Membaca novel membuat kemampuan berkhayal atau imajinasi menjadi lebih berkembang. Terkadang, pembaca novel juga tertarik untuk menuangkan imajinasinya ke dalam bentuk tulisan. Tak jarang, mereka merasa kesulitan untuk sekedar memulai menulis novel. Jadi, berikut ini ada beberapa tips yang bisa dilakukan agar imajinasi yang ada di kepala tidak sia-sia dan bisa dituangkan dalam sebuah karya.
1. Buat Ide Utama Cerita
Ide utama merupakan hal mendasar yang akan menjadi patokan jalan cerita. Ide cerita menjadi garis besar tentang apakah cerita yang akan dibuat nantinya. Bagaimana awalnya, apakah konfliknya, dan bagaimana cerita tersebut diakhiri.
2. Tentukan genre dan target pembaca
Genre dapat dikatakan sebagai jenis cerita. Genre cerita biasanya berhubungan dengan ide utama dan penggambaran cerita. Contoh genre adalah genre horor, komedi, percintaan, remaja, fantasi, atau fiksi ilmiah.Â
Selain itu, penting juga untuk menentukan target pembaca. Ini juga berhubungan dengan genre cerita yang dipilih. Misalnya untuk cerita horor, percintaan, atau bertema misteri tentunya tidak akan cocok bagi pembaca yang masih anak-anak. Target cerita penting juga karena akan berhubungan dengan gaya bahasa dari novel yang akan dibuat.
3. Tentukan unsur intrinsik cerita dan buat judul
Menentukan unsur intrinsik dapat dilakukan dengan menentukan siapa saja tokoh utama dan pendukung, serta bagaimana karakternya. Saat membuat cerita, dapat menambahkan ditail yang menarik (khas). Misalnya tokoh dengan perilaku yang khas saat sedang merasakan suatu emosi seperti menggaruk hidung saat berbohong.
Tentukan juga dimana kejadian cerita tersebut (misal di suatu negara), kapan (apakah di waktu sekarang, zaman dulu, atau masa depan), hingga sudut pandang apa yang akan digunakan dalam novel.Â
Setelah mendapatkan ide utama, genre, target pembaca, dan unsur intrinsik lainnya maka langkah selanjutnya adalah membuat judul. Judul harus menarik dan sesuai dengan isi dari novel yang akan dibuat. Bisa juga menambahkan sampul dan blurb yang menarik agar pembaca menjadi lebih tertarik.
4. Buat Outline
Outline merupakan kerangka dasar atau struktur cerita. Ada beberapa penulis yang memilih tidak menggunakan outline dan langsung menulis saja, ada juga yang menggunakan outline. Outline dapat memudahkan penulis untuk menentukan jalannya cerita agar lebih tertata dan tidak melenceng dari ide utama.
5. Mulailah Menulis
Bagian ini tentunya bagian yang paling penting. Karena sebaik apapun ide cerita yang dibuat, jika tidak ditulis maka akan sia-sia. Mulailah menulis secara rutin. Sedikit tetapi setiap hari tentulah sangat berarti. Biasakan diri dan konsisten adalah kunci. Tidak perlu takut diplagiat. Tidak perlu takut novel yang dibuat itu jelek. Karena semua karya sastra itu indah dan bagus asal berasal orisinil (tidak plagiat) dan terselesaikan.
Saat menulis, dapat selipkan beberapa dialog yang membekas atau buat plot twist cerita yang tidak disangka. Sambil menulis, perkaya dikisi dengan membaca dan matangkan teknik kepenulisan dengan mengikuti kelas-kelas menulis atau belajar secara autodidak.