadar analit yang sebenarnya. Metode yang digunakan pada uji akurasi dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode akurasi baku. Hasil persamaan regresi kurva baku pada pH 3,0 adalah y = 0,06855x + 0,00276 dengan nilai r = 0,9998; sedangkan pada pH 7,4 adalah y = 0,06747x + 0,00033 dengan nilai r = 0,9999; dan pada pH 12,0 adalah y = 0,06847x + 0,00833 dengan nilai r = 0,9999.
Hasil uji ketepatan (akurasi) ofloksasin dalam pelarut dapar fosfat pH 3,0; 7,4; dan 12,0 dapat dilihat pada tabel:
Hasil uji yang didapatkan yaitu rata-rata %recovery ofloksasin dalam dapar fosfat pH 3,0; 7,4; dan 12,0 pada konsentrasi tinggi, sedang, dan rendah yang mana hasil yang didapatkan baik dan memenuhi persyaratan untuk dilakukan uji akurasi. Hasil %recovery dikatakan memenuhi syarat apabila menunjukkan nilai persentase antara 80 -- 110%.