Mohon tunggu...
Aurellia Vania
Aurellia Vania Mohon Tunggu... Penulis - Digital Strategist

Dulunya bercita-cita jadi interior designer, tapi gak kesampaian. Jadinya nulis-nulis aja deh :) https://mosaicart.id

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Ini Dia 4 Alternatif Pelapis Dinding Selain Cat

18 Februari 2021   17:58 Diperbarui: 18 Februari 2021   18:04 780
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa pelapis dinding andalan Anda? Banyak yang menjawab cat. Tahukah Anda, terdapat 4 alternatif untuk melapisi dinding hunian?

Pelapis dinding menjadi materi yang wajib digunakan pada hunian. Tidak hanya sebagai pembatas antar ruang, dinding pasalnya juga kerap dijadikan centerpiece sehingga perlu dilapisi. Oleh karena itu, banyak dari Anda yang suka mengganti warna cat agar tidak bosan. Kini Anda tidak perlu mengeluarkan biaya ekstra untuk mengganti-ganti warna cat karena ada empat alternatif pelapis dinding. Yuk simak penjelasannya di bawah ini.

Baca Juga:  Mencari Inspirasi Kamar Tidur Impian Bak Hotel? Ini Tipsnya

Cat dinding sejak lama menjadi andalan material pelapis dinding. Terbukti dari perkembangan warna dan kualitas cat yang selalu berkembang. Mulai dari cat anti air, anti luntur hingga tahan lama sampai 10 tahun. Sayangnya, melapisi dinding dengan cat membutuhkan tenaga dan waktu yang cukup besar. Belum lagi nanti Anda bisa mudah bosan dengan warna cat yang itu-itu saja. Jangan khawatir, berikut empat alternatif pelapis dinding.

1. 3D Wall Panel

Pertama, 3D wall panel dapat Anda gunakan sebagai pengganti cat untuk melapisi dinding. Panel terkenal akan kelebihannya yang bisa diaplikasikan pada  ruangan dengan konsep apapun. Hal ini didukung oleh motif 3D wall panel yang beragam sehingga mudah untuk di mix and match seperti puzzle. Umumnya, 3D wall panel diletakkan pada dinding ruang tamu hunian.

Panel bisa digunakan untuk mempercantik partisi dinding. Material panel yang dijual di pasaran pun beragam, seperti cutting sticker, cermin maupun kayu alami. Jika Anda mencari material yang lebih tahan lama dan tahan cuaca ekstrem, beton konkret menjadi jawabannya. Panel Mosaicart, contohnya, menggunakan bahan beton konkret sehingga bisa digunakan pada dinding interior maupun eksterior rumah. Mosaicart juga memiliki motif panel yang beragam dan bisa disesuaikan dengan konsep rumah apapun. Kembali lagi pada Anda, pilih material 3D wall panel sesuai dengan kebutuhan.

2. Gipsum

Gipsum adalah bahan selanjutnya. Terbuat dari campuran kapur dan sulfat sehingga menghasilkan lembaran papan yang disebut dengan gipsum. Papan gipsum biasanya dilapisi oleh kertas tipis untuk digunakan sebagai alternatif material pelapis dinding sebuah hunian.

Kelebihan gipsum antara lain adalah tahan api, tahan benturan, mudah dan cepat dipasang hingga tahan api. Tak heran, gipsum umum digunakan di berbagai bangunan seperti rumah dan hotel.

Penting untuk diperhatikan bahwa gipsum juga memiliki kelemahan ya. Gipsum tidak tahan terhadap air. Bagi Anda yang hendak menggunakan gipsum untuk melapisi dinding di ruangan lembab, sebaiknya pikirkan baik-baik akan potensi dinding rembes.

3. Cermin

Selain cat, alternatif pelapis dinding ketiga adalah cermin. Beberapa dari Anda mungkin bingung. Meskipun terdengar aneh, cermin sudah banyak digunakan untuk melapisi dinding pada beberapa bangunan. Terang saja, cermin memiliki sifat reflektor cahaya sehingga bisa membuat ilusi ruang agar terlihat lebih luas.

Cermin menjadi pelapis dinding yang baik jika ruangan Anda memiliki ukuran kecil. Anda bisa memanfaatkan cermin sebagai lapisan dinding daripada menggunakan cat. Melihat dari segi biaya tentu saja Anda perlu merogoh kocek lebih dalam dibanding material-material sebelumnya. Pastikan Anda membeli cermin yang berkualtas premium dan tebal agar tidak mudah pecah ya.

4. Wallpaper

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun