Mohon tunggu...
Aurellia Nisa Nurmalasari
Aurellia Nisa Nurmalasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa SV IPB

Hallo!!!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dampak Permasalahan Kurangnya Sarana dan Prasarana dalam Pendidikan Sekolah

12 Desember 2023   22:37 Diperbarui: 12 Desember 2023   23:16 1168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

             Kegiatan pembelajaran di sekolah pastinya tidak akan lepas dengan sebuah fasilitas yang digunakan ketika proses belajar mengajar berlangsung. Fasilitas yang biasa digunakan untuk pembelajaran tatap muka seperti sarana dan prasarana harus disediakan oleh sekolah. Hal itu akan sangat berguna untuk para siswanya dalam mengembangkan minat dan bakatnya. Menurut KBBI, sarana merupakan sesuatu yang bisa dipakai sebagai alat untuk mencapai tujuan. Sedangkan prasarana sebagai penunjang utama terselenggaranya suatu usaha, proses, atau kegiatan.

Sarana dan Prasarana

              Pengertian sarana menurut Mulyasa (2003: 49), sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung digunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar. Contoh sarananya seperti papan tulis, buku pelajaran, alat tulis, komputer, peralatan praktikum, meja dan kursi. Sedangkan pengertian prasarana menurut Barnawi (2012: 47-48), berpendapat bahwa prasarana pendidikan adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan proses pendidikan di sekolah. Contoh prasarananya seperti ruang kelas, ruang praktikum, ruang olahraga, perpustakaan, kantin, dan lapangan. Sehingga adanya sarana dan prasarana pendidikan di sekolah mempunyai satu kesatuan yang dapat mendukung proses belajar dan mengajar dengan baik dan optimal.

Pentingnya sarana dan prasarana

               Sarana dan prasarana pendidikan merupakan faktor pendukung yang sangat penting, karena suatu pendidikan tidak akan berjalan baik apabila fasilitasnya kurang memadai. Pentingnya sarana dan prasarana pendidikan dalam suatu lembaga sekolah tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 junto Nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan dan Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana. Guru sebagai tenaga pendidik juga membutuhkan sarana pembelajaran agar dapat menunjang proses kegiatan belajar dan mengajarnya. Selain dari kemampuan guru dalam menyelenggarakan kegiatan mengajar, ada dukungan tambahan dari sarana pembelajaran yang sangat penting. Semakin lengkap dan memadainya sebuah fasilitas yang dimiliki sekolah akan memudahkan pengajar dalam melakukan tugasnya sebagai tenaga pendidik.

               Bukan hanya pengajar saja, sarana dan prasarana juga sama pentingnya untuk peserta didik atau siswanya. Adanya dukungan fasilitas yang memadai dan lengkap akan memberikan dampak positif bagi para siswa dalam proses pembelajaran. Sebab beberapa siswa mungkin memiliki cara pemahaman yang berbeda-beda dalam memasukkan materi pembelajaran, akibatnya dalam hal tersebut akan ada ketertinggalan materi. Sehingga penggunaan sarana dan prasarana pendidikan dalam pembelajaran ini akan membantu siswa yang memiliki kelemahan dalam mengikuti pembelajaran. Kegiatan pembelajaran pun akan lebih bervariatif dan menarik apabila fasilitas yang disediakan memadai.

Ketersediaan sarana dan prasarana dalam kegiatan literasi digital

                Ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai akan memberikan manfaat dan juga dampak positif yang akan diterima oleh siswa. Contohnya seperti dapat membantu siswa fokus belajar, dapat mendukung siswa dalam mengasah potensi yang dimilikinya, dan dapat melakukan kegiatan literasi digital di sekolah. Dalam buku klasik Gilster (1997), literasi digital didefinisikan sebagai kemampuan untuk memahami dan menggunakan informasi dalam berbagai format yang berasal dari berbagai sumber yang disajikan melalui komputer. Salah satu kegiatan literasi digital di sekolah yaitu dengan memanfaatkan laptop dan InFokus (proyektor) untuk melakukan kegiatan hybrid dengan menggabungkan pembelajaran daring dan luring.

                 Sekolah perlu meningkatkan ragam belajar yang bermutu untuk para siswa seperti adanya penambahan bahan bacaan literasi digital di perpustakaan. Perpustakaan menjadi salah satu tempat mencari ilmu bagi para siswa sehingga perlu adanya jenis belajar lain. Penggunaan aplikasi sebagai sumber belajar yang edukatif pun diperlukan untuk menambah ke kreativitasan siswa. Selain itu, pembuatan majalah dinding sekolah atau biasa disebut mading sekolah menjadi salah satu sarana untuk warga sekolah dalam menerima informasi. Literasi digital dapat digunakan sebagai topik atau tema untuk mengisi konten mading tersebut serta dapat menggunakan teknologi untuk mencari materinya.

Dampak kurangnya sarana dan prasarana

                 Pada tahun ajaran 2021/2022 banyak ruang kelas di sekolah yang mengalami kerusakan. Hal tersebut terjadi kepada seluruh jenjang pendidikan, mulai dari SD, SMP, SMA, dan SMK. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ruang kelas yang mengalami peningkatan kerusakan tertinggi berada di jenjang SD. Tercatat ada 60,60% ruang kelas SD dalam kondisi rusak ringan atau sedang pada tahun ajaran 2021/2022. Angka tersebut lebih tinggi 3,47% poin dibandingkan setahun sebelumnya yang sebesar 57,13%. 

                 Kurangnya sarana dan prasarana di lembaga pendidikan sekolah akan menjadi sebuah masalah yang sangat penting. Hal tersebut membuat pembelajaran di sekolah akan berjalan tidak efektif karena terbatasnya fasilitas yang disediakan. Sehingga siswa akan terkena dampaknya, seperti ketertinggalan pembelajaran, sulit mengasah potensi siswa, dan proses belajar terganggu karena lingkungan tidak mendukung. Apabila sekolah tidak menyediakan fasilitas yang lengkap akan memberikan dampak buruk kedepannya untuk para siswa. Maka sarana dan prasarana yang kurang akan menyebabkan kualitas belajar menjadi buruk.

                 Masalah yang terjadi di Indonesia yaitu adanya perbedaan sarana dan prasarana di sekolah perkotaan dengan di pedesaan. Banyaknya sekolah di pedesaan atau daerah terpencil yang sangat memprihatinkan dari segi fasilitasnya. Fasilitasnya yang tidak memadai seperti kurangnya peralatan pembelajaran, ruangan kelas bocor, tidak layaknya fasilitas yang disediakan karena rusak, dan sebagainya. Selain itu, tenaga pendidik menjadi faktor yang mempengaruhi kualitas belajar siswa. Kurangnya tenaga pendidik di pedesaan membuat sulitnya para siswa mendapatkan ilmu untuk meningkatkan potensi yang ada dalam dirinya.

                 Menurut Sudjana (1989), kualitas belajar adalah suatu indikator yang menjelaskan tentang baik buruknya hasil pembelajaran yang telah diterima oleh siswa selama pelaksanaan proses pendidikan berlangsung. Sarana dan prasarana menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas belajar siswa. Sehingga dengan adanya sarana dan prasarana yang memadai, guru dapat memberikan kualitas belajar yang baik tanpa adanya gangguan. Hal lain yang apabila sarana dan prasarananya kurang memadai seperti atap kelas yang bocor akan menganggu proses pembelajaran. Maka dari itu, untuk mengatasi kualitas belajar yang buruk seharusnya sekolah lebih memperhatikan sarana dan prasarananya.

                 Dalam UU seisdiknas Nomor 20/2003 Bab XII pasal 45 ayat 1 menjelaskan bahwa setiap satuan pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik. Pasal ini menekankan bahwa sarana dan prasarana di setiap sekolah merupakan hal yang penting. Apabila sekolah tidak didukung oleh sarana dan prasarana maka tidak akan berjalan dengan baik. Faktor penghambat kurangnya fasilitas di pedesaan yaitu keterbatasan SDM yang dimiliki, keterbatasan dana sekolah, dan rendahnya kesadaran guru dalam mengelolanya. Hal tersebut mengakibatkan kualitas pendidikan yang sangat jauh berbanding terbalik dengan di perkotaan.

                 Keterbatasan sarana dan prasarana yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia memerlukan tindak lanjut dari sekolah, lembaga pendidikan, dan pemerintah. Pemerintah harus lebih memperhatikan kesenjangan antara sekolah di pedesaan dengan di perkotaan. Sekolah yang mengalami kekurangan dana dapat meminta dana kepada pemerintah sesuai yang dibutuhknnya. Lembaga pendidikan sebaiknya mendata sekolah yang mengalami kekurangan fasilitas belajar dan mengajar, hal tersebut berguna untuk mengetahui fasilitas yang perlu diganti dan diperbaiki. Sehingga kurangnya sarana dan prasarana di sekolah terpencil menjadi masalah yang sangat penting untuk diatasi.

DAFTAR PUSTAKA

Rahmiga S. 2017. Kurangnya Sarana Dan Prasarana Belajar Di Sekolah. https://osf.io/5ckxs/download/?format=pdf [diakses 8 Mei 2023].

Simbolon, Sari Santi. 2017. Pentingnya Sarana dan Prasarana dalam Pendidikan. https://student- activity.binus.ac.id/himpgsd/2017/03/saranadanprasaranapendidikan/ [diakses 8 Mei 2023].

Rahmatun. 2010. Keefektifan Manajemen Sarana Prasarana dalam Meningkatkan Kualitas Akademik di SMK Negeri 2 Kasihan Bantul. http://eprints.uny.ac.id/43876/ [diakses 8 Mei 2023].

Harjono, Hary Soedarto. 2018. Literasi Digital: Prospek dan Implikasinya dalam Pembelajaran Bahasa. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra. [diakses 8 Mei 2023].

Sadya, Sarnita. 2022. Semakin Banyak Ruang Kelas Sekolah yang Rusak pada 2021/2022. https://dataindonesia.id/varia/detail/semakin-banyak-ruang- kelas-sekolah-yang-rusak-pada-20212022 [diakses pada 16 Mei 2023].

Weebly. 2019. Gerakan Literasi Digital di Sekolah. https://wearecommunicator.weebly.com/materials/may-21st-20192090489 [diakses 16 Mei 2023].

Nasrullah., Aditya., Satya., Nenton., Hanifah., Miftahussururi., & Akbari., 2017. Materi Pendukung Literasi Digital. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun