Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 Pasal 1 Butir 14 menyatakan, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan ruhani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Pendidikan Anak Usia Dini atau yang sering disebut sebagai PAUD adalah suatu bimbingan yang dilakukan sejak usia dini dengan rentang 0-6 tahun, guna memberikan sebuah pendidikan dengan tujuan membentuk bantuan untuk pertumbuhan dan perkembangan kemampuan anak agar siap menempuh pendidikan selanjutnya, diselenggarakan melalui pendidikan formal, informal, dan non formal. Lalu, mengapa pendidikan pada anak usia dini itu penting?
Kepala Sekolah Kelompok Bermain (KB) Bintang Terang, Ibu Eva Widiyawati menjelaskan bahwa pendidikan pada anak usia dini sangatlah penting karena pembinaan anak sejak lahir sampai usia 6 tahun merupakan pembinaan yang dilakukan berdasarkan perkembangan anak, khususnya pendidikan rohani dan jasmani. Bisa dikatakan bahwa anak siap memasuki pendidikan yang lebih lanjut jika sudah mendapatkan pendidikan pada usia dini.
Menurutnya, PAUD berperan dalam menanamkan kejujuran, kedisiplinan dan hal-hal positif lainnya sedari usia dini. Oleh karena itu, anak-anak yang mengikuti PAUD memiliki kemampuan sosial yang lebih baik, anak akan mendapatkan pembelajaran hal-hal dasar yang terkait rohani dan jasmani. Anak akan dikenalkan bagaimana cara untuk berinteraksi, mengenal teman-teman sebaya dan orang yang lebih dewasa, bermain, dan belajar bagaimana cara makan dan minum dengan baik.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2013 menyatakan bahwa terdapat 6 aspek pendidikan yang akan diberikan kepada anak usia dini, yaitu sebagai berikut:
- Nilai Moral Agama
Nilai moral agama merupakan pengembangan paling penting dan utama. Anak diajarkan hal-hal dasar tentang agama, seperti menghafal doa-doa harian dan surat2 pendek, lebih mengenal tuhan dengan menjalankan ibadahnya. Hal ini akan membentuk akhlak yang baik bagi anak sedari dini.
- Sosial Emosional
Nilai ini penting diperkenalkan kepada anak, karena akan berkaitan dengan pribadinya dan orang sekitar. Anak diajarkan untuk lebih mandiri dengan belajar melakukan apapun tanpa bantuan orang lain, disiplin, bertanggung jawab dengan apa yang dilakukannya dan santun kepada orang yang lebih tua.
- Motorik Halus dan Motorik Kasar
Anak usia dini cenderung sedang mengalami gerak yang lebih gesit dan lincah. Disini anak dapat diajarkan untuk belajar keterampilan terkait motorik halus dan motorik kasar, contohnya adalah menulis, menggambar, melukis, berenang, main bola atau atletik.
- Seni dan Kreatifitas
Dalam aspek ini anak diajarkan untuk lebih berekspresi dan eksplor diri dalam sisi kesenian karena pada dasarnya anak terlahir imajinatif. Anak diajarkan untuk mengenal musik, melakukan gerakan tari, serta membuat kerajinan tangan.
- Bahasa
Untuk berkomunikasi sangat dibutuhkan kemampuan berbahasa. Dengan hal ini, anak harus diajarkan untuk berbahasa yang baik sejak dini. Bahasa meliputi bentuk tulisan, lisan, syarat atau gerak.
- Kognitif
Anak diajarkan untuk memecahkan masalah dengan menggunakan ilmu pengetahuan yang terkait dengan literasi dan numerasi. Contohnya anak dapat dapat menyebutkan, mengenal, dan juga menggunakan lambang-lambang abjad dan angka
Memberikan pendidikan pada anak usia dini dilakukan melalui kegiatan bermain agar anak merasa senang dan bersemangat dalam kegiatan belajar. Dengan merasa senang, anak akan dapat dengan mudah mengingat dan melaksanakan apa yang sudah diajarkan.
“Kami membuat pembelajaran dengan cara bermain, seperti main kartu. Dengan bermain kartu, anak akan mengenal huruf dan angka. Atau dengan melakukan gerakan mengikuti lagu, menari, olahraga dan senam sebelum belajar sebagai pembiasaan, intinya anak melakukan pembelajaran sambil bermain yang mengacu pada tema pembelajaran,” ujar Ibu Eva WIdiyawati saat diwawancarai langsung di KB Bintang Terang pada Selasa (13/12)
Ibu Rifana, orang tua peserta didik KB Bintang Terang juga mengakatan, bahwa pendidikan anak sedari usia dini sangatlah penting guna mendukung perkembangan anaknya sebelum menuju ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
“Penting banget sih ya pendidikan sedari usia dini. Karena menurut saya, anak sebaiknya dibekali pendidikan dulu, agar saat masuk SD minimal anak sudah bisa baca dan tulis,” ucapnya, Selasa (13/12).
Sebagai dukungan untuk membekali pendidikan, Ibu Rifana memilih menempatkan anaknya untuk belajar di KB Bintang Terang sebelum melanjutkan pendidikan ke Sekolah Dasar. Menurutnya, perlu adanya bimbingan dari para ahli (guru) untuk mengajarkan pembelajaran. Menurutnya, Kelompok Bermain (KB) adalah pilihan yang tepat sebagai tempat pendidikan untuk anaknya karena dekat dengan tempat tinggal dan biayanya yang sangat terjangkau.
“Untuk mendukung itu semua, saya memilih untuk mendaftarkan anak saya ke Bintang Terang ini. Alasannya karena disini sudah ada guru yang ahli untuk mengajarkan anak-anak. Selain itu, sekolah ini ga jauh dari rumah, biayanya pun terjangkau,” ujarnya, Selasa (13/12).
Kelompok Bermain (KB) merupakan salah satu lembaga dari PAUD yang dijalankan oleh masyarakat. Lembaga ini dapat menjadi pilihan terbaik bagi masyarakat, khususnya masyarakat menengah kebawah yang memiliki anak usia dini tetapi tidak mampu dari segi biaya untuk bersekolah, KB dapat menjadi solusi, karena biayanya terjangkau dan dekat dengan lingkungan masyarakat.
Tentu saja pada pendidikan anak usia dini itu sendiri memerlukan adanya kerjasama antara guru dan juga orang tua. Di sekolah, anak hanya diajarkan selama kurang lebih 2 jam saja, dapat dikatakan bahwa anak lebih banyak memiliki waktu di rumah. Di sinilah dukungan orang tua sangat berperan, dengan mengajarkan kembali hasil pembelajaran saat di sekolah agar anak dapat terbiasa melakukan kegiatan pembelajaran yang telah diajarkan di sekolah.
Penulis: Aurellia Putri, Mahasiswi semester 3, Program Studi Jurnalistik, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H