edukasi mengenai pengelolaan sampah. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Kamis, 20 Juli 2023, tepatnya di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Plaosan.
Salah satu rangkaian program kerja Mahasiswa Membangun Desa (MMD) 151 Desa Plaosan menargetkan murid sekolah dasar sebagai sasaran peserta dari pemberianSebelumnya saat pengajuan proposal kegiatan, Ibu Dra. Dwi Pujiati selaku wali kelas 6 SDN 1 Plaosan, mengungkapkan bahwa pihak sekolah memang membutuhkan adanya edukasi pengelolaan sampah.
“Kebetulan banget memang dibutuhkan sosialisasi mengenai pengelolaan sampah. Sebelumnya kami sudah mau menghubungi BUMDES (Badan Usaha Milik Desa) untuk sosialisasi tapi ternyata ada anak KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang mau menawarkan edukasi pengelolaan sampah ini ya.” Ujar wali kelas 6 yang akrab dipanggil Ibu Puji tersebut (17/7/2023).
Pada hari dilangsungkannya program edukasi pengelolaan sampah, kegiatan dibuka dengan materi dari Zandra Zerlina yang mengangkat judul “Sampah Organik dan Sampah Non Organik”. Materi tersebut berisikan definisi serta cara memilah sampah organik dan non organik, juga bagaimana cara mengelola sampah, hingga dampak yang terjadi apabila sampah tidak diolah dengan benar.
“Mengetahui cara memilah sampah organik dan anorganik ini penting sekali yaa teman teman. Nah dari hal hal kecil seperti mengetahui dan bisa membuang sampah dengan benar, kita sudah bisa berkontribusi untuk menjaga bumi kita sesederhana apapun itu” Jelas Zandra sebagai pemateri pertama (20/7/2023).
Mahasiswi psikologi Universitas Brawijaya (UB) itu mengakhiri sesi materinya dengan bermain tebak tebakan tentang pemilahan sampah organik dan non organik sekaligus sebagai bagian dari review materi pada para peserta kegiatan edukasi.
Materi selanjutnya berjudul “Recycle Sampah Non Organik” dibawakan oleh Indri Raihani mahasiswi jurusan peternakan UB. Materi yang dipaparkan menjelaskan mengenai pengertian dan juga manfaat dari daur ulang sampah non organik, beserta contoh contoh produk dari daur ulang sampah yang telah memiliki nilai manfaat bagi masyarakat luas.
Usai memaparkan materi, Indri dibantu dengan anggota kelompok 151 mendampingi siswa siswi SDN 1 Plaosan menerapkan salah satu cara recycling botol bekas, yaitu dengan melukis botol secara berkelompok untuk kemudian digunakan sebagai pot bunga miana yang ditanam bersama sama. Selesai menanam, pot lukis yang sudah berisi bunga tersebut di tata rapi di teras kelas kelas sebagai hiasan.
Terakhir, anggota kelompok 151 membagikan sticky note pada para peserta dan meminta mereka untuk mengisikan kesan pesan dari program kerja yang telah dilaksanakan seharian itu dan menempelkannya pada kardus yang disiapkan. Kebanyakan pesan menyuratkan rasa terima kasih atas kesan kesan baik yang diberikan sepanjang pemberian edukasi.
“Aku suka diajari kakak kakak cantik/ganteng, membuat saya paham tentang sampah”
“Kakak kakak terima kasih ya karena sudah mengajari kami. Senang sekali belajar dengan kakak” (arl)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H