Raga yang terkekang
berusaha untuk memahami
Sandaran kala merasa sepi
Entah mengapa kini telah pergi
Â
Dalam sajak tertulis
Bayangan yang terlukis
Goresan tentang luka
siluet senyum yang menepis
terlena dalam cibiran syahdu
yang kian menyapu jatuh
Â
Berjalan dengan waktu
Terbaring dalam rindu
Temani sepi
Menyatunya jiwa
di jalan yang kosong
Â
Angan mendua
Menghina fakta palsu yang terjadi
Bohongi rasa sesaat
Bisikan yang tak pernah terucap
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!