Mohon tunggu...
Aurora Stifada
Aurora Stifada Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UIN Walisongo Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mitos dan Agama: Sedekah Bumi "Nyadranan"

13 September 2023   06:10 Diperbarui: 13 September 2023   06:13 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak kebudayaan, adanya tradisi -- tradisi yang dilakukan sebagai bentuk seseorang bersyukur kepada Allah SWT. Salah satunya adalah adanya mitos, yang sebenarnya hal tersebut menyiratkan pesan yang baik, seperti Sedekah Bumi.

Dilihat dari fungsinya mitos menurut arkoun berperan sebagai layaknya agama, namun tidak menggantikan agama itu sendiri. Mitos adalah satu sistem khusus, karena dia terbentuk dari serangkaian rantai semiologis yang telah ada sebelumnya: mitos adalah sistem semiologis tingkat kedua. Menurut Barthes, mitos memiliki karakter mengikat seperti lubang kancing: lahir dari konsep historis, namun tumbuh berkembang dari hal-hal yang bersifat kebetulan. Sedekah bumi 'Nyadranan' menjadi salah satu mitos yang keberadaannya masih dipercaya dan diagungkan masyarakat, salah satunya yaitu masyarakat Drokilo. 

Tradisi tersebut masih dipercaya oleh masyarakat di Desa Drokilo sebagai suatu tradisi yang wajib dilakukan ketika musim panen tiba, sebagai ucapan rasa syukur masyarakat setempat kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil panen yang diperoleh. Selain itu, sedekah bumi 'Nyadranan' ini juga dilakukan sebagai rasa hormat sekaligus mengenang jasa sesepuh atau pendiri Desa Drokilo yang disebut Mbah Uden. Kepercayaan Masyarakat terhadap Mitos Sedekah Bumi 'nyadranan' bersifat netral karena orang yang tidak percaya tidak dihukum. Namun, Sedekah bumi 'nyadranan' ini mempunyai nilai dari segi hukum adat atau alam. Sedekah bumi 'nyadranan' memiliki nilai tersendiri bagi kehidupan masyarakat Droquilo. Melalui 'nyadranan' sedekah bumi, masyarakat mengetahui Pentingnya solidaritas dalam kehidupan bertetangga atau bermasyarakat. Selain itu, untuk generasi berikutnya dapat mengetahui asal usul desa atau tempat yang saat ini ditempati.

REFERENCE 

Rinawati, R., & Puspitasari, I. (2022). Struktur Levi Strauss dalam Mitos Sedekah Bumi "Nyadranan." Jurnal Pendidikan Tambusai, 6(1), 8481--8492. https://www.jptam.org/index.php/jptam/article/view/4442%0Ahttps://www.jptam.org/index.php/jptam/article/download/4442/3743

Roibin, R. (2010). AGAMA DAN MITOS: Dari Imajinasi Kreatif Menuju Realitas yang Dinamis. El-HARAKAH (TERAKREDITASI), 12(2), 85--97. https://doi.org/10.18860/el.v0i0.445

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun