Sebelum mempelajari lebih lanjut tentang "Gorillaz" dan kisah di baliknya, mari kita lihat bagaimana es buah pertama kali muncul. Es buah biasanya disajikan dalam mangkuk atau gelas besar dan seringkali ditambahkan susu kental manis atau air kelapa untuk memberikan rasa yang lebih segar. Es buah terbuat dari potongan buah segar yang dicampur dengan es batu atau es serut untuk memberikan cita rasa yang segar. Es buah dapat dibuat dari berbagai buah-buahan, seperti buah naga, melon, semangka, apel, pir, anggur, nanas, dan buah-buahan lainnya, tergantung pada penjualnya. Di berbagai negara tropis, es buah adalah minuman yang cukup populer, apalagi disaat musim kemarau tiba.
Sejak zaman dahulu kala, es buah telah menjadi salah satu sajian yang populer di berbagai belahan dunia, terutama di negara-negara dengan iklim tropis. Kombinasi segar dari potongan buah-buahan, sirup, es batu, dan bahan lainnya menjadikan es buah tidak hanya menyegarkan, tetapi juga memberikan pengalaman rasa yang unik bagi para penikmatnya. Awalnya, es buah mungkin hanya berupa potongan buah dengan sirup sederhana, namun seiring waktu, variasi dan inovasi dalam penyajian terus berkembang, memenuhi beragam selera konsumen.
Selain es buah, Indonesia juga memiliki inovasi minuman segar lainnya, yaitu es teler. Es teler diketahui berasal dari Kabupaten Sukoharjo. Pasangan suami istri H. Tukiman dan Hj. Samijem Darmowiyono dari desa Juron, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, menemukan minuman ini pada tahun 1957. Keluarga Darmo Wiyono merantau ke Jakarta sebagai pedagang buah asongan di Menteng, Jakarta Pusat, untuk mempertahankan hidup mereka. Tukiman dan sang istri kemudian berpikir untuk menjual es buah setelah mereka merasa hasil dari berdagang buah tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Mereka kemudian mencoba hal-hal baru dengan mencampur buah kelapa, alpukat, nangka, sirup, dan susu. Banyak orang benar-benar menyukai campuran buah ini. Es teler dianggap cocok sebagai nama minuman karena seorang pelanggan mengatakan, "esnya bikin teler."Â
Wawancara dengan Ibu Yuli, pendiri usaha "Es Teler Gorillaz"
Motivasi Awal dan Pendirian Usaha
Pada siang hari yang cukup terik di Yogyakarta, saya sengaja membeli jus buah di Ibu Yuli, pendiri warung Es Teler Gorillaz. Mungkin bagi mahasiswa UIN Sunan Kalijaga sudah tidak asing lagi dengan warung ini karena cukup terkenal di Sapen dengan es buah prasmanannya yang lezat, menyegarkan, dan tentu harganya sangat terjangkau. Ketika saya sedang menunggu pesanan saya, saya mengajukan beberapa pertanyaan kepada Ibu Yuli tentang usahanya ini.
"Sebenarnya, yang pertama saya jual itu jus buah dan es teler. Tapi tiba-tiba, saya memikirkan untuk memberikan variasi baru dengan menjual es buah, karena memang belum ada yang khusus menjualnya di sekitar UIN Sunan Kalijaga," katanya.
Meskipun pada awalnya Ibu Yuli menjual es teler dah jus buah, namun yang paling terkenal dari warung Gorillaz adalah es buah prasmanannya.
Dengan latar belakang pengalaman dalam bisnis minuman segar, Ibu Yuli melihat peluang untuk memodifikasi usahanya dan menghadirkan sesuatu yang baru di pasar lokal. Seiring dengan berkembangnya konsep dan permintaan, Gorillaz secara resmi berdiri setelah pandemi COVID-19 pada tahun 2022. Kurang lebih sudah lebih dari dua tahun sejak warung ini beroperasi, melayani tidak hanya masyarakat sekitar, tetapi juga pelanggan dari berbagai kalangan yang tertarik dengan konsep prasmanan es buah yang cukup unik.
"Mengenai menu es buah kami, kami selalu berusaha untuk menyajikan berbagai pilihan buah-buahan segar dan variasi topping yang menarik, seperti jelly," ungkap Ibu Yuli dengan senyum. Di hari-hari biasa, pelanggan dapat menikmati potongan buah naga, melon, pepaya, semangka, nanas, serta berbagai macam jelly dan topping lainnya yang membuat es buah mereka semakin istimewa. Namun, saat bulan Ramadhan tiba, menu Gorillaz mengalami penyegaran dengan penambahan buah-buahan seperti timun suri dan blewah, mengakomodasi kebutuhan pasar yang berbeda selama bulan suci tersebut.