Indonesia memiliki budaya dan sejarah yang kaya. Candi Prambanan, kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia dan salah satu yang termegah di Asia Tenggara, adalah salah satu warisan budaya yang paling menonjol. Candi yang terletak di perbatasan DI Yogyakarta dan Jawa Tengah ini, bukan hanya tempat wisata yang menarik bagi wisatawan domestik dan internasional, tetapi juga merupakan lokasi penting untuk penelitian arkeologi dan sejarah Hindu di Indonesia.
Sejarah Prambanan
Seorang raja dari dinasti Sanjaya bernama Rakai Pikatan membangun Candi Prambanan pada abad kesembilan. Candi ini dibangun sebagai persembahan kepada Trimurti, tiga dewa Hindu utama: Brahma, Wisnu, dan Siwa. Kompleks ini dulunya memiliki 240 candi, tetapi hanya beberapa yang masih berdiri dengan baik saat ini. Selama kerajaan Mataram Kuno, candi Prambanan sempat makmur. Namun, setelah ditinggalkan dan terlupakan selama berabad-abad, baru pada abad ke-19 seorang Belanda menemukannya kembali. Sejak saat itu, berbagai upaya telah dilakukan untuk mengembalikan keindahannya.
Arsitektur Candi
Candi Prambanan sangat terkenal karena arsitekturnya yang megah dan kompleks. Kompleks utama terdiri dari tiga candi besar yang didirikan khusus untuk Trimurti dan dikelilingi oleh candi-candi kecil. Candi Siwa adalah yang terbesar dan tertinggi di kompleks, dengan ketinggian 47 meter.
- Candi Siwa: Candi ini dianggap sebagai yang paling penting dari kompleks Prambanan. Di dalamnya ada empat ruangan dengan arca dewa masing-masing. Ruang utama menampilkan arca Siwa Mahadewa setinggi tiga meter, sedangkan tiga ruangan lainnya menampilkan arca Durga, yang merupakan istri Siwa, Agastya, yang merupakan guru Siwa, dan Ganesha, yang merupakan putra Siwa.
- Candi Brahma: Candi yang lebih kecil ini terletak di sebelah selatan Candi Siwa. Di dalamnya terdapat arca Brahma dengan empat wajah dan empat tangan.
- Candi Wisnu: Candi ini lebih kecil di sebelah utara Candi Siwa. Di dalamnya terdapat arca Wisnu dengan empat tangan yang masing-masing mewakili atribut uniknya.
Selain ketiga candi utama, ada juga candi pendamping yang disebut Candi Perwara. Candi-candi ini terdiri dari empat deretan dan mengelilingi candi utama.
Keindahan Bangunan dan Ukiran
Dinding Candi Prambanan yang dihiasi dengan relief adalah salah satu daya tarik utamanya. Berbagai cerita dari mitologi Hindu, seperti Ramayana dan Bhagavata Purana, digambarkan di relief ini. Setiap relief diukir dengan sangat teliti, menunjukkan keahlian dan keterampilan para pengukir pada masa itu. Misalnya, relief Ramayana menceritakan kisah epik Rama dan Sita dengan rinci, mulai dari penculikan Sita oleh Rahwana hingga pertempuran besar antara Rama dan Rahwana. Relief ini menarik bagi pengunjung yang memiliki latar belakang Hindu serta bagi mereka yang tertarik dengan cerita epik dan seni ukir klasik.
Strategi Pelestarian