Sebenarnya sudah malas saya menanggapi anggapan ngawur tanpa dasar yang melebar ke mana-mana hanya berdasar asumsi sepihak yang nggak keruan juntrungannya dari Alan Budiman.
Kronologisnya :
- Alan Budiman menulis artikel ini : JANGAN SALAHIN ADMIN MULU, yang TADINYA jelas-jelas membawa nama saya. Sudah diubah judulnya, tapi alamat URL artikel itu nggak bisa bohong : http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2015/02/13/jangan-salahin-admin-mulu-untuk-maria-dyah-rina-dan-lizz-706607.html
- Kemudian saya menulis artikel ini : KURANG KERJAAN YA, NYATUT NAMA SAYA?, yang jelas-jelas berisi keberatan saya soal nama saya dicatut buat judul artikelnya.
- Kemudian saya menitipkan itu di kolom komen artikel Alan Budiman, tampak di screenshoot berikut ini.
Alan merasa berhak mencantumkan nama dan saya merasa waras ya sudah ngalah. Nggak mau memperpanjang masalah.
- Tapi kemudian di bawah saya menemukan screenshoot berikut ini. Berbalas komen antara Mbak Bunga Ilalang dan Alan Budiman.
Saya kutip ya : Merrka memang tidak menyebut nama, tapi indikatornya adalah tulisan HL pada waktu itu adalah milik ifani.
Komentar Alan Budiman itu jelas membicarakan Maria, Mbak Dyah, dan SAYA. Salah satu dari orang yang dimaksud dengan MEREKA itu adalah SAYA. INDIKATOR KATANYA??? Indikator dari Hongkong?
KENYATAANNYA, SAYA SUDAH SEJAK AWAL JANUARI MULAI MEMINDAHKAN FIKSI-FIKSI SAYA KE BLOG PRIBADI. SEJAK AWAL JANUARI SAYA LOGIN KE KOMPASIANA CUMA UNTUK MENAYANGKAN CERBUNG CYGNUS YANG SEKARANG PUN SUDAH SAYA KUKUTI SESUAI KESEPAKATAN DENGAN MBAK DYAH RINA SEBAGAI REKAN KOLABORASI SAYA, DAN MULAI MENGHAPUS KARYA FIKSI SAYA. NGGAK BISA SEKALIGUS KARENA FIKSI SAYA CUKUP BANYAK.
Terus HL yang KATANYA JADI INDIKATOR itu tentang apa, kapan tayangnya, penulisnya siapa, SAYA BENAR-BENAR TIDAK TAHU KARENA SAYA BUKA KOMPASIANA CUMA BUAT BEBERSIH FIKSI-FIKSI SAYA DOANG.
Saya sebetulnya malas membicarakan kesalahan orang lain. Tapi KESALAHAN ALAN BUDIMAN di sini saya rasa sudah SANGAT FATAL karena ADA INDIKASI MERUSAK NAMA BAIK SAYA, SEOLAH-OLAH SAYA HENGKANG CUMA KARENA ARTIKEL HL ORANG LAIN YANG SAYA NGINTIP SAJA NGGAK PERNAH.
Saya ingin meninggalkan tempat ini tanpa masalah KARENA MEMANG SESUNGGUHNYA NGGAK ADA MASALAH. Bagaimanapun tempat ini pernah berarti banyak buat saya. TAPI KALAU NAMA BAIK SAYA DIRUSAK SEMENA-MENA SEPERTI ITU, TENTU SAJA SAYA TIDAK AKAN TINGGAL DIAM.
Saya merasa BERHAK MEMBERSIHKAN NAMA BAIK SAYA YANG SUDAH DIINJAK ALAN BUDIMAN SEDEMIKIAN RUPA Â DENGAN ASUMSINYA YANG SAMA SEKALI JAUH DARI REALITA.
Saya tidak punya urusan apapun sebelumnya dengan Alan Budiman. Kenal pun tidak. Apalagi berinteraksi.
Alan Budiman, lain kali berhati-hatilah membangun asumsi yang bisa menyakiti orang lain karena sama sekali tidak benar. Anda sudah melakukan perbuatan tidak menyenangkan pada saya. Tapi saya nggak mau memperpanjang masalah dengan Anda. Saya percaya ada tangan lebih tinggi yang kelak akan memperingatkan Anda bila Anda tetap tidak berhati-hati dalam menulis. Sayang bila kepandaian dan kecerdasan Anda hanya berkutat pada indikasi dan asumsi yang bisa menyesatkan orang lain yang membacanya.
Dengan terbitnya artikel ini, saya anggap masalah selesai. SAYA INGIN PERGI DARI SINI DENGAN NAMA BERSIH. SAYA BERHAK ATAS ITU.
Selamat malam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H