Mohon tunggu...
Aurelia Rakhel
Aurelia Rakhel Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Traveling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kebijakan Fiskal yang Dilakukan Pemerintah dengan Pemasukan dari Pajak Tidak dapat Memenuhi Kebutuhan Pengeluaran

21 November 2022   14:17 Diperbarui: 21 November 2022   14:21 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak yang luar biasa bagi seluruh negara di dunia.Pandemi Covid-19 juga mengajarkan agar seluruh negara perlu meningkatkan ketahanan, kesehatan, dan ekonomi untuk menghadapi krisis-krisis selanjutnya.dampak yang luar biasa itu sangat memengaruhi kehidupan masyarakat di suatu negara,salah satunya berdampak pada perekonomian negara,banyak cara yang dilakukan untuk kembali memulihkan perekonomian di negara indonesia tetapi Indonesia masih saja membutuhkan dukungan pemulihan ekonomi,dari berbagai negara lain dikarenakan tengah kebutuhan belanja negara yang masih besar yang harus di penuhi dan penerimaan negara yang terbatas tidak sesuai dengan pengeluaran.Sedangkan pemasukan yang diatur utamanya melalui pajak,tapi pemasukan melalui pajak masih kurang untuk memenuhi kebutuhan negara sehingga banyak cara yang dilakukan presiden kita,salah satu nya Indonesia siap untuk mengemban ke ketuaannya atas 20 negara ekonomi besar dunia,G20 menjadi ajang konsultasi dan kerja sama hal-hal yang berkaitan dengan sistem moneter internasional untuk bersama mencapai pemulihan global yang merata dan berkelanjutan untuk masa yang akan mendatang.

Karena keinginan untuk mencapai pemulihan itu sampai-sampai indonesia menjadi tuan rumah konferensi tingkat tinggi G20 yang dilaksanakan di bali.Pertemuan pimpinan negara G20 di KTT Bali memberikan arah panduan serta kepercayaan pasar bagi prospek perekonomian dan stabilitas sistem keuangan kedepannya.

 Presidensi G20 yang mendapat pujian karena Kesuksesan penyelenggaraan serta Indonesia juga telah ditandai dengan keberhasilan untuk mengadopsi dan mengesahkan Deklarasi Pimpinan G20 atau G20 Bali Leaders’ Declaration.Rasa bangga rakyat melihat presidennya dipuji adikuasa,lagu daerah dan tarian lokal di lihat oleh orang negara lain.sampai-sampai presiden jokowi dan para pemimpin lain G20 ikut pegang cangkul dan tanam mangrove di bali.

Banyak hal positif dan pujian yang di dapat dari berbagai negara,Tapi takala ada juga masyarakat yang hanya melihat sebelah mata,hal positif akan tetap negatif bagi para pembenci yang selalu menyimpan rasa sakit hati,banyak juga yang memberikan pernyataan pernyataan yang negatif terhadap kegiatan G20,kita tau pujian tidak hanya dapat di beri untuk para metri ataupun presiden saja tapi ada rakyat yang ikut membantu ambil bagian tetapi tidak dilihat banyak masyarakat tetapi harus juga diapresiasi.

“Tidak dapat dipungkiri bahwa krisis yang dihadapi dunia saat ini penuh risiko dan rintangan. Jadi, para Pemimpin Negara G20 mengandalkan para Sherpa atas kebijaksanaan, solusi, dan inovasi untuk pemulihan ekonomi global dan menghasilkan versi terbaik dari Deklarasi Pemimpin G20 yang menunjukkan kolaborasi global,” terang Menko Airlangga,nyatanya Konferensi ini adalah bagian dari upaya Presidensi Indonesia mendalami kebijakan dalam rangka mempromosikan produktivitas, meningkatkan ketahanan dan stabilitas, memastikan pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan, dan mengaktifkan lingkungan dan kemitraan sebagai pilar strategis 2022.

ini hanya permasalahan waktu.Jangan lihat sekarangnya tapi lihat kedepannya,ini suatu yang menjadikan indonesia sebagai perhatian dunia mengenal kan budaya kita ke berbagai negara, untuk masa depan yang lebih kuat. tapi masih banyak pertanyaan-pertanyaan yang muncul di kalangan masyarakat utungnya apa bagi indonesia,dari berita yang beredar dari sisi ekonomi,presiden G20 diproyeksikan mampu meningkatkan konsumsi domestik hingga Rp 1,7 triliun,penambahan pdb nasional hingga Rp 7,4 triliun,dan pelibatan umkm, serta penyerapan tenaga kerja sekitar 33 ribu di berbagai sektor dan juga Perekonomian sepanjang 2022 hingga tahun depan diperkirakan akan tumbuh pada kisaran 4,5 -5,3%, dengan kecenderungan mencapai batas atas. PDB mencatat pertumbuhan sebesar 5,4%, selama sembilan bulan 2022, dibanding periode Januari – September tahun lalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun