-Tahap pertama yakni Passive Acceptence di tunjukkan di awal cerita di mana Sang putri tidak menyadari perbedaan antara kaum pria dan wanita ia juga tidak terlalu peduli akan hal tersebut. Tetapi setelah sang putri  mengetahui bahwa aturan mengharuskan ia memiliki pasangan dan menikah, Sang putri mulai memberikan penolakkan.
-Tahap kedua yakni Revelation dimana penolakan sang putri tersebut merupakan bagian dalam tahapan pembetukan identitas ini.
-Tahap ketiga yakni Embeddedness-Emanation di mana sang putri membangun dan memperbaiki hubungan dengan sang ibu untuk berpikiran sama. Merida berhasil merubah pemikiran ibunya. Pada intinya anak muda terutama kaum wanita dapat memilih jalan hidupnya sendiri.
-Tahap keempat yakni Synthesis dimana sang putri memiliki keputusan dan keputusan tersebut masuk pada bagian pembetukan identitas ini.
-Tahap terakhir yakni Active Commitment bagaimana hal tersebut mengubah pola pikir masyarakat secara menyeluruh.
"OUR FATE LIVES WITHIN US, YOU ONLY HAVE TO BE BRAVE ENOUGH TO SEE IT." - Princess Merida
Film animasi berdurasi 100 menit sangat cocok untuk ditonton oleh keluarga. Film ini mengajarkan banyak sekali moral yang baik untuk anak-anak muda terutama yang masih dalam tahap perkembangan pola pikir. Sesuai dengan judul film "Brave" mengajarkan anak muda untuk berani dan tidak takut terhadap rintangan yang menghalangi.
Sumber
Ariyasni, YessiDita. (2014). Â Feminist Identity Of Merida Portrayed In Brave Movie. Malang: Universitas Brawijaya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H