Dalam rangka memperingati lustrum yang ke-7 SMA Stella Duce 2 mengadakan pagelaran wayang kulit yang bertajuk "Laire Gatotkaca". Pagelaran wayang kulit menjadi salah satu kesenian tradisional Indonesia yang penuh warna, kaya makna, dan mendalam dalam budaya bangsa. Seni ini menggabungkan seni pertunjukan, cerita epik, musik, dan unsur-unsur spiritual dalam satu kesatuan yang mengagumkan. Pagelaran wayang ini dilaksanakan di pendopo SMA Stella Duce 2 yang dimeriahkan oleh Ki Yusuf Anshor sebagai dalang/lakon wayang, Elisha Orcarus Allasso dan Ki Warjudi. Kala itu sang dalang bercerita mengenai kisah lahirnya gatotkaca yang sangat menarik bagi saya. Kisah ini bermula dari  seorang Gatotkaca yang menjadi tokoh dalam mitologi Jawa merupakan seorang putra dari seorang prajurit bernama Bima dan Dewi Arimbi, istri dari raja Prabu Baladewa. Arimbi memohon kepada Dewa Siwa agar memberikan anak yang kuat untuk melindungi kerajaan mereka.
Dewa Siwa pun mengabulkan permohonannya, dan lahirlah Gatotkaca yang memiliki kekuatan luar biasa serta kemampuan untuk terbang. Gatotkaca kemudian menjadi salah satu tokoh utama dalam kisah epik Mahabharata versi Jawa. Menurut opini saya kesenian seperti pagelaran wayang kulit ini perlu dilestarikan karena memiliki nilai budaya, seni, dan sejarah yang sangat penting dalam warisan budaya, media pembelajaran dan pendidikan yang tidak hanya sebagai hiburan bagi masyarakat tetapi wayang kulit juga dapat dijadikan sebagai media pembelajaran dan pendidikan karena mengandung nilai-nilai moral, etika, dan kearifan lokal yang dapat dijadikan pembelajaran bagi generasi muda.
Seiring berjalannya waktu dengan perkembangan sosial budaya yang semakin berkembang minat generasi muda dalam melestarikan budaya tradisional terutama pagelaran wayang semakin menurun. Banyak generasi muda saat ini yang lebih menyukai budaya-budaya barat seperti K-Pop yang sangat disukai oleh generasi muda saat ini. Hal tersebut sangat memprihatinkan karena kelestarian budaya jawa yang sudah diwariskan oleh nenek moyang kita menjadi menurun. Harapannya dengan adanya pagelaran wayang pada acara lustrum ke-7 ini siswa atau generasi muda dapat ikut melestarikan budaya tradisional jawa yang kaya akan nilai moralnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H