Mohon tunggu...
Fitri Kusnayanti
Fitri Kusnayanti Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Ex-journalist (persma). Content writer and copywriter. Write articles with random and informative topics [K-pop and hallyu, woman empowerment, education, social and culture].

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

5 Red Flag Korea Selatan, Tak Seindah Drama Korea

30 November 2023   20:35 Diperbarui: 30 November 2023   21:08 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalanan Korea Selatan, sumber: Unsplash (Sava Bobov)

Biasanya orang Korea mengkonsumsi bir atau soju yang merupakan minuman keras khas Korea Selatan.

Selain sebagai tradisi sosial, budaya minum miras ini juga dipercaya dapat menghilangkan stres dan untuk relaksasi, warisan budaya dan rasa hormat, dan ekspresi emosi dan kebebasan.

Budaya ini tentunya kurang cocok bagi orang Indonesia khususnya yang beragama muslim karena meminum miras bukan hal yang lumrah terjadi di Indonesia.

Budaya Minum di Korea Selatan, sumber: Scene Drama Strong Woman Do Bong Son
Budaya Minum di Korea Selatan, sumber: Scene Drama Strong Woman Do Bong Son

4. Patriarki dan Misoginis

Korea Selatan juga dikenal sebagai salah satu negara yang patriarki dan misoginis. Kala Yoon Suk Yeol terpilih menjadi presiden, patriarki dan misoginis semakin nampak. Bahkan, ketika kampanye Yoon Suk Yeol berhasil menggaet suara dari kelompok anti-feminis dan pria muda di Korea Selatan.

Ketika kampanye, Yoon Suk Yeol juga berjanji akan membubarkan Kementerian Perempuan di Korea Selatan dan menegaskan sanksi bagi pelapor kekerasan seksual yang dianggap membuat data palsu.

Data menunjukkan bahwa Korea Selatan berada di peringkat 99 dari 146 negara dalam hal kesenjangan gender. 

Dalam buku Kim Ji Yeong Lahir 1982 pun dijabarkan beberapa tindakan Patriarki dan kesenjangan gender struktural secara singkat. Mulai dari lingkungan keluarga, lingkungan kerja, hingga lingkungan masyarakat.

Baca juga: Melihat Gambaran Patriarki dalam Buku Kim Ji-yeong Lahir 1982

5. Jam Belajar dan Kerja yang Ekstrim

Sumber: Drama Law School (Pinterest: Hancinema)
Sumber: Drama Law School (Pinterest: Hancinema)

Hal yang cukup awam bagi masyarakat Korea Selatan adalah bekerja dan belajar dengan jam yang cukup banyak. Orang Korea Selatan memang dikenal sebagai pekerja keras. Jam kerjanya saja bisa lebih dari 60 jam seminggu. Dibanding Indonesia yang hanya 40 jam seminggu, tentunya ini cukup jauh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun