Budaya Korea (hallyu) memang tidak diragukan lagi popularitasnya. Mulai dari musisi, tontonan, makanan, sampai cara berpakaian. Banyak kaula muda Indonesia khususnya dari kaum Milenial dan Gen Z yang tertarik pada hallyu.
Drama korea (drakor) menjadi salah satu opsi tontonan. Melalui berbagai platform nonton online, drakor dapat dinikmati siapa saja. Bahkan cuplikannya juga tersebar luas di jagat maya. Melihat betapa populernya drakor sebagai salah satu tontonan di Indonesia, berikut adalah alasan kenapa drakor lebih digemari oleh pemuda Indonesia.
1. Alur cerita yang menarik, beragam, dan masuk akal
Salah satu hal yang disukai dari drama korea adalah alur cerita yang menarik dan terkadang sulit ditebak alias plot twist. Tak hanya itu, ada beragam tema dan genre yang bisa dinikmati, mulai dari drakor saeguk (bertema kerajaan), adaptasi webtoon atau buku, romance, action, persahabatan, sampai fiksi.
Tak hanya itu, cerita yang menarik dan beragam ini juga diimbangi dengan alur yang masuk akal. Maksudnya, selalu ada penjelasan yang bisa dijelaskan dengan akal bahkan meskipun itu drama fiksi. Jadi, penonton akan mendapatkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan “kenapa” dan “bagaimana” yang selama ini ada di benak mereka.
2. Episode yang tidak terlalu banyak
Faktor episode juga membuat penonton lebih suka melihat drakor. Mereka beranggapan terlalu banyak episode itu membosankan dan membuat alur menjadi “kacau” atau “kehilangan arah”. Drakor biasanya hanya berdurasi 12-15 episode. Jika lebih, biasanya akan dibuat season. Contoh drama yang memiliki beberapa season yaitu drama Penthouse.
3. Totalitas
Hal terakhir yang disukai dari kaula muda Indonesia terhadap drakor adalah totalitasnya. Baik rumah produksi maupun para pemainnya diketahui selalu melakukan dengan maksimal. Bukan berarti aktor dan rumah produksi Indonesia tidak maksimal dalam memproduksi karya. Tapi memang kebanyakan drakor selalu totalitas.
Untuk persiapan, tak jarang para aktor melakukan riset mendalam mengenai peran mereka, adegan-adegan seperti kecelakaan atau gedung meledak juga tidak menggunakan green screen. Jika pun ada menggunakan green screen atau teknologi lain, maka hal itu juga diedit dengan maksimal sehingga terlihat lebih nyata.
Selain itu, saking totalitasnya, kemkstri antar pemain sangat baik juga kadang membuat penonton gagal move on.
4. Ladang Ilmu
Alasan paling mengesankan kaula muda lebih suka menonton drakor adalah karena drakor menjadi ladang ilmu bagi mereka. Ilmu pertama tentunya bahasa. Bagi pecinta drakor, pasti tidak asing dengan Bahasa Korea. Bahkan diselipkan dalam percakapan mereka sehari-hari seperti “pabo”, “aigoo”, “shibal”, dan sebagainya.
Tak hanya belajar bahasa, ilmu lain yang diserap juga biasa seputar tema drakor yang sedang ditonton. Misalnya jika drakor bertema kedokteran, tidak sedikit ilmu tentang kedokteran dipaparkan dengan sangat baik di drakor, begitu juga dengan drakor bertema justice atau hukum.
Pengetahuan lain yang bisa penonton dapatkan adalah mengenai lokasi drakor yang ikonik misalnya dalam drama Welcome to Samdal-ri, penonton menjadi lebih tau budaya “Haeyeon” warga Jeju yang digambarkan dalam drama tersebut.
5. Visual
Tak dipungkiri visual orang Korea menjadi daya tarik bagi penonton. Tidak munafik karena Korea sekarang menjadi standar kecantikan yang cukup tinggi. Jadi, tak sedikit juga yang menonton drakor untuk menikmati visual para pemainnya tau memang drakor yang ditonton adalah drakor yang diperankan oleh idola mereka.
Bukan hanya soal paras para pemain yang cantik dan tampan, visual juga berupa sinematografi yang tidak kalah cantik. Angle kamera yang tepat mampu menggambarkan drama dengan baik. Tak jarang drakor mengambil latar tempat-tempat yang indah baik dalam maupun luar negeri sehingga mampu memanjakan mata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H