Mohon tunggu...
Aurelia Krisnadita
Aurelia Krisnadita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Program Studi Kedokteran Gigi Universitas Diponegoro

...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Generasi Muda dalam Penyuksesan Pemilu

29 November 2018   03:58 Diperbarui: 29 November 2018   04:10 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pemilihan umum selalu memberikan harapan baru bagi bangsa. Sekitar 20 juta jiwa yang merupakan pemilih pemula berkesempatan menentukan wajah baru Indonesia dalam Pemilu 2014. Jumlah pemilih kelompok pemula di Indonesia dari Pemilu ke Pemilu terus bertambah. 

Berdasarkan catatan Komisi Pemilihan Umum (KPU), jumlah pemilih pemula pada Pemilu 2014 mencapai 11 persen dari total 186 juta jiwa pemilih. Jumlah ini meningkat dibandingkan dua Pemilu sebelumnya. Pada tahun 2004, jumlah pemilih pemula sekitar 27 juta dari 147 juta pemilih (18,4 persen). 

Sementara pada Pemilu 2009, ada sekitar 36 juta pemilih dari 171 juta pemilih (21 persen). Kelompok pemilih pemula ini adalah mereka yang berusia 17-22 tahun, yang untuk pertama kalinya akan berpartisipasi dalam Pemilu. Status mereka adalah pelajar, mahasiswa, atau pekerja muda.

Menurut Kepala Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Sonny Harry Harmadi, kelompok ini berpendidikan baik, mengenal teknologi maju, dan memperoleh banyak pengaruh dari televisi. 

Dengan tingkat pendidikan dan akses informasi yang lebih baik, kelompok ini cenderung paham perkembangan politik di Indonesia terkini, serta mengambil keputusan dengan rasional. Mereka melek politik dan teknologi. Partisipasi politik pemilih pemula yang berjumlah besar dan paham akan politik ini menjadi kekuatan tersendiri dalam Pemilu.

Jumlah mereka yang sangat signifikan ini menjadikan generasi muda Indonesia sebagai salah satu faktor penentu kalah-menang partai-partai yang akan beradu di Pemilu tahun-tahun berikutnya. Generasi muda akan menjadi penentu arah demokrasi Indonesia ke depan dalam Pemilu yang akan dilaksanakan. 

Jumlahnya yang signfikan dapat memberikan kontribusi besar bagi bangsa ini. Oleh karena itu, segala upaya perlu dilakukan untuk meningkatkan lagi partisipasi mereka dalam memberikan hak pilih.

Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi Titi Anggraini Titi mengatakan generasi muda sudah mulai didekati parpol karena jumlah mereka yang besar. Selain itu, potensi yang dimiliki anak muda juga cukup mumpuni. Mereka bergerak dinamis dan berpikir kritis. 

"Generasi milenial mampu beradaptasi baik dengan media sosial," lanjutnya.

Generasi muda dan politik adalah dua elemen atau bagian yang tak terpisahkan dalam pembangunan suatu bangsa. Dari situlah generasi muda kita dapat memberikan kontribusinya dalam pembangunan nasional karena tidak selamanya generasi yang ada sekarang akan terus bertahan.  

Harus ada generasi pengganti yang matang dan lebih inovatif dalam membangun bangsa. Generasi muda merupakan penerus perjuangan generasi terdahulu untuk mewujudkan cita-cita bangsa. Generasi muda menjadi harapan dalam setiap kemajuan di dalam suatu bangsa dengan ide-ide dan wawasan yang luas berdasarkan nilai-nilai dan norma yang berlaku di dalam masyarakat.

Generasi muda hendaknya menyadari bahwa di tangan merekalah harapan bangsa Indonesia dipertaruhkan. Sudah selayaknya para generasi muda Indonesia terjun untuk ikut serta dalam mengisi kemerdekaan dan pembangunan nasional, misalnya dengan cara memberikan suara dalam Pemilu. Pemilu bukan semata-mata peristiwa politik atau sekedar pemilihan. 

Pemilu merupakan bagian dari perbaikan sosial dan ekonomi, mengangkat citra bangsa Indonesia di mata dunia. Pemilu bukan hanya sekadar momen di mana masyarakat yang telah memiliki hak pilih memilih para wakil rakyat. Di dalam pilihan mereka tersebut pasti tersimpan harapan yang sangat besar dalam mengubah masa depan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, konstribusi generasi muda dalam menyongsong demokrasi sehat dalam setiap Pemilu sangatlah diperlukan.

Generasi muda hendaknya juga paham bahwa memberikan hak suara dalam Pemilu sangat penting sebab suara mereka ikut berperan penting dalam menentukan pemimpin negara sebagai penentu kebijakan yang akan berdampak pada mereka juga. 

Sebagai generasi muda yang peduli akan tanah kelahirannya, sudah semestinya mereka tidak lagi menjadi penonton yang baik, yang siap menerima setiap keputusan yang ada seolah-olah tidak peduli dengan siapapun yang akan memimpin,  bagaimana program kerjanya dan bagaimana pula dengan janji politik yang telah dijanjikannya sewaktu kampanye. Dalam ajang Pemilu inilah, para generasi muda harus ikut mengambil peran.

Keterlibatan generasi muda dalam Pemilu diatur dalam UU No. 40 Tahun 2008 Pasal 17 ayat 3. Di dalam undang-undang tersebut disebutkan bahwa peran aktif generasi muda sebagai agen perubahan diwujudkan dengan mengembangkan, salah satunya adalah mengembangkan pendidikan politik dan demokratisasi. Untuk itu, generasi muda sudah seharusnya bisa memberikan pandangan yang lebih baik tentang Pemilu dan menggunakan hak pilihnya dengan baik sehingga dapat membentuk Indonesia yang lebih baik lagi.

Keterlibatan generasi muda dalam berpartisipasi akan sangat memberikan arti bagi proses penyelenggaraan Pemilu yang berjalan dengan aman damai dan demokratis. Generasi muda sebagai ikon perubahan harus dapat memanajemen proses demokrasi dalam Pemilu ke arah yang lebih baik dari sebelumnya, yaitu Pemilu yang tanpa ada suap sana sini.

Idealisme yang dimiliki generasi muda dapat menjadi modal dasar untuk menentukan pilihan terhadap berbagai calon pemimpin. Dalam memilih calon pemimpin, generasi muda sudah sepatutnya menggunakan pertimbangan rasional serta kritis dalam menilai seorang figur.

Generasi muda merupakan tiang kokoh sebuah negara karena maju tidaknya sebuah negara salah satunya adalah ditentukan oleh generasi mudanya. 

Ikut andilnya para generasi muda dalam pembangunan nasional akan membawa Indonesia menjadi negara yang lebih baik. Maka dari itu, mari jadikan hak pilih kita agar bisa bermanfaat untuk masa depan bangsa. Sebagai masyarakat yang berdaulat, kita sudah seharusnya bisa memberikan yang terbaik terhadap bangsa dan negara.

Ini adalah titik awal generasi muda untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa ini. Generasi muda harus mengawal pembangunan bagi pemimpin yang nantinya terpilih. Kembali, Indonesia akan ditentukan oleh generasi mudanya.

Mari kita sukseskan setiap ajang Pemilu dengan berpartisipasi aktif dan bekerjasama dengan pengelenggara Pemilu demi mewujudkan Pemilu yang adil dan sportif.

 "Revolusi bukanlah sebuah pesta makan malam atau semacam menulis esai; bukan pula melukis atau membordir; revolusi tidak halus, santai atau lemah lembut; revolusi juga bukan situasi yang sedang dalam damai, ideal, sopan, terkontrol dan murah hati. Revolusi adalah pemberontakan, sebuah tindakan kekerasan oleh satu kelas untuk menggulingkan kelas lainnya." (Mao Tse Tung)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun