"Kamu kenapa, mba?" Tanya saya.
"Gak tega liat bulik Dwi, Fifi, sama Rafif kalo lagi nyekar." Jawabnya.
"Kadang suka kasian kalo udah kaya gini. Tapi emang nyekar ini tuh yang ngebuat kita makin sadar kalo kematian ga ada yang tau." lanjutnya.
Bulik Dwi, Fifi, dan Rafif adalah saudara kami yang telah ditinggal oleh suami dan ayahnya.
Kemudian saya juga menanyakan beberapa pertanyaan kepada adik saya, Clarinta.
"Adek seneng gak kalo Lebaran di Jawa? Atau lebih seru Lebaran di rumah?" Tanya saya.
"Hmm... Aku lebih suka Lebaran di Jawa, sih." Jawabannya menjadi sebuah pertanyaan untuk saya.
"Loh, kenapa?"
"Kalo di Jawa THR-nya dapet banyak." Lanjutnya dengan nada bicara jenaka yang diikuti dengan tawaan.
"Tapi selain itu, kalo di Jawa tuh bisa ketemu saudara yang jarang ketemu, jadi lebih seru aja." Lanjutnya.
Nah, dapat disimpulkan kalau momen Lebaran itu adalah momen yang sangat ditunggu-tunggu khususnya oleh semua umat Islam, apalagi kalau mudik!