Mohon tunggu...
Aurelia Saffa Firdausy
Aurelia Saffa Firdausy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa bahasa dan sastra lintas jurusan SMK desain kapal

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Simbiosis Antara AI dan Manusia

21 Juni 2024   23:30 Diperbarui: 21 Juni 2024   23:40 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan teknologi saat ini terjadi dengan pesat. Inovasi terus hadir dari masa ke masa menghadirkan penemuan-penemuan yang luar biasa canggih di berbagai bidang. Salah satunya adalah teknologi AI. AI memiliki dampak yang besar bagi manusia dalam mengatasi permasalahannya.

Sebagai mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra Inggris semester 2, yah, masih fresh. Salah satu cara untuk survive hingga di tahap ini adalah penggunaan AI untuk mempermudah dalam menghadapi bantaian tugas-tugas kuliah. Saya yakin bukan hanya dari jurusan saya saja, tetapi juga jurusan-jurusan lain, pasti tidak bisa jauh-jauh dari AI di era digital serba canggih saat ini. Mustahil kalau ada orang yang mengaku tidak pernah menggunakan AI selama menempuh pendidikan bahkan berkarya di zaman sekarang.

APA ITU AI?

Untuk yang masih belum paham, AI (Artifial intelligence) adalah sebuah kecerdasan buatan oleh perangkat lunak komputer. Ada banyak program AI yang populer, beberapa di antaranya ChatGPT, Perplexity, Character AI, dan masih banyak lagi.

AI pertama muncul tahun 1956 dimana para ilmuwan sudah mulai dalam pengembangan kecerdasan buatan. Di era itu, AI diciptakan untuk berfokus pada perang dan pemrosesan bahasa alami. Baru pada tahun 2000-an, AI mulai berkembang pesat saat internet sudah ada. Kegunaannya pun menjadi lebih bervariasi,  dimulai dari bidang kesehatan, transportasi, keuangan, keamanan, hiburan, bahkan edukasi.

AI dapat digunakan untuk menganalisis dan mengekstraksi pola dari jumlah data besar dengan lebih cepat dan akurat daripada manusia. AI bisa digunakan di mana saja dan kapan saja. Maka dari itu, AI banyak digemari oleh orang-orang selain karena praktis, namun juga karena kecepatan dan keakuratannya.

KONTRIBUSI AI 

Tidak bisa dipungkiri bahwa AI semua kalangan merupakan pengguna AI. Dari akademisi, seniman dan pekerja lain bahkan bisa lebih luas lagi. Di bidang akademik, biasanya AI digunakan untuk mengolah dan mengembangkan data juga bahasa. Umumnya bagi siswa atau mahasiswa, AI mendorong atau memperluas ide-ide mereka dalam penyusunan gagasan. Dalam bidang seni, AI bisa dijadikan referensi visual oleh para artist atau seniman. AI dapat dengan cepat menciptakan hasil karya tak terhingga jumlahnya dalam waktu singkat. Bagi seorang illustrator, hal tersebut bisa sangat menguntungkan mereka. Di dunia hiburan AI banyak memilki peran untuk memuaskan fans dari seantero semesta, segala fandom bisa dengan mudah digaet oleh AI dengan ciptaannya. Serta banyak lagi kegunaan teknologi AI.

Biasanya AI digunakan pada saat para manusia sedang membutuhkan ide untuk referensi dalam menyelesaikan suatu kepentingan. AI dan manusia berkolaborasi bersama untuk saling melengkapi kelebihan dan kekurangan masing-masing. AI didesain untuk permintaan yang spesifik dengan mengombinasikan seluruh data digital yang ada, lalu mesin akan secara otomatis menganalisis dan merangkum data tersebut. Sementara itu, manusia menyediakan konteks, kreativitas, dan menyempurnakan ide yang berbeda yang sulit dilakukan oleh AI.

TANTANGAN MANUSIA VS AI

AI tidak selamanya merupakan simbiosis mutualisme dengan manusia. Apalagi jika diingat bahwa AI merupakan kecanggihan teknologi.

  • Regulasi

Penggunaan AI yang tidak bertanggungjawab banyak memunculkan konten atau gambar palsu yang aslinya tidak pernah terjadi. Sehingga membuat lingkungan sosial sering mendapat informasi palsu atau hoax.

  • Menghapus keesensialan manusia

AI sering digunakan untuk meniru visual orang lain secara fisik, biasanya wajah, badan, dan suara. Jika hal itu terus-terusan dilakukan, maka suatu saat tidak akan ada pembedanya antara yang asli atau bukan.

  • Ketergantungan 

Dengan kemajuan teknologi AI di kehidupan manusia, itu tandanya sebagian permasalahan mudah untuk terselesaikan dengan cepat. Namun, dampak negatifnya adalah dapat berpotensi untuk membuat manusia ketergantungan, sehingga malas untuk mengembangkan ide dan kreativitas mereka.

SOLUSI YANG HARUS DILAKUKAN

  • Berpikir kreatif dan inovatif

Untuk menghadapi teknologi, perlu diimbangi dengan pikiran yang kritis dan kreatif. Karena sejatinya AI tidak sekreatif manusia. Setelah itu, barulah kembangkan pikiran itu dengan berinovasi.

  • Belajar dan adaptasi

Perkembangan AI yang tak terhindarkan bisa dijadikan untuk terus belajar dan beradaptasi untuk mengasah dan memantapkan kemampuan pada diri manusia.

  • Menguasai AI

Penguasaan AI yang tepat dapat memberikan keuntungan besar bagi penggunanya. Dengan menguasai AI dengan baik, maka orang tersebut akan memiliki skill yang berkali-kali lipat.

Hadirnya AI terbukti dapat sangat menguntungkan manusia. Manusia dapat secara bijak memanfaatkan AI untuk menyokong skill yang mereka miliki. AI bukan menjadi hal yang asing untuk berkarya sekarang ini. Namun, pada akhirnya manusia tidak bisa selalu bergantung dengan AI. Karena manusia memiliki ragam dan ciri khasnya sendiri dalam berkarya. Sedangkan AI tidak memiliki ciri khas tersendiri. Atau mungkin satu-satunya ciri AI adalah desainnya yang ‘tidak beperasaan’ atau kaku dan monoton. Kemunculan dan berkembangnya AI harusnya menjadi wadah untuk meningkatkan kemampuan manusia dalam segala aspek.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun