Mohon tunggu...
aku saya
aku saya Mohon Tunggu... -

cerita2 selama tinggal di UK.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Nyetir mobil di Inggris, cukup lihat sebelah kanan ....

28 Desember 2011   14:56 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:38 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berikut ini sedikit cerita tentang soal setir menyetir mobil di Inggris ...

Jika anda seorang student, maka SIM A yang dibawa akan diakui  untuk 1 tahun kedepan mulai saat awal kedatangan. Jadi setelah satu tahun, harus mengambil driving licence yang berlaku disini.

Karena tidak ingin berurusan dengan pihak berwajib alias pak polisi karena kalau melanggar peraturan maka akan runyam urusannya apalagi ini bukan negara kita sendiri, maka saya selalu menyetir dengan hati-hati.

Prinsip yang saya pegang pada saat itu adalah mengalah, dalam arti biarkan orang lain mendahului, kita santai saja.

Eehh ... tetap saja bunyi klakson tat tit tut tat tit tut (ini kok kayak iklan sinyal salah satu provider di Indo ya ...)  dari pengendara yang lain ke arah mobil saya.

Ini apaan sih ? Sewot lah pastinya.  Orang sudah tengok kanan kiri dan menunggu dia duluan kok malah saya yang dikasih klakson.

Usut punya usut ternyata ... disini berlaku aturan tidak tertulis yang sangat penting yaitu : KALAU NYETIR MOBIL DI BELOKAN ATAU PEREMPATAN ATAU PUTERAN, YANG DATANG DARI ARAH SEBELAH KANAN DAPAT PRIORITAS PERTAMA DULUAN.

Ini artinya kalau saya datang dari arah kanan, ada pengendara lain dari kiri maka pengendara lain tadi akan menunggu sampai saya lewat.

Pantaslah kenapa saya diklakson ... karena saya datang dari manapun kiri maupun kanan dengan prinsip mengalah tadi maka saya selalu menunggu ... padahal kalau saya datangnya dari arah kanan, sudah tentu saya harus lewat dulu.

Paling mereka pikir ini apa-apaan orang ini mobilnya datang dari arah kanan tapi tiba-tiba berhenti ... jadinya saling menunggu.

Oya, hal yang paling penting lagi adalah soal menyalakan lampu mobil.

Kalau di Indonesia seingat saya jika sedang dalam kondisi siapa yg harus duluan pada saat dua mobil berpapasan maka jika salah satu mobil menyalakan lampu itu tandanya mobil yang menyalakan lampu tadi minta dia yang diberi kesempatan dulu tapi ternyata DISINI BERLAKU SEBALIKNYA.

Nah, misunderstanding seperti ini bisa sangat berbahaya.

Apa jadinya kalau misal mobil saya berpapasan dengan mobil lain, karena ingin duluan maka saya nyalakan lampu mobil ... dengan pemikiran seperti di Indonesia bahwa setelah menyalakan lampu berarti saya minta kesempatan untuk duluan maka lewatlah mobil saya setelah lampu saya nyalakan, padahal mobil lain yang berpapasan dengan saya setelah menerima lampu maka dia pikir bahwa saya memberi kesempatan dia untuk lewat duluan ... apa yang terjadi ? sudah jelas akan terjadi tabrakan.

Syukur Alhamdulillah, hal seperti itu tidak terjadi karena saya akhirnya bisa tahu aturan itu sebelum mobil saya berpapasan dengan mobil lain.

Setelah tahu dua hal penting itu, yang kanan duluan, dan yang memberi kesempatan yang menyalakan lampu, saya bisa menyetir dengan lancar, percaya diri, aman sentosa bebas klakson dari pengendara lain.

Sampai saat inipun, sudah dua tahun lebih dan saya masih belum juga mengambil driving licence, karena mengambil driving licence tidak ada jaminan bisa lulus in the first trial, hehehe ...

Juga supervisor saya bilang : as long as you don't do silly thing, you'll be OK (maksudnya gak punya SIM sini juga gak papa asal gak berbuat hal yang konyol).

Tapi saya jawab : sometimes I do silly thing, accidently .. dan supervisor sayapun tertawa, kenapa katanya ?

Karena pernah waktu di tempat parkir, saya parkir di tempat disable (tempat parkir khusus untuk orang cacat).

Di tempat parkir manapun yang namanya lahan khusus pengendara disable selalu tersedia,  dalam jumlah cukup yang seringkali tidak terpakai.  Tempat khusus itu ditandai dengan garis cat berwarna kuning dengan gambar orang naik kursi roda seperti gambar di bawah ini :

Untuk bisa parkir disitu, mobil kita harus punya stiker yang menunjukkan bahwa kita termasuk disabled person.

Dan jika tempat parkirnya masuk dalam area tertentu (bukan di pinggir jalan), tempat parkir untuk disable ini biasanya dekat dengan pintu masuk/keluar atau dekat dengan jalan akses ke gedung.  Betapa orang cacat sangat difasilitasi disini.

Kebetulan tempat parkir yang saya pakai waktu itu adalah suatu area dimana tanda parkir khusus disable ini tidak kelihatan atau samar karena garis cat-nya sudah hampir hilang.  Kalau tahu itu lahan parkir untuk disable buat apa saya parkir disitu hanya cari perkara saja.  Yah, tentu saja saya tidak sengaja melakukan kesalahan tadi.

Jantung rasanya mau copot menerima surat peringatan di kaca mobil, untung saya masih diberi peringatan, dan mobil saya tidak di-clamp atau disuruh bayar denda yang bisa £50 sekali pelanggaran (sekali lagi kalikan dengan 14 ribu untuk pindah ke kurs rupiah).

Mobil di-clamp artinya kedua roda mobil dikunci dan setelah kita urus pembayaran dendanya barulah bisa dilepas lagi kuncinya.

Begitulah sekelumit kisah setir menyetir di Inggris :-)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun