Mohon tunggu...
austhey nikolaus kris prafena
austhey nikolaus kris prafena Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Merupakan Mahasiswa Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Games

Trailer Assassin's Creed Shadows Menunjukkan Bencana yang Buruk bagi Fans Ubisoft

4 Juni 2024   22:40 Diperbarui: 5 Juni 2024   00:10 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ubisoft akhir ini berada dalam keadaan sulit, dengan trailer sebelumnya untuk game star wars terbaru dari Ubisoft "Star Wars Outlaw" yang dibanjiri dengan banyak kritik negatif mengenai monetasi dari game tersebut. 

Sama halnya dengan rilisnya game yang telah diakui oleh Ubisoft sebagai game "AAAA" pertama dari Ubisoft "Skull and Bones" yang telah mengumpulkan banyak reaksi ketidakpuasan akan premis dari trailer game tersebut dan setelah dirilis, telah membuktikan prediksi dari reaksi ketidakpuasan netizen dengan betapa buruknya gameplay dari game tersebut.

Hal tersebut tidaklah berbeda dengan kasus sebelumnya, yang juga menunjukkan hasil mengecewakan dalam gameplay-nya maupun juga kurangnya inovasi dari franchise yang bertahan lama. instalasi terbaru franchise dari Ubisoft seperti "Far Cry" dan "Watch Dogs" telah dikritik dengan betapa sedikitnya kreativitas dari franchise game tersebut, setiap game setelah instalasi game sebelumnya terasa sama dan banyak ide yang disalin lalu tempel tanpa ada inovasi baru.

Tak lepas juga dari franchise game yang menjadi topik utama untuk kali ini, yaitu game "Assassin's Creed" dimana kita memainkan peran utama sebagai tokoh historik yang merupakan seorang assassin dari suatu kelompok order of assassin. 

Game ini terfokuskan pada aspek parkour dan pembunuhan diam-diamnya, dan juga pada penggunaan tokoh historikal serta latar belakang yang cocok di era masa lalu, memberikan suatu kesan bahwa terdapat tokoh fiktif yang tersembunyi bahkan para ahli sejarah pun tidak tahu walaupun seluruh cerita didalam-nya hanyalah fiksi, game tersebut memikat banyak penyuka game pembunuhan diam-diam dan juga petualangan misterius tentang dunia kelompok order of assassin tersebut.

Namun, meskipun dalam benak kepala game tersebut akan mudah untuk mencari bahan kreativitas dikarenakan latar belakangnya yang sangatlah luas, mulai dari berlatar belakang pada salah satu jaman yang ikonik, yaitu pada era the third crusade di dalam holy land di kota Jerusalem, Acre, dan Damascus hingga salah satu instalasi game yang disukai oleh banyak fans Assassin's Creed, yaitu di itali memerankan tokoh Ezio Auditore di suatu tempat bernama florence. 

Latar belakang yang mencakupi berbagai tempat di eropa, amerika, dan asia tengah tersebut, sudah tidak dapat dipungkiri bahwa dengan kebebasan artistik tersebut kreativitas sangatlah dibutuhkan dan juga terfasilitasi dengan mudah, namun banyak kritik dari fans mengatakan kebalikannya, bahwa game sudah kehilangan kreativitasnya dan terus menyalin dan tempel templat game yang sama.

Lantas bagaimana Ubisoft menindaklanjuti hal tersebut? Apakah mereka akan mulai memperbaiki sisi kreativitasnya yang terlalu rendah, atau mereka tetap terus mengeluarkan banyak game hanya untuk memenuhi kuota satu game per tahunnya? mari kita simak dengan salah satu instalasi terbarunya Ubisoft untuk kali ini, yaitu Assassin's Creed Shadows!

Trailer Assassin's Creed Shadows


Di dalam trailer tersebut menggambarkan latar belakang feudal Japan, terjadi berbagai adegan mulai dari invasi suatu pedesaan, pasukan berbaris mempersiapkan suatu pertarungan besar antar penguasa, disertai dengan visual yang sangat fenomenal dan koreografi yang bagus, dengan setiap adegan terdapat pertukaran kata dari dua tokoh, seorang perempuan berjubah bagaikan assassin bernama Naoe dan juga seorang samurai berkulit hitam bernama Yasuke. Maka, apakah dari deskripsi tersebut yang menjadi redflag bagi fans Assassin's Creed?

Banyak yang memulai kritik tersebut dari pemilihan tokoh utama untuk game yang berlatarbelakang-kan feodal Jepang, salah satunya yaitu seorang berkulit hitam yang bernama Yasuke. Hal tersebut menjadi bahan kontroversial utama yang beredar di berbagai sosial media.

Salah satunya di Twitter/X, banyak yang mengkritik bahwa meskipun terdapat tokoh perempuan bernasionalitas Jepang, tetaplah tidak masuk akal bahwa terdapat tokoh berkulit hitam di latar belakang Jepang ini.

Sumber: www.twitter.com/dok. pri
Sumber: www.twitter.com/dok. pri

Hal yang menjadi keluhan utama dari berbagai fans Assassin's Creed yaitu pada karakter Yasuke, dimana dia hanyalah seorang tokoh historikal yang unik, namun dalam segi relevansi sangatlah sedikit yang tercatat akan sejarahnya, bahkan dia seaslinya bukanlah seorang samurai melainkan seorang retainer. 

Kontroversi ini mencetus berbagai debat akan klaim Yasuke tentang statusnya sebagai seorang samurai atau bukan, namun hal tersebut hanyalah awalan dari kontroversi ini.

Dalam segi kreativitas, banyak yang mengkritik bahwa game Assassin's Creed ini juga kekurangan akan inovasi yang baru, namun dalam saat yang sama merubah templat asal lahir peran utama yang selalu berkaitan dengan tempat latar belakang game tersebut. Tetapi dalam debat dari kontroversi ini terdapat masalah besar yang tersembunyi di dalam trailer tersebut, hal itu yaitu bagaimana Ubisoft menangani monetasi dari game tersebut.

Harga yang Eksploitatif pada Pilihan Pre-order

Sumber: www.reddit.com 
Sumber: www.reddit.com 

Tertera dalam gambar tersebut merupakan pilihan dari berbagai versi game tersebut, didalamnya terdapat empat versi game yang bisa anda beli sekarang juga, namun tunggu dulu sebelum anda membeli. 

Pada gambar di atas tercantumkan harga game versi standarnya yaitu pada harga 70$, lalu untuk versi gold berada pada harga 110$, sedangkan untuk versi ultimate berada pada harga 130$. 

Hal tersebut sangatlah eksploitatif karena dari awal untuk sebuah game, 70$ adalah biaya yang sangatlah mahal meskipun terdapat "bonus", apalagi jika dibaca lebih lanjut konten pada versi yang lebih baik, terdapat tambahan "battlepass" dan juga "Early Access".

Bonus-bonus tersebut diperkirakan merupakan taktik yang eksploitatif dengan cara membujuk konsumer bahwa membeli "waktu" untuk memainkan game tersebut, dan juga menambahkan hal yang bisa dibeli secara terpisah dengan tidak langsung secara artifisial menaikkan nilai dari harga versi tersebut supaya anda akan secara otomatis harus membeli tambahan yang tidak anda inginkan karena tambahan yang tertera tidak bisa dibeli secara terpisah. 

Bahkan ada yang beranggap bahwa "konten tambahan" yang tertera dalam versi termahal merupakan konten yang seharusnya sudah ada di game awalnya, namun dipisah secara tersendiri supaya dapat menaikkan nilai harga versi tersebut sehingga konsumer merasa mendapatkan suatu tawaran yang bagus dalam membeli versi tersebut.

Namun hal yang paling eksploitatif yaitu berada pada pilihan paling kanan, yaitu pilihan "termurah" dari keempat pilihannya. Ubisoft secara sengaja menaruh pilihan tersebut pada bagian paling kanan dan juga dengan garis pinggir yang terlihat lebih mewah untuk membujuk konsumen, terlihat dari konten yang menggunung dari kiri ke kanan lalu juga dengan harga yang menggiurkan pada jangkauan 18$ per bulan, seakan pilihan ini sangatlah menggiurkan! Tetapi jangan lupa bahwa game ini bahkan belum memberikan contoh gameplay nya, dan juga game tersebut rilis pada bulan November sehingga anda harus membayar harga tersebut per bulan untuk mendapatkan value dari pilihan tersebut.

Pada akhirnya, game Assassin's Creed Shadows lagi-lagi merupakan kasus yang sama dengan game yang akan rilis dari Ubisoft, yaitu Star wars Outlaw, banyak yang mengkritik perkarakterannya dan juga tersembunyi dalam kontroversi tersebut terdapat harga yang sangatlah eksploitatif pada konsumen. 

Namun, kali ini para penggemar gaming sudah muak dengan perilaku Ubisoft yang selalu menguji seberapa banyak mereka bisa lolos dari eksploitasinya, banyak yang tidak tinggal diam dan mulai memberontak akan perilaku tersebut dengan tidak membeli Pre-order yang Ubisoft tawarkan. 

Bagaimana menurut anda? Apakah anda setuju dengan tindakan tersebut atau anda tertarik untuk membeli game tersebut?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Games Selengkapnya
Lihat Games Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun