Mohon tunggu...
Fitri Kusnayanti
Fitri Kusnayanti Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Ex-journalist (persma). Content writer and copywriter. Write articles with random and informative topics [K-pop and hallyu, woman empowerment, education, social and culture].

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Mengandung Spoiler! Ini 5 Pengajaran Hidup dalam Film The Greatest Showman

13 September 2023   11:00 Diperbarui: 13 September 2023   11:07 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster film The Greatest Showman, sumber: Discorviso

The Greatest Showman merupakan sebuah film musikal dari Amerika Serikat yang rilis pada tahun 2017. Film ini disutradarai oleh Michael Gracey dan dibintangi oleh Hugh Jackman sebagai tokoh utama yaitu PT. Barnum. 

Kisah ini terinspirasi dari seorang tokoh “hoax” terkenal yang namanya juga menjadi tokoh utama film ini, yaitu Phineas Taylor Barnum. Barnum terkenal dengan bisni hoaxnya yang mempertontonkan makhluk, tokoh, atau benda-benda unik yang palsu di museumnya; Barnum American Museum. Bahkan, Barnum juga mempertontonkan kekurangan manusia untuk dipertontonkan sebagai sirkus pada abad 19 dan dikenal dengan freak show.

Terlepas dari kontroversi di dunia nyata, film ini sukses menyihir penontonnya dengan aksi para pemain yang apik dan masuk-musik yang menghibur. Tak hanya itu, The Greatest Showman juga sarat akan pengajaran. Berikut ini beberapa pengajaran yang bisa didapatkan dari film The Greatest Showman.

1. Perjuangan Meraih Mimpi

Barnum hanyalah seorang anak penjahit kala itu. Seorang anak laki-laki kreatif yang tertarik pada hal-hal aneh dan fantastis, serta dunia pertunjukan. Saat usianya belasan tahun, ayahnya meninggal dan Barnum hidup sebatang kara sebagai pengemis. Meski begitu, Barnum tak menyerah untuk bertahan hidup. Dalam filmnya, Barnum menjual koran bekas hingga akhirnya Barnum mengikuti sebuah pertunjukan. 

Menginjak dewasa, ketika Barnum sudah bekerja di sebuah perusahaan perkapalan, Barnum memberanikan diri menikahi gadis impiannya, Charity. Kehidupan mereka berjalan baik dan mereka dikarunia dua orang putri. Sayangnya, suatu hari perusahaan tempatnya bekerja bangkrut dan Barnum harus di PHK. Meski begitu, Barnum tak patah semangat dan tetap berjuang demi istri, anak, dan mewujudkan impiannya. Akhirnya, Barnum meminjam uang ke bank dan membuka museum. Sayangnya usahanya ini juga tak berjalan lancar. 

Meskipun hampir menyerah, Barnum mendapatkan ide dari kedua putrinya untuk membuat sesuatu yang menarik dan fantastik. Barnum pun teringat pada sosok aneh yang menolongnya saat kecil. Mulai dari situ, Barnum mencari orang-orang aneh untuk memulai sebuah pertunjukan dan ini yang menjadi awal kesuksesannya.

2. Berani Mengambil Resiko Dalam Berbisnis

Berkali-kali gagal tetapi Barnum tak menyerah. Barnum memberanikan diri meminjam ke bank untuk bisnisnya. Bahkan, Barnum berani membuat freak show meskipun banyak orang yang menentangnya. Bahkan, jurnalis kala itu juga mengkritik pertunjukannya. Barnum tau itu akan menimbulkan pertentangan, tetapi dia pun tau bahwa banyak orang yang menyukai pertunjukannya. Oleh karena itu, Barnum memilih tak peduli dan tetap melanjutkan bisnisnya. Bahkan, Barnum berani menggandeng seorang promotor opera, Philip Carlyle untuk pertunjukannya. Bisnisnya berhasil berkembang hingga dikenal oleh Ratu Inggris kala itu. Dalam pertemuan di kerajaan Inggris, Barnum berkenalan dengan Jenny Lind, seorang penyanyi teater asal Benua Eropa. Barnum dengan tekadnya berhasil menarik Jenny untuk bergandengan dengannya membuat pertunjukan musik yang megah di Amerika.

3. Percaya Diri

The Greatest Showman menampilkan orang-orang dengan penampilan yang bisa dibilang aneh. Misalnya Lettie, seorang wanita yang memiliki rambut dan jenggot di wajahnya, Tom Thumb yang memiliki tubuh pendek layaknya anak-anak meski telah dewasa, hingga Jo Jo Si Anjing karena memiliki rambut yang tumbuh di seluruh tubuhnya.

Orang-orang aneh yang dipertunjukkan dalam fake show ini sebenarnya orang-orang dengan kelainan tertentu. Mereka selalu bersembunyi karena menganggap perbedaan dan keanehan yang ada dalam diri mereka adalah aib. Bahkan, orang-orang memandang aneh, takut, dan rendah pada mereka. Namun, melalui fake show ini, orang-orang sadar bahwa mereka berharga dan bisa membuat orang terhibur dengan pertunjukan mereka. Tak hanya itu, keberanian ini ditunjukkan dan digambarkan dalam lagu “This Is Me” dan adegan para pelakon sirkus yang berani muncul ke hadapan publik dengan berani dan percaya diri. 

4. Merasa Cukup

PT Barnum adalah sosok yang ambisius. Demi mimpinya, Barnum rela melakukan apapun bahkan menjual keanehan orang-orang, bahkan dia meminjam pada bank tanpa memberitahu istrinya, Charity. Sukses dengan sirkusnya yang disebut fake show, Barnum menggaet Jenny Lind untuk tampil dalam pertunjukannya dan ternyata sukses besar. Barnum berada di puncak kejayaannya. Ketika berada di puncak, Barnum menjadi sombong dan berniat membalas mertuanya yang tak merestui hubungannya dengan Charity karena perbedaan status sosial. 

Demi meraih hal yang lebih, kejayaan dan kekayaan, Barnum mengadakan tur Amerika bersama Jenny Lind. Namun, ini malah menjadi awal kehancurannya. Sirkusnya mulai tak diminati. Warga yang kontra dengan sirkus ini mulai menyerang sirkus Barnum saat Barnum sedang dalam turnya. Kekacauan pun terjadi. Saat pertengkaran, seseorang membakar tempat sirkus. Di saat bersamaan, Barnum baru saja menyelesaikan tournya dengan Jenny Lind.

Sirkus dan museum Barnum ludes terbakar. Barnum hancur. Bahkan, berita tentang perselingkuhannya dengan Jenny Lind tersebar dan menyebabkan kemarahan istrinya. Oleh karena keserakahannya, Barnum menghadapi kehancuran bertubi-tubi.

Hal yang menarik adalah kecukupan bukan hanya mengenai materi. Ketika Barnum bertekad untuk pergi agar dirinya menjadi terkenal, terpandang, dan disukai banyak orang, istrinya; Charity mengingatkan Barnum bahwa dia tidak perlu dicintai oleh semua orang di seluruh dunia, hanya perlu beberapa orang baik yang mencintainya.

5. Kekeluargaan, Cinta Sejati, dan Kesetiaan

Barnum dan Charity mengenal sejak kanak-kanak dalam filmnya. Mereka saling berkirim pesan. Keduanya terlibat cinta sejak kecil. Hal ini cukup mengesankan dan memberikan penggambaran cinta sejati dan kesetiaan dalam cerita. Charity pun menjadi sosok yang sangat supportive dan selalu menghibur suaminya saat terpuruk. Charity adalah sosok istri yang tak pernah menuntut. Keluarga Barnum memang sangat mendukung mimpi Barnum dan selalu ada untuknya. 

Tak hanya keluarganya, saat jatuh, semua orang yang terlibat dalam sirkusnya juga mendukung Barnum untuk bangkit dan menjemput istri dan anak-anaknya yang pergi ke rumah orang tua Charity. Mereka memberikan dukungan pada Barnum karena bagi mereka, Barnum Sirkus adalah keluarga dan menyadarkan bahwa mereka berharga. Mereka tak perlu lagi bersembunyi karena keanehan dalam diri mereka. Bahkan, Lettie mengatakan bahwa Barnum memberikan mereka keluarga yang sesungguhnya.

Dari sini bisa dilihat bahwa yang paling mendukung seseorang ketika dalam masalah adalah keluarganya. Bukan hanya keluarga yang diciptakan dari pernikahan maupun ikatan darah, tetapi juga kekeluargaan yang diciptakan dari pertemanan, bahkan pekerjaan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun