PENGOBATAN TRADISIONAL : APAKAH SANGAT EFEKTIF?
AURINDA ANTARANI/191241211
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGGA
Â
       Dengan semakin berkembangnya pelayanan di dunia kesehatan, terutama dalam bidang pengobatan yang semakin hari semakin mahal, membuat masyarakat di kalangan ekonomi menengah bawah merasa tanggungannya semakin berat. Hal ini mengakibatkan masyarakat yang kurang bahkan tidak berkemampuan lebih memilih pelayanan kesehatan secara alternatif atau tradisional. Gejala-gejala seperti ini seolah-olah menjadi suatu legitimasi kolektif, bahwa pola pengobatan modern hanya dimiliki oleh kalangan mampu, sedangkan pengobatan tradisional dan alternatif dimiliki oleh kelompok kalangan bawah.
 Tidak hanya itu, pemberian pengobatan secara tradisional dipandang lebih minim efek samping yang negatif dibandingkan dengan pengobatan secara modern. Menurut profil Kesehatan Indonesia Tahun 2008, angka kesakitan penduduk secara nasional sebesar 33,24%, dan dari jumlah tersebut sebesar 65,59% memilih berobat dengan obat-obatan tradisional, sementara 34,41% memilih berobat jalan ke puskesmas, praktek dokter dan fasilitas lainnya.
      Namun, dengan meningkatnya penggunaan obat tradisional, obat herbal, dan suplemen makanan di banyak negara maju dan negara berkembang seperti Indonesia, banyak industri obat tradisional yang memproduksi obat tradisional, obat herbal, dan suplemen seringkali menyatakan "tanpa efek samping" karena bersifat "alami", dan hanya melaporkan keberhasilannya saja dan enggan untuk melaporkan ketidakberhasilan dan efek samping dari obat yang mereka produksi.Â
Meskipun sering dianggap aman, tercatat banyak tanaman obat yang memiliki efek samping yang merugikan apalagi obat tradisional yang berinteraksi dengan sesama obat tradisional atau dengan obat konvensional.
      Hampir semua obat tradisional merupakan campuran lebih dari satu macam tanaman. Dan juga ada sebagian pengobat tradisional yang menggunakan obat tradisional berupa ramuan dalam praktik pengobatannya namun jenis tanaman obat yang digunakan kemungkinan besar termasuk bahan yang belum memiliki data uji preklinik.Â
Dan kemungkinan adanya cemaran zat-zat yang toksik seperti logam berat atau jamur, dan penambahan secara ilegal bahan kimia obat merupakan faktor yang berperan dalam keamanan obat tradisional. Kejadian yang tidak diinginkan berupa reaksi efek samping obat dapat terjadi akibat interaksi antar komponen, penggunaan kronik, ataupun interaksi dengan obat-obatan konvensional yang dikonsumsi secara bersamaan.