Sejak resmi diumumkan bahwa pandemi Covid-19 telah melanda Indonesia, para ahli di bidang kesehatan terus berusahan untuk menemukan vaksin dengan cara melakukan riset. Agar dapat meminimalisir penyebaran virus Covid-19, kini dilakukan tes massal atau rapid test sebagai langkah awal dalam mendeteksi reaktif virus tersebut.Â
Salah satu ilmu yang berperan besar dalam proses riset untuk penemuan vaksin ini adalah Bbioteknologi. Alumni dan dosen Bioteknologi UPH berkontribusi di bidang riset melalui kolaborasi dengan Fakultas Kedokteran UPH, lembaga riset MRIN (Mochtar Riady Institute for Nanotechnology) dan Rumah Sakit Siloam.
Program studi Biologi UPH sudah mendapat pengakuan akreditasi A. Hal ini menunjukan keungulannya yang membanggakan. Mahasiswa Bioteknologi UPH dibekali dengan teori ilmiah yang kuat dan penerapan teknologi praktis, sehingga lulusannya dapat menghasilkan berbagai ide dan produk inovatif dalam berbagai sektor, termasuk kesehatan dan industri.
Para lulusan Bioteknologi UPH juga sudah diperlengkapi dengan kemampuan untuk terlibat dalam kerja praktek dan penelitian di bidang bioteknologi, baik di universitas, lembaga penelitian maupun industri.Â
Kemampuan ini, sebagai contohnya, dapat berkontribusi untuk membantu menjalankan tes Covid-19 yang akurat dalam menangani pandemi Covid-19 di Indonesia saat ini.
Peran lulusan bioteknologi sangat diperlukan di masa sekarang dan mendatang, apalagi jumlahnya yang masih sangat sedikit. Karena itu bidang ini sangat penting diperkenalkan kepada para siswa/i sekolah menengah yang menyukai ilmu biologi maupun bidang riset terkait.Â
Untuk itu UPH telah menggelar sesi pengenalan ilmu bioteknologi kepada siswa/i SMA melalui webinar bertemakan "How to Run COVID-19 Test", yang diselenggarakan pada 29 Mei 2020.
Dr. Reinhard Pinotoan selaku kaprodi Bioteknologi UPH, mengungkapkan fokus prodi Bioteknologi UPH adalah bioteknologi kesehatan dan industri. Selain dibekali ilmu teori, mahasiswa akan mendapatkan pengalaman belajar langsung dengan bemacam-macam metode yang menarik seperti praktikum, diskusi, tutorial, kerja praktek, proyek penelitian mandiri dan studi lapangan atau excursion.
"Bisnis bioteknologi di seluruh dunia sangat berkembang. Terlebih jumlah tenaga ahlinya masih sangat terbatas sehingga penting untuk dipelajari, apalagi jika kita ingin melakukan penelitian yang berdampak besar pada masyarakat," ungkapnya.
Bioteknologi UPH telah melahirkan banyak lulusan dan diantaranya berhasil mendapatkan beasiswa untuk studi lanjut dan bekerja di institusi terkemuka luar negeri. Ada pula yang bekerja di industri besar di bidang kesehatan dan makanan-minuman.
Pengakuan keunggulan prodi Bioteknologi UPH juga disampaikan alumni Bioteknologi UPH, Astia Sanjaya dan Ellen, melalui testimoninya. Menurut mereka ilmu Bioteknologi di UPH sangat aplikatif dalam bidang pekerjaan mereka.
"Pekerjaan saya sangat depend dengan apa yang dipelajari di UPH. Tidak hanya belajar teori, tetapi juga ditekankan pada hands-on experience dimana praktikum ataupun projek mandiri mendorong mahasiswa harus terjun langsung (melaksanakan sendiri)," kata Astia Sanjaya., M. S., yang kini menjadi pengajar di UPH dan terlibat dalam tim deteksi Covid-19 di MRIN.
Pendapat yang serupa juga diberikan oleh Ellen yang merupakan peneliti di Tohoku University di Jepang. Menurutnya, selama belajar di Bioteknologi UPH, ia diajarkan mencari informasi-informasi dari sumber yang bisa diandalkan, serta skill untuk mempresentasikan hasil penelitian dan terlibat membantu proyek-proyek dosen di luar jam kuliah. Ini semua tentu memperkaya pengetahuan dan pengalaman.
Ingin terjun ke dalam dunia penelitian Bioteknologi yang punya dampak besar bagi umat manusia dan makluk hidup lainnya di bumi yang kita cintai ini? Ayo raih impianmu bersama program studi Bioteknologi UPH!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H