Mohon tunggu...
Aurellyta PutriAndaresta
Aurellyta PutriAndaresta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Saya seorang mahasiswi di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Saya adalah orang yang suka eksplor hal - hal baru dan keluar dari zona nyaman.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kualitas Pendidikan di SMP Astranawa Banyuwangi

24 Juni 2022   23:55 Diperbarui: 25 Juni 2022   00:20 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Abtract 

Campus Teaching is one of the programs initiated by the Ministry of Education and Culture and Higher Education in the MBKM Program (Merdeka Learning Independent Campus). This Teaching Campus aims to provide opportunities for students to contribute to education reform in Indonesia with the theme "Learning with Impact". Through this Teaching Campus activity, students can practice their soft skills and hard skills in adapting to the surrounding environment, both culture, customs, and rules that apply in the area. The form of these activities is in the form of equal distribution of education in regions throughout Indonesia, especially areas that are far from the city and have the quality of education that is not as good as in the city. In the Teaching Campus program, students have an obligation to carry out work programs, both work programs from the committee, team work programs and individual work programs. Some of these work programs mostly cover technology adaptation, administrative renewal, and the application of literacy and numeracy. The assignment lasts for approximately four months, the time given to students to be able to run all the programs that have been set. With the Teaching Campus activities, the benefits can be felt on the quality of education in Indonesia in the next five years.

Keyword : Campus Teaching, Educational Policy

PENDAHULUAN

Pendidikan di Indonesia adalah seluruh pendidikan yang diselenggarakan di Indonesia, baik itu secara terstruktur maupun tidak terstruktur. Secara terstruktur, pendidikan di Indonesia menjadi tanggung jawab Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemdikbud), dahulu bernama Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia (Depdiknas). Kualitas pendidikan di Indonesia berada di urutan ke – 12 dari 12 negara di Asia. Salah satu faktornya adalah kualitas pengajar yang masih kurang. Oleh sebab itu, Kemendikbudristek memiliki trobosan baru sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia khususnya daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) melalui program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka). Di dalam program MBKM memiliki berbagai program, salah satunya adalah Kampus Mengajar. Kampus Mengajar sudah dilaksanakan sejak tahun 2021. Dengan mengusung tema “Belajar Sambil Berdampak”, Program Kampus Mengajar diikuti oleh puluhan ribu mahasiswa dari seluruh Indonesia yang tentunya harus melalui tahap seleksi. Peserta Kampus Mengajar ditempatkan di berbagai wilayah di Indonesia, mulai dari antar kota, antar provinsi, bahkan antar pulau. Salah satunya di SMP Astranawa Kabupaten Banyuwangi. SMP Astranawa merupakan sekolah swasta menengah pertama di Kabupaten Banyuwangi yang berbasis pondok pesantren, dengan mengusung tema “Sekolah Plus Mondok”, SMP Astranawa memiliki siswa lebih dari 80 siswa dari 3 angkatan.

Kebijakan pendidikan yang diterapkan oleh SMP Astranawa yaitu pendidikan yang lebih condong ke pendidikan spiritualitas. Hal ini karena sebagian besar murid SMP Astranawa merupakan santri dan santriwati dari Pondok Pesantren Darul Istiqomah yang juga satu yayasan dengan SMP Astranawa. Namun pendidikan umum tergolong masih rendah, wawasan umum dan wawasan kebangsaan dari para murid juga sangat rendah. Hal ini mempengaruhi kualitas pendidikan di sekolah tersebut. Hal ini menjadi salah satu alasan panitia menerjunkan mahasiswa peserta Kampus Mengajar di SMP Astranawa. Dengan adanya penerjunan mahasiswa peserta Kampus Mengajar di SMP Astranawa, diharapkan mahasiswa membuat inovasi – inovasi baru sehingga dapat  meningkatan kualitas pendidikan di SMP Astranawa.

METODE PELAKSANAAN 

1. Pembekalan 

Sebelum melaksanakan penugasan di sekolah penempatan, mahasiswa wajib mengikuti pembekalan selama kurang lebih satu bulan yang dimulai dari tanggal 10 Januari 2022  hingga tanggal 24 Februari 2022. Kegiatan ini bertujuan agar mahasiswa memiliki bekal sebelum terjun ke sekolah penempatan, baik bekal mengenai adaptasi dengan lingkungan baik budaya dan aturan daerah setempat, cara menghadapi siswa baik SD maupun SMP, penerapan literasi dan numerasi kepada siswa, dll.

2. Koordinasi pelaksana dengan mitra

Mahasiswa berkoordinasi dengan pihak sekolah selaku mitra dengan survey lokasi dan penyampaian maksud dan tujuan kedatangan mahasiswa dari program kampus mengajar MBKM secara non formal.  Kegiatan ini bertujuan agar pihak sekolah ada persiapan sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun