Pernah terlintas di benak beberapa tahun yang lalu, "Bagaimana rasanya bila kita dapat melanglangbuana jauh dari negara asal? Mencoba merasakan secara langsung kehidupan dan bekerja di Luar Negeri?" Akan kah itu menjadi kenyataan? Baru baru ini, hal tersebut, tuntas terjawab dan menjadi kenyataan.Â
Aurellia Putri, salah satu mahasiswi dari Universitas Pendidikan Indonesia Prodi Pendidikan Kelautan dan Perikanan tahun angkatan 2019 yang mendapatkan kesempatan untuk bekerja magang (internship) selama kurang lebih 6 bulan sejak bulan Maret 2022-Agustus 2022 di Perusahaan yang bergerak pada pembudidayaan oyster yakni Matsumoto Takumi Oyster Farm di Kota Setouchi, Okayama Prefecture, Japan.Â
Diawali, bentuk program kerjasama yakni JIF (Japan Internship Fisheries) yang diusung oleh Prodi Pendidikan Kelautan dan Perikanan dengan PT. Orion Harmoni Mandala atau OHM serta CONVI LLC. Maka terbentuklah kerjasama bertujuan untuk memberikan kesempatan untuk para mahasiswa Prodi Pendidikan Kelautan dan Perikanan untuk mendapatkan pengalaman di dunia kerja khususnya dunia kerja di Jepang.
Semua dimulai sejak masa pendaftaran pada bulan April tahun 2021, mulai dari persiapan CV hingga wawancara dengan User di Perusahaan Jepang. Selanjutnya setelah dinyatakan lolos tahap wawancara, tahap lanjutan yakni pemberkasan dan pembuatan CoE atau Certificate of Eligibility) yang bertujuan untuk surat permohonan izin tempat tinggal di Jepang.Â
Setelah semua pemberkasan telah selesai dan CoE telah terbit, selanjutnya yakni pengajuan VISA. Pengajuan VISA memakan waktu yang cukup lama, VISA diajukan bulan November 2021 dan VISA didapatkan saat bulan Maret 2022 dengan kisaran 3-4 bulan dikarenakan pandemi yang semakin tidak terkendali.
Tibalah di Bulan Maret 2022 adalah bulan keberangkatan. Setelah menyelesaikan karantina 3 hari, pekerjaan pemanenan Oyster pun telah menunggu. Bekerja selama 8 jam setiap hari di musim semi yang cukup dingin dan masih dalam tahap penyesuaian keadaan lingkungan kerja memang terasa cukup sulit, belum lagi peserta magang harus menyesuaikan dan belajar mengenai etos kerja para pekerja di Jepang.Â
Setelah masa pemanenan oyster telah selesai, dilanjutkan dengan masa pembibitan. Masa Pembibitan ini peserta magang bekerja selama 8-9 jam di kapal untuk merangkai bibit calon Oyster.Â
Di masa pembibitan ini banyak sekali ilmu yang akan peserta magang dapatkan baik itu ilmu mengenai budidaya Oyster maupun ilmu pengetahuan seputar bahasa, dan kebiasaan para pekerja Jepang.
Masa terakhir, yakni masa persiapan bibit untuk periode selanjutnya, di masa ini merupakan masa dengan tantangan terberat karena peserta magang harus bekerja di Musim Panas dengan suhu yang berbeda di Indonesia. Kegiatan pekerjaan yang dilakukan juga berada di keramba apung di tengah laut agar bibit yang didapatkan untuk periode selanjutnya menjadi bibit yang bagus.Â