Mohon tunggu...
Aurellia Syakirah
Aurellia Syakirah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Surabaya

masih infp

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Problema Moral dalam Dimensi Pendidikan Indonesia

15 Desember 2022   21:57 Diperbarui: 15 Desember 2022   22:03 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah 77 tahun Indonesia sejak merdeka dan sudah tidak ada lagi bangsa asing yang menjajah Indonesia. Semakin bertambah umur, semakin berkembang pula bangsa ini. Mengikuti perkembangan zaman dunia, teknologi pun semakin lancar masuk ke Indonesia. Namun dengan itu semua, apakah Indonesia bisa dikatakan maju? Apakah Indonesia sudah benar-benar merdeka?

Para pemimpin dan orang-orang yang seharusnya melindungi dan mengayomi masyarakat, sekarang semakin tidak segan-segan untuk korupsi. Saat kita mencari di kolom pencarian, ada berapa banyak berita para petinggi melakukan korupsi? Tidak terhitung banyaknya. Kekerasan dimana-mana, konten pornografi semakin tersebar, maraknya konten prank yang berlebihan, ujaran kebencian yang memenuhi kolom komentar, dan permasalahan lainnya. Sebenarnya apa sih yang menyebabkan berbagai persoalan tersebut?

Jika kita perhatikan dengan baik, yang benar-benar menjadi inti permasalahannya adalah moral. Berbagai kasus moral telah menghiasi media massa selama bertahun-tahun, seperti kasus yang semakin membudaya yaitu KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme), pelanggaran HAM, pelecehan seksual, pornografi, dan penyalahgunaan narkoba. Di era modern seperti ini kasus-kasus tersebut menjadi permasalahan yang terkesan biasa di masyarakat dan tidak megejutkan lagi.

Menurut W. J. S. Poerdarminta, moral merupakan ajaran tentang baik buruknya perbuatan dan kelakuan. Menurut Magnis Susino, moral selalu mengacu pada pada baik buruknya manusia sebagai manusia. Sehingga bidang moral adalah bidang kehidupan manusia dilihat dari segi kebaikannya sebagai manusia. Sedangkan Dewey mengatakan bahwa moral sebagai hal-hal yang berhubungan dengan nilai-nilai susila.

Maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan moral secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha sadar untuk menyiapkan seseorang menjadi manusia seutuhnya yang mempertimbangkan nilai-nilai moral dan susila baik sekarang maupun di masa yang akan datang. Pendidikan moral sangat penting terutama bagi generasi muda sebagai pembentuk kepribadian yang beragama, memiliki rasa kemanusiaan dan persatuan yang tinggi, menjunjung tinggi nilai-nilai musyawarah serta keadilan yang hakiki.

Mengingat globalisasi semakin merajalela tanpa adanya batas ruang dan waktu, generasi muda diharapkan tidak lengah dalam mengantisipasi krisis moral bangsa. Terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan agar pendidikan moral dapat berjalan baik dan efektif, yaitu para pendidik harus memiliki moralitas yang patut dijadikan teladan bagi peserta didiknya. Seperti akhlak mulia, jujur, santun, disiplin, serta berlaku adil di dalam kelas. Tidak hanya bagi para pendidik, pendidikan moral melibatkan orang tua, keluarga, teman, seluruh masyarakat dan seluruh lingkungan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun