- Pembukaan Desa Tarik (Cikal Bakal Majapahit):
"Raden Wijaya mendapatkan izin dari Jayakatwang untuk membuka lahan di hutan Tarik, yang kemudian dinamainya Majapahit karena banyak pohon maja yang berbuah pahit di tempat tersebut."
Dialog:
Raden Wijaya berkata kepada para pengikutnya, "Lihatlah, pohon-pohon maja ini berbuah pahit, namun dari pahit ini kita akan membangun masa depan yang manis. Desa ini akan kita sebut Majapahit."
- Konflik atau Puncak Peristiwa:
"Pada tahun 1293, pasukan Mongol tiba di Jawa untuk menghukum Raja Jawa yang telah menghina utusan Kaisar Khubilai Khan. Raden Wijaya memanfaatkan kesempatan ini untuk bekerja sama dengan tentara Mongol dalam melawan Jayakatwang."
Dialog:
Kepada para panglima perang Mongol, Raden Wijaya berkata, "Aku tahu letak pertahanan Jayakatwang. Bersama kita akan menghancurkannya. Setelah itu, Nusantara akan damai kembali."
- Akhir Peristiwa:
"Setelah berhasil mengalahkan Jayakatwang, Raden Wijaya berbalik menyerang tentara Mongol dan memaksa mereka meninggalkan Jawa. Pada tanggal 10 November 1293, Raden Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit dan menobatkan dirinya sebagai raja dengan gelar Kertarajasa Jayawardhana."
Dialog:
"Ini adalah hari baru untuk kita semua," ujar Raden Wijaya pada rakyatnya saat penobatannya. "Mulai hari ini, kita adalah Majapahit, kerajaan yang akan menjadi panutan bagi seluruh Nusantara."
3. Koda (Penutup):
"Kerajaan Majapahit yang didirikan oleh Raden Wijaya di Trowulan, Jawa Timur, terus tumbuh menjadi pusat pemerintahan dan perdagangan yang maju. Selama lebih dari satu abad, kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya di bawah kepemimpinan Raja Hayam Wuruk dengan bantuan Patih Gajah Mada. Majapahit kemudian berhasil menyatukan banyak wilayah Nusantara, mulai dari Sumatra, Kalimantan, hingga wilayah timur Indonesia.Â