Mohon tunggu...
Aurellia Salsabila
Aurellia Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional - Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

-

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Film Sebagai Diplomasi Budaya dan Hiburan Indonesia

23 Mei 2022   16:45 Diperbarui: 23 Mei 2022   16:56 2588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film merupakan karya cipta atau seni dan budaya yang dibuat berdasarkan sinematografi melalui beberapa proses yang dapat ditayangkan atau dipertontonkan kepada masyarakat yang memiliki nilai norma atau budaya yang ada di dalamnya. 

Film merupakan media elektronik atau media massa yang tertua dibandingkan dengan media lainnya. Film dibuat sebagai media komunikasi yang dianggap mudah untuk diterima oleh masyarakat. 

Melalui film dapat mempengaruhi dan membentuk sifat masyarakat berdasarkan nilai atau pesan yang terkandung didalamnya. Film lebih digemari karena pada saat ini film sudah menjangkau semua kalangan dan bioskop untuk menonton film pun sudah tersebar di berbagai wilayah dan mudah dijangkau.

Film merupakan media diplomasi budaya sekaligus hiburan bagi masyarakat karena dalam film terdapat nilai atau pesan serta dapat memperkenalkan sedikit mengenai budaya yang ada di wilayah tersebut. 

Diplomasi Budaya sendiri merupakan bentuk diplomasi soft power dan diplomasi publik yang dapat dilakukan oleh semua negara. Diplomasi Budaya dapat diartikan sebagai pertukaran ide, informasi, seni, bahasa serta aspek budaya lain di antara negara-negara dan masyarakatnya untuk menumbuhkan pemahaman bersama (mutual understanding). 

Diplomasi kebudayaan dianggap efektif dalam mencapai tujuan karena pelaksanaannya dapat berlangsung dalam berbagai situasi, baik dalam keadaan damai, konflik, krisis, maupun perang. 

Diplomasi budaya menjadi sarana yang efektif bagi negara karena memiliki akses yang cenderung mudah dan dapat diketahui oleh orang banyak sehingga apresiasi ataupun penolakannya dapat secara cepat dilihat melalui media pelaksanaan diplomasi budaya tersebut. Tujuan dari Diplomasi Kebudayaan sendiri yaitu untuk mempengaruhi pendapat umum (masyarakat negara lain) guna mendukung suatu kebijakan politik luar negeri suatu negara.

Pengenalan dan penyebaran budaya melalui diplomasi telah dilakukan oleh berbagai negara di dunia, salah satunya yaitu Indonesia. Indonesia melakukan diplomasi budaya dengan berbagai media seperti mengadakan festival, melakukan pameran, dan sebagainya. 

Salah satu diplomasi budaya yang dilakukan oleh Indonesia yaitu melalui film. Film dinilai sebagai media yang efektif dan tepat untuk memperkenalkan budaya suatu negara ke negara lain, selain itu film juga dapat memperbaiki citra positif suatu negara khususnya dalam hal perkembangan teknologi dan komunikasi suatu negara.

Sumber: Solider
Sumber: Solider

Film Indonesia sendiri banyak yang mendapatkan respon positif dan antusias masyarakat baik lokal maupun internasional. Salah satu film yang sukses tayang di bioskop beberapa negara yaitu film horor yang berjudul Pengabdi Setan mendapatkan respon positif dari masyarakat di berbagai negara.

Film horor karya Joko Anwar tersebut ditayangkan di bioskop di beberapa negara. Film yang bercerita mengenai satu keluarga dimana sang ibu mengalami sakit keras dan ternyata sebelumnya merupakan salah satu anggota kelompok sekte yang mengabdi kepada setan memiliki seorang anak laki-laki yang sudah dijanjikan akan dijemput pada saat berusia 8 tahun. 

Film tersebut sangat dinanti oleh masyarakat dan mendapatkan respon positif karena pengambilan gambar, alur cerita, serta tokoh yang ada sangat menyeramkan dan mampu membawa penonton masuk dan merasakan kengerian yang terjadi.

Sumber: Detik News
Sumber: Detik News

Selain film Pengabdi Setan, terdapat film Indonesia yang menceritakan mengenai pelecehan seksual yang terjadi di lingkungan kampus. Film tersebut berjudul Penyalin Cahaya atau Photocopier yang merupakan film karya Wregas Bhatuneja. 

Film tersebut pertama kali ditayangkan di Festival Film International Busan, Korea Selatan. Film tersebut kemudian ditayangkan di salah satu platform media terkenal yaitu Netflix yang dapat diakses oleh semua orang di berbagai negara. 

Film tersebut mendapatkan respon positif dari masyarakat di berbagai negara karena memiliki pesan yang mendalam mengenai pelecehan seksual terlebih di lingkungan kampus yang sangat mungkin terjadi namun korban tidak mendapat keadilan karena kampus menutupi hal tersebut demi menjaga nama baik kampus. Selain mendapatkan respon positif, film tersebut mendapatkan berbagai penghargaan di ajang Festival Film Indonesia.

Sumber: Literasinews.com
Sumber: Literasinews.com

Saat ini, dunia hiburan terlebih perfilman Indonesia mendapat perhatian dari masyarakat Indonesia dan masyarakat Internasional karena dinilai semakin maju dan semakin baik dalam pengambilan gambar, pemilihan latar, alur cerita, pemilihan tokoh, dan nilai atau pesan yang terkandung didalamnya. 

Akhir-akhir ini, terdapat film yang mendapatkan banyak sekali antusias dan respon positif dari masyarakat baik lokal maupun internasional. 

Film yang dimaksud yaitu film KKN Di Desa Penari yang merupakan film karya Awi Suryadi tersebut sukses mengalahkan rekor muri dengan film horor terlaris sepanjang masa, bagaimana tidak, film tersebut mampu mendapatkan 7 juta penonton dalam kurang lebih 3 minggu penayangannya di bioskop di Indonesia. 

Kesuksesan film tersebut membuat masyarakat negara lain penasaran terhadap film tersebut dan membuat film tersebut sangat dinanti oleh masyarakat. Film tersebut juga ditayangkan di bioskop di Malaysia dan Singapura yang mendapatkan respon positif dari para penontonnya.

Kesuksesan beberapa film diatas dan masih banyak film lainnya dimanfaatkan Indonesia untuk melakukan diplomasi kebudayaan dan hiburan Indonesia dengan negara lain. 

Melalui film tersebut Indonesia mampu mengenalkan budaya Indonesia dan nilai-nilai atau pesan yang mendalam terlebih saat ini banyak sekali kasus atau kejadian pelecehan seksual namun tidak mendapatkan titik terang dalam mengatasinya. 

Selain itu, Indonesia mampu membangun citra positif negara terutama dalam hal teknologi dan komunikasi yang dibuktikan dengan karya film yang sukses di dunia internasional dan respon positif dari masyarakat internasional. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun