Mohon tunggu...
Lizz
Lizz Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Now only @ www.fiksilizz.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Bahkan Pengangguran Pun Punya Banyak Acara

7 Januari 2014   00:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:04 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

*) Edisi puyeng karena diprotes mulu soal lambat tayang dan dikejar suruh balesin komen

Saya 'cuma' ibu rumah tangga. Sebuah profesi yang bisa dianggap sebagai 'pengangguran' terselubung. Dan saya suka menulis. Di Kompasiana dan blog lain. Lalu apa relevansinya?

Menulis bagi saya adalah sarana untuk mengasah otak supaya tidak mengalami pikun dini. Selain itu, menulis adalah salah satu hobi saya selain masak dan membaca. Kapan saya menulis? Saat semua kerjaan saya beres dan saya punya sedikit waktu senggang. Kadang-kadang saya menulis juga sambil menunggui mesin cuci beroperasi.

Sekaspo apapun tulisan saya, saya pasti tetap menggunakan otak saat menulisnya, alias mikir. Bukan otomatis tulisan jadi-jadi sendiri kayak dijalankan sama jelangkung. Dan itu butuh waktu, sodara-sodara. Bukannya 'cling, jadi!' dalam sekejap mata.

Saya bersyukur banget kalau tulisan saya ada yang mengomentari. Dan saya biasanya selalu membalas setiap komen yang masuk ke lapak saya. Buat saya, itulah konsekuensi dari setiap gerak saya meluncurkan tulisan. Cuma ya itu, saya kan nggak tiap saat juga bisa mantengin laptop atawa tab saya. Nulis butuh waktu. Menayangkan juga butuh waktu. Belum lagi kalau sudah siap tayang tapi mau masuk ke K aja nggak bisa karena K lagi error. Terpaksa saya pending dunk tayangan saya. Ya gimana mau tayangin tulisan, login aja nggak bisa. Itu juga udah bikin bete. Lhaaaa... malah ada lagi yang protes soal lambat tayang.

Membalas komen juga begitu. Amburadulnya sistem membalas komen via versi mobile membuat saya nggak bisa nyaman lagi bales komen sambil jungkir balik nungging pakai ponsel. Terpaksa juga harus buka versi full site yang borosnya minta ampun itu. Mana loadingnya gombal banget! Makin lama aja kan molornya acara balesin komen. Gitu masih ada lagi yang protes kenapa komennya belum dibales juga. Padahal belum dibales juga nggak sendirian. Bejibun temennya, belum lewat empat hari juga.

Kalo komen yang ada di lapak saya nggak pernah saya bales, atau saya balesnya model pocong alias lompat-lompat nggak semua saya kasih balesan, nah itu silahkan aja kalau mau protes. Itu tandanya saya udah gak beres lagi di K ini, maunya sharing thok, nggak mau connecting. Silahkan tendang aja saya dari sini. Tapi nyatanya saya enggak kayak gitu kan???

Di FB juga gitu. Demi menjaring pembaca boleh dong saya link tulisan saya di wall saya sendiri. Mencolek teman-teman yang biasa membaca tulisan saya, atau teman-teman yang memang minta dicolek. Itu juga kalau ada komen masuk ya pasti saya usahakan bales. Nggak bisa seketika, karena sekali lagi, saya nggak tiap saat juga mantengin FB. Kelihatannya saya memang online terus. Itu karena pengaruh FB messenger yang memang selalu terhubung dengan tab saya.

Akhir-akhir ini saya beneran merasa dikejar protes soal lambat tayang dan bales komen. Ya, saya pengangguran, dan apa saja proyek yang harus dikerjakan oleh pengangguran ini nggak harus dijembreng juga di sini kan??? Kalau ada yang protes tentang jalan cerita yang lagi saya tuliskan, saya cuma bisa bilang : kerangka tulisan saya mengharuskan jalan ceritanya begini-begitu, karakter tokohnya harus begini-begitu. Jadi kalau nggak suka ya udah nggak usah baca. Gitu aja kok repot.

Saya sombong? Lho, baru tahu ya?

Tapi gini lho, intinya saya sama sekali nggak ambil pusing soal isi tulisan diprotes dan segala macam rekan sebangsanya. Buat saya itu apresiasi yang tak ternilai harganya. Sesuatu yang bisa memacu saya untuk menghasilkan tulisan yang lebih baik lagi. Walaupun kadang yang protes juga mintanya diubah ini-itu seenak udelnya sendiri. Saya masih bisa tolerir itu. Sangat-sangat bisa.

Cumaaaaa... kalau diprotes mulu soal molor tayang dan protes komen belum terbalas, lha mbok lihat dulu waktunya. Saat harusnya tayang itu di K sedang terjadi huru-hara apa. Mbok lihat dulu kebiasaan saya soal bales komen itu gimana. Saya bales semua, saya tinggal semua, atau saya loncatin gitu aja? Kalo ada sebagian komen di bagian atas udah saya balas dan sebagian lagi lagi di bawah belum, itu kan jelas tandanya saya belum online lagi. Belum sempat, belum kebagian waktu. Tolong dong dimengerti...

Kalo alasannya protes itu cuma bercanda (seperti model Babeh AJ), ya oke aja. Tapi kalo ngajuin protes, udah dikasih penjelasan, protes lagi dengan inti yang sama, protes lagi dengan pokok yamg sebangsa, alasannya cuma bercanda, lho emangnya nggak ada guyonan lain yang lebih berharkat dan bermartabat ya? Nggak bosen ya bercandanya protes mulu?

Saat saya nulis artikel ini, memang ada banyak sekali komen yang belum sempat saya balas. Saya sudah berencana besok siang atau sore mau saya tuntaskan dulu. Tapi eeeeh... buka FB mau lihat timeline sebentaaaaar aja kok ya liat ada yang protes lagi.

Daripada saya jengkel malah nggak bisa tidur, ya udah saya nulis uneg-uneg ini aja. Sekalian saya tayangin. Silahkan komen kalo memang bersedia meninggalkan komen. Tapi saya balas besok siang aja sekalian yak? Dan tolong dunk jangan dikejar lagi. Tolong dunk jangan diprotes lagi. Soalnya sekarang saya mau tidur. Puyeng diprotes mulu. Udah ngantuk juga.

Hoaaaaahhhmmmm..... zzz...zzz...zzz...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun