Ekonomi liberal merupakan bentuk sistem ekonomi yang yang memberikan kebebasan dalam kegiatan ekonomi bagi setiap individu tanpa campur tangan pemerintah guna memperoleh penghasilan bagi pengusaha. Ekonomi liberalis seringkali dikaitkan dengan sistem ekonomi kapitalis yang mana tidak ada monopoli diantara pihak swasta yang mampu membatasi kebebasan memilih buruh karena hegara dapat melakukan intervensi. Sehingga dalam hal ini pasar bebas dapat memanfaatkan ekonomi liberan, akan tetapi pemerintah tetap menyediakan fasilitas umum. Fokus ekonomi liberalis berada pada individu, rumah tangga dan perusahaan. Setiap orang memiliki hak yang sama untuk memiliki alat produksi dan bebas dalam melakukan kegiatan ekonomi, setiap orang memiliki hak yang sama untuk melakukan persaingan, interversi negara sangat terbatas, harga ditentukan oleh penawaran dan permintaan konsumen, kegiatan produksi dilakukan untuk mencari penghasilan  dan pedagang dapat mencapai keuntungan secara maksimal. Â
Keuntungan yang diperoleh dengan sistem ekonomi liberal ini yaitu dapat mengembangkan kreativitas pada masyarakat guna meningkatkan perekonomian pada individu serta menciptakan produk yang berkualitas tinggi untuk dipasarkan, tingkat produksi bergantung pada kebutuhan masyarakat, setiap orang memiliki hak yang ama yaitu untuk memiliki sumber daya produktif seperti barang atau jasa. Sistem ekonomi liberak ini juga dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam memperoleh sebuah keuntungan, masyarakat berhak untuk memilih bidang kegiatan tertentu berdasarkan keterampilan yang dimiliki. Selain kelebihan tersebut sitem ekonomi liberalis juga memiliki kekurangan.
Kekurangan sistem ekonomi liberalis yaitu akan terjadinya monopoli dimana mana karena dalam sistem ekonomi liberalis tidak diatur oleh pemerintah sehingga banyak terjadiya manopoli dimana mana. Pemerataan pendapatan tidak mudah karena adanya persaingan bebas, hal ini dapat terjadi karena adanya oknum oknum kapitalis yang memiliki power sehingga masyarakat biasa yang mengalami kesulitan. Masyarakat yang kaya akan semakin kaya dan masyarakat miskin akan emakin miskin, munculnya persaingan yang tidak sehat, memicu erjadinya krisis ekonomi, penggunaan sumber daya yang berlebihan hal ini semua dapat terjadi karena tidak ada aturan yang mengatur tentang hal itu yang mana dalam sistem ekonomi liberalis ini pemerintah tidak ikut campur. Â
Banyak negara menganut sistem ekonomi liberal, seperti Jerman dan Perancis. Aturan sistem ekonomi yang diciptakan oleh Thatcher dan Reagan bahkan lebih penting lagi dalam aturan yang berkaitan dengan pasar global seperti liberalisasi dan privatisasi. Memprioritaskan dampak dan aspek material Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia terhadap kebijakan ekonomi. Di Indonesia sendiri, pasca krisis mata uang tahun 1997-1998, proses penerapan berbagai program sistem ekonomi liberal berlangsung secara besar-besaran. Beberapa kebijakan ekonomi pemerintah saat ini juga nampaknya mengikuti sistem ekonomi liberal. Hal ini ditunjukkan dengan adanya kebijakan-kebijakan yang tidak berpihak pada kepentingan masyarakat, seperti komitmen PT Pertamina untuk mampu bersaing dengan perusahaan minyak asing dengan standar harga yang tinggi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H