Mohon tunggu...
Fitri Kusnayanti
Fitri Kusnayanti Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Ex-journalist (persma). Content writer and copywriter. Write articles with random and informative topics [K-pop and hallyu, woman empowerment, education, social and culture].

Selanjutnya

Tutup

Politik

Alleyesonrafah: Harapan Terakhir Warga Palestina Luluhlantah

12 Mei 2024   19:09 Diperbarui: 12 Mei 2024   19:09 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: UNRWA. Gambar sekolah UNRWA di Palestina

Rafah merupakan bagian paling selatan dari Palestina yang berbatasan langsung dengan Mesir. Harapan satu-satunya dari jutaan warga yang mengungsi di sana akibat perang tak berkesudahan yang terjadi sejak puluhan tahun lamanya. Israel; negara yang bertanggung jawab atas semua ini masih belum puas melakukan genosida.

Warga dunia mengecam tindakan tidak berperikemanusiaan yang dilakukan Netanyahu dan antek-anteknya. Berbagai tindakan dilakukan untuk menghentikan ketidakadilan ini. Turun ke jalan, menyuarakan "free Palestine" melalui media sosial dan secara langsung, hingga melakukan pemboikotan produk terafiliasi Israel dan para tokoh publik yang mendukungnya. Namun, Israel seolah tak memiliki rasa takut.

#alleyesonrafah trending di berbagai sosial media. Memberikan ultimatum pada semua orang tak melupakan Rafah yang menjadi satu-satunya tempat berlindung, tempat yang aman bagi Palestina. Agar semua orang melihat bagaimana bengisnya para zionis menghancurkan harapan orang-orang Palestina yang telah membantu dan memberi harapan pada warga Israel saat mereka diusir dari rumah mereka pada tahun 1930-an oleh Hitler.

Dikutip dari Aljazeera, pasukan Israel telah memerintahkan warga Palestina di Rafah untuk mengungsi. Serangan udara juga menewaskan 9 orang diantaranya terdapat anak-anak dan perempuan. Philippe Lazzarini, kepala badan PBB untuk pengungsi Palestina, mengatakan eksodus paksa warga Palestina terus berlanjut ketika militer Israel mengeluarkan "perintah evakuasi" bagi orang-orang di Rafah dan mereka mengungsi setidaknya 1 bulan sekali selama peperangan.

Amerika selaku penyuplai senjata terbesar pertama telah mengultimatum untuk menghentikan dukungannya. Hal ini disampaikan sendiri oleh presiden Amerika Serikat; Joe Biden dalam wawancara dengan CNN (dikutip dari Narasi). Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) juga sudah mengajukan resolusi PBB untuk melakukan gencatan senjata. Namun, Israel dengan keberaniannya menolak proposal gencatan senjata yang telah disetujui Hamas (pihak Palestina) dan resolusi PBB.

Kini, harapan warga Palestina semakin kecil. Meskipun demikian, harapan masih ada. Semua kalangan tengah mengusahakan kedamaian melalui berbagai cara dan bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina. Because from river to sea, Palestine will be free.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun