Mohon tunggu...
Muhammad Autad An Nasher
Muhammad Autad An Nasher Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Seorang pembelajar yang tengah menikmati kejombloannya dengan cara menulis. Karena baginya, janganlah menulis bila takut salah. Takutlah sama Tuhan. Doanya setiap hari: "Ya Allah, kulo mboten ngertos urip kulo bade ngopo. sing penting kulo nulis. sebab kulo mboetn anak e pejabat lan kiai." .\r\n\r\nTumblr: http://autad.tumblr.com/ http://ngautad.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Surat Kaleng Cinta Jilid II

15 Januari 2014   17:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:48 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebenarnya, tidaklah banyak kisah cinta yang pernah kita lukis. Tapi, bagiku, kamulah yang selama ini menjadi inspirasiku. Banyak perubahan yang ada dalam kehidupanku.. Iya, karena aku masih tahap belajar. Jadi, kamulah yang selama ini mengajariku bagaimana cara hidup di masyarakat pada nantinya.

Aku juga tidak tahu, mengapa tiba-tiba waktu itu kamu meminta nomerku untuk  ingin bisa berhubungan dengan ku, dan aku pun mengamininya, berjalan, mengalir, apa adanya, lalu terjadilah interaksi diantara kita.

Tidak banyak pula kisah yang kau lukis, tetapi, mengapa kamu bisa mempengaruhiku. Mempengaruhi kosa kata kehidupanku. Kalaupun kamu memang dipersiapkan oleh Tuhan di bumi ini untuk ku, aku bersyukur. Saya percaya dengan pernyataan; kalaupun sudah jodoh tidak akan ke mana.

Iya, kalaupun tidak, pasti ada yang lebih baik lagi. Lebih dari apa yang kita inginkan. Dan kita tidak dituntut untuk mencari yang baik, tetapi, yang telah diajarkan oleh Tuhan adalah sebelum menginginkan orang yang terbaik (dari-Nya), kita harus memperbaiki kualitas diri kita sendiri terlebih dahulu. Persiapkan akhlak, sikap, maupun kualitas PDKT kita kepada Tuhan. Kita tidak disuruh Tuhan untuk menyelesaikan semua masalah yang kita hadapi di dunia ini.

Akan tetapi kita disuruh untuk tawakkal (pasrah) dan ikhlas (legowo) terhadap pemberian dariNya, dan bersyukur. Selebihnya, masalah kita akan dilepaskan oleh Tuhan satu persatu.

Tuhan selalu mengajari hambanya melalui beberapa masalah. Apabila kita bisa menghadapinya berari kita naik satu level, naik derajat. Semakin tinggi derajat kita dihadapan Tuhan, berarti Tuhan semakin jatuh cinta kepada kita. Dan pastinya itulah kenikmatan yang ada pada hidup ini.

Sebenarnya, terkadang banyak orang lupa dalam menyikapi realita yang pada dikehidupan ini. Oleh sebab itu, mari sikapilah masalah dengan ‘cara dewasa’. Bahwa kenikmatan terbesar di dunia ini adalah ni’matul ijad, yang asalnya tidak ada (nothing). Menjadi being (ada). Maujud/lahirlah kita di bumi tercinta ini. Terimakasih Tuhan, kau telah mempertemukan orang-orang hebat dikehidupanku.

Elang

Rumah Digital, Semarang, 9 februari. 6.24 WIB

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun