Mohon tunggu...
Aurell Zihan Azahra
Aurell Zihan Azahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

-

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Waspadai Gula Tersembunyi, di Mana Kita Bisa Menemukannya?

21 Juni 2024   00:27 Diperbarui: 21 Juni 2024   00:34 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gula merupakan bahan makanan yang sudah tidak asing di telinga kita. Rasanya yang manis memberikan kepuasan tersendiri dan sering kali sulit dihindari. Hampir semua makanan dan minuman yang kita konsumsi sehari-hari mengandung bahan makanan ini. Berdasarkan data Badan Pangan Nasional, rata-rata orang Indonesia mengonsumsi sekitar 5,8 kilogram gula pasir per kapita per tahunnya selama tahun 2023. Menurut WHO, batasan aman konsumsi gula per hari adalah 50 gram atau sama dengan 4 sendok makan gula. Konsumsi gula yang berlebihan dapat menimbulkan dampak serius pada kesehatan kita. Oleh karena itu, sebaiknya kita mengurangi konsumsi gula sehari-hari. Namun, pernahkah Anda merasa bahwa sudah mengurangi konsumsi gula, tetapi kadar gula darah tetap tinggi? Hal ini bisa saja disebabkan karena Anda tidak menyadari adanya gula tersembunyi.

Gula tersembunyi atau hidden sugar merupakan gula yang tidak langsung terlihat dan seringkali disamarkan dengan nama-nama lain, seperti sirup jagung tinggi fruktosa, dekstrosa, maltosa, dan lain-lain. Gula tersembunyi ini terdapat pada banyak makanan dan minuman yang selama ini kita anggap tanpa gula atau bebas gula. 

Salah satu contohnya adalah saus tomat, makanan ini sering dijumpai sebagai pendamping gorengan dan jarang orang yang menyadari bahwa saus tomat ini juga mengandung gula tersembunyi. Selain itu, gula tersembunyi juga terdapat pada sereal, oatmeal, roti gandum, kopi, teh, jus buah, kecap, dan masih banyak lagi.

Lalu, mengapa kita harus mewaspadainya? Meskipun gula tersembunyi ini jumlahnya sedikit, tetapi jika jarang diperhatikan maka gula tersembunyi bisa memberikan dampak buruk pada kesehatan kita. Beberapa penyakit seperti diabetes, obesitas, dan penyakit jantung dapat muncul disebabkan tingginya kadar gula dalam darah. Terdapat beberapa cara mudah yang dapat kita lakukan untuk mencegah dampak buruk tersebut, yaitu sebagai berikut.

  1. Ganti minuman manis dengan air mineral

Biasakan untuk minum air mineral dan kurangi minum minuman manis. Batas aman konsumsi air mineral pada orang dewasa dalam minimal 2 liter per hari.

Tips : Siapkan botol berukuran 2 liter yang berisi air mineral dan letakkan di tempat yang mudah terlihat serta dijangkau. Ini akan mengingatkan Anda untuk selalu mencukupi kebutuhan air mineral sehari-hari.

  1. Perhatikan label nutrisi makanan dan minuman kemasan

Sebelum memutuskan untuk membeli makanan atau minuman kemasan, pastikan untuk melihat label nutrisi pada kemasan dan perhatikan kandungan dari makanan atau minuman tersebut.

Tips : Pahami batas aman untuk kandungan makanan atau minuman, seperti gula, garam, dan lemak. Ini akan memudahkan Anda untuk memilih makanan atau minuman kemasan yang sesuai.

  1. Buat makanan sendiri di rumah

Memasak di rumah memungkinkan Anda untuk mengontrol jenis bumbu dan nutrisi yang digunakan. Anda bisa menyesuaikan kandungan gula dalam makanan sehingga lebih sehat dan sesuai selera. Selain itu, Anda juga dapat memastikan kebersihan makanan dengan mencuci sayuran dan buah hingga bersih.

Tips : Cobalah untuk mengganti gula dengan pemanis alami seperti madu dan gula. Selain itu, Anda bisa mencoba resep makanan sehat yang banyak beredar di internet.

Setelah memahami apa itu gula tersembunyi dan mengambil langkah-langkah untuk menguranginya, kita dapat menjaga kesehatan tubuh dan menghindari dampak negatif yang mungkin timbul. Mari bersama-sama menjaga pola hidup sehat dengan memperhatikan kandungan makanan dan mewaspadai gula tersembunyi!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun