Mohon tunggu...
Aurel Rahmadani
Aurel Rahmadani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Airlangga

Saya adalah mahasiswa kedokteran hewan SIKIA Universitas Airlangga, hobi saya menyanyi, traveling, kulineran dan berenang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Efektivitas Pemberian Filtrat Banyam Cabut (Amaranthus tricolor) Terhadap Jumlah Eritrosit Pada Mencit Putih

17 Desember 2024   22:42 Diperbarui: 17 Desember 2024   22:58 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Zat besi ditemukan pada sayur-sayuran, antara lain bayam (Amaranthus spp.). Menurut Smolin (2002:337), sayuran berhijau daun seperti bayam adalah sumber besi non heme. Bayam yang telah dimasak mengandung zat besi sebanyak 6,2 mg/100 gram. Menurut Rumimper dkk (2014), penggunaan daun bayam merah yang diperas terbukti mampu meningkatkan haemoglobin. Pemeriksaan hematologis juga merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk mendeteksi beberapa perubahan status kesehatan, yang mungkin tidak terlihat dalam pemeriksaan fisik tetapi mempengaruhi kebugaran hewan (Akin-Osanaiye et al., 2015).

Penelitian ini tidak hanya berkontribusi terhadap pemahaman dasar mengenai nutrisi hewan tetapi juga memiliki implikasi praktis untuk pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan hewan, dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. 

Darah terdiri dari cairan kompleks plasma tempat elemen selular diantaranya eritrosit, leukosit, dan trombosit. Eritrosit (sel darah merah) pada hakikatnya adalah kantung hemoglobin terbungkus membran plasma yang mengangkut O2 dalam darah. (Fitryadi & Sutikno, 2016). Komponen penting dalam darah salah satunya adalah eritrosit dimana eritrosit  adalah jenis sel darah yang paling banyak jumlahnya di dalam tubuh manusia dan hewan. Eritrosit adalah kepingan darah yang berbentuk bulat dengan sedikit ceruk di tengahnya, agak mirip donat. Eritrosit bertugas membawa oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh dan membantu pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida. Eritrosit mengandung hemoglobin, sebuah biomolekul yang dapat mengikat oksigen. 

Zat besi adalah komponen esensial dalam sintesis hemoglobin, yang sangat penting untuk fungsi transportasi oksigen dalam tubuh. Kekurangan zat besi dapat mengakibatkan penurunan kadar hemoglobin dan anemia, sehingga menjaga asupan zat besi yang cukup melalui makanan atau suplemen sangat penting untuk kesehatan darah dan fungsi fisiologis yang optimal.

Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Hewan Coba, Fakultas Ilmu Kesehatan, Kedokteran, dan Ilmu Alam Universitas Airlangga Banyuwangi selama 9 hari pada 2 November hingga 10 November 2024, dengan masa adaptasi mencit selama 10 hari sebelumnya. Sampel yang digunakan ialah darah dari Mencit Putih Jantan dengan dosis filtrat sebagai variabel bebas, jumlah eritrosit sebagai variabel terikat, dan bobot berat dari mencit putih sebagai variabel kontrol. besar sampel 10 mencit, 2 ekor kontrol, 2 ekor perlakuan, 2 pengulangan perlakuan. Penelitian diawali dengan uji adaptasi pada hewan coba selama 7 hari. Setelahnya, dilakukan pembuatan filtrat tanaman bayam cabut dengan konsentrasi aquades dengan bayam 3:1. Perlakuan pada hewan coba dilakukan dengan cara 1 mencit sebagai kontrol dan 3 mencit lainnya diberikan filtrat bayam cabut dengan dosis 0,1 ml, 0,2 ml, dan 0,3 ml. Setelah pemberian filtrat secara peroral selama 7 hari, darah mencit diambil dan diuji menggunakan hemoanalyzer, sedangkan hasil penelitian dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel.

Hasil dan Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur jumlah eritrosit mencit putih (Mus musculus) setelah diberi perlakuan dengan dosis yang berbeda. Penelitian ini menggunakan empat kelompok perlakuan, yaitu kontrol (tanpa perlakuan), P1 (dosis 0,1 ml), P2 (dosis 0,2 ml), dan P3 (dosis 0,3 ml). Setelah 10 hari perlakuan, pengukuran jumlah eritrosit dilakukan menggunakan Hematology Analyzer. Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut:

Hasil pengukuran menunjukkan bahwa kelompok kontrol memiliki jumlah eritrosit sebesar 8,14 x 10/L, P1 sebesar 7,66 x 10/L, P2 sebesar 9,61 x 10/L, dan P3 sebesar 9,64 x 10/L.

Hasil P1
Hasil P1

Kelompok P1 menunjukkan adanya penurunan jumlah eritrosit dibandingkan dengan kelompok kontrol. Hasil ini menunjukkan bahwa pemberian dosis rendah (0,1 ml) belum cukup memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan eritrosit. Penurunan ini dapat dipengaruhi oleh faktor lain seperti stres pada mencit atau pola makan yang tidak seimbang  (Santos et al., 2019). Faktor-faktor ini dapat memengaruhi kondisi fisiologis hewan dan menekan produksi eritrosit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun