Korupsi adalah salah satu tantangan paling tinggi yang ditemui di  Indonesia.Korupsi adalah  tindakan pidana seorang individu atau suatu organisasi kelompok yang melakukan tindakan tidak jujur yang memiliki pengaruh dalam suatu jabatan tertentu untuk memperoleh keuntungan yang melanggar hukum negara atau penyalahgunaan otoritas untuk keuntungan pribadi orang itu sendiri.
Akibatnya, perlu dilakukan suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang betapa bahayanya korupsi. Gerakan literasi antikorupsi adalah salah satu tindakan yang dapat di ambil. Gerakan ini dapat dilakukan dengan berbagai jenis bahasa, termasuk bahasa sastra. Film merupakan suatu jenis sastra yang sangat bisa dimanfaatkan untuk menyebarkan pesan antikorupsi.
Film Guru Bangsa: Tjokroaminoto menceritakan kisah hidup Tjokroaminoto, seorang tokoh yang berkontribusi pada pergerakan nasional. Film ini tidak hanya menceritakan perjuangan beliau sebagai seorang pejuang yang ingin memperoleh kemerdekaan Indonesia, tetapi di dalam film itu juga mengandung pesan moral yang kuat tentang bagaimana bahaya dan dampak negatif korupsi.
Berbagai bahasa anti korupsi yang digunakan dalam dialog dan adegan film ini berhasil digambarkan dengan baik. Sumber bahasa ini berasal daritokoh utamanya, Tjokroaminoto, dan sejumlah karakter lainnya yang menunjukkan berbagai sudut pandang perspektif tentang korupsi.
Bahasa kejujuran adalah salah satu bahasa anti korupsi yang paling sering digunakan dalam film ini. Dalam kapasitasnya sebagai tokoh utama, Tjokroaminoto selalu menekankan betapa pentingnya seseorang harus bertindak jujur saat memiliki hubungan interaksi dengan orang lain dan dalam bertindak dengan orang lain. Ini ditunjukkan dalam adegan film ketika Tjokroaminoto menolak memberi suap kepada seorang pejabat kolonial yang meminta beliau untuk menghentikan aksi pergerakan nasional. Penonton dimotivasi untuk berpegang teguh mempertahankan kejujuran dalam kehidupan sehari-hari karena sikap beliau yang kuat saat menentang korupsi.
Selain itu, film ini menggunakan bahasa yang kuat untuk menunjukkan kepedulian sosial dan solidaritas kepada sesama. Selama peristiwa pergerakan nasional, Tjokroaminoto dan rekan-rekannya yang lain selalu bekerja sama dan saling membantu dalam memperjuangkan kepentingan rakyat pada tahun itu. Selain itu, kepentingan masyarakat selalu di atas kepentingan pribadi mereka. Hal itu membuktikan bahwa sungguh pentingnya kepedulian sosial juga rasa solidaritas dalam memerangi tindakan korupsi.
Film ini juga menggunakan bahasa yang menunjukkan ketidaksetujuan terhadap korupsi dalam beberapa adegan. Untuk mengungkap praktik korupsi yang merugikan masyarakat, Tjokroaminoto dan rekannya tidak segan-segan untuk melawan mereka yang telah berani melakukan tindakan korupsi. Bahasa perlawanan ini juga ditunjukkan dengan memperjuangkan keadilan dan kebenaran dengan tegas dan tidak kompromi.
Film ini dalam beberapa adegan menggunakan bahasa introspeksi diri tentang korupsi. Selain itu, karakter Tjokroaminoto sendiri dipengaruhi oleh keinginan untuk korupsi. Namun, beliau berhasil untuk tetap teguh pada nilai-nilai dan prinsipnya, ia dapat mengendalikan dirinya dan menolak keinginan tersebut.Hal ini menunjukkan bahwa setiap orang juga harus bisa melakukan introspeksi diri dan terus memerangi keinginan untuk menjadi koruptor.
Adanya berbagai jenis bahasa yang menentang korupsi dalam film Guru Bangsa: Tjokroaminoto diharapkan dapat menginspirasi kita para penonton untuk menjadi lebih waspada dan mengambil tindakan untuk memerangi korupsi yang merajalela di berbagai lini kehidupan. Selain itu, pesan moral ini masih relevan dalam situasi saat ini, di mana korupsi masih menjadi masalah serius yang merugikan negara dan bangsa. Seperti pahlawan pergerakan nasional Tjokroaminoto, film ini dapat digunakan untuk salah satu sarana dalam membangkitkan semangat dan komitmen untuk berjuang melawan korupsi.
Berikut adalah beberapa contoh dari ragam bahasa anti korupsi yang disebutkan dalam film:
* Â Â Â Â Â Â Bahasa kejujuran